Seperti menjadi kebiasaan penulis sebelum melakukan penulisan selalu menghaturkan permintaan maaf jika ada kata-kata atau tulisan yang penulis buat membuat sebagian pembaca merasa tersinggung atau penulis dianggap menista atau apalah, apa yang penulis tulis adalah murni dari pendapat penulis terkait masalah yang penulis lihat, baca dan dengar, sekali lagi maaf
Wikileaks kembali membuat heboh dunia kali ini yang menjadi korban adalah negara kita sendiri yaitu Indonesia, dimana dalam laporan tersebut yang akhirnya di muat dalam dua koran Australia adalah adanya penyalahgunaan wewenang Presiden dalam menjalankan tugasnya seperti mengintervensi kasus korupsi pejabat nasional untuk segera di hentikan dan masih banyak kasus lainnya.
Akibat dari pemuatan berita Wikileaks di dua koran Australia yang kebetulan terbit berbarengan dengan kedatangan Wakil Presiden Republik Indonesia, Boediono ke negara tersebut kalangan istana pun kalang kabut mempersiapkan bantahan dan keterangan pers terkait dengan pemberitaan tersebut.
Ada beberapa pertanyaan yang penulis lihat ketika menyaksikan itu semua yaitu pertama, benarkah itu berita ada selama ini ? kedua, kenapa harus di bantah sampai beberapa pejabat ? ketiga, kenapa hanya Amerika yang di protes Indonesia tidak sekalian dengan Australia ?
Kita semua tahu lah bagaimana awal mula dari pada Wikileaks dimana web-site tersebut memuat semua laporan-laporan tentang situasi dunia yang di kirim oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di dunia kepada Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.
Kalau banyak orang terutama pejabat di negara ini mengatakan bahwa laporan itu adalah laporan sampah tetapi menurut penulis laporan tersebut ada benarnya kenapa ? kita semua tahu bagaimana fungsi dan kerja daripada para diplomat dunia dan Kedutaannya yaitu memberikan laporan baik itu berita atau analisis terhadap apa yang terjadi di negara yang diplomat tersebut bertugas ataupun gossip-gosip yang beredar di kalangan diplomat jadi sangat wajar lah apa yang di ungkap oleh Wikileaks terlepas itu sampah atau tidak ?! kita bisa kok bertanya kepada para pejabat di kementerian atau staff Kedutaan Besar dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di dunia bagaiamana mereka bekerja pasti tidak jauh dengan apa yang di lakukan oleh pejabat Kedutaan Amerika yang diungkap oleh Wikileaks benar tidak ?!
Soal Republik ini HANYA mengajukan protes kepada Pemerintah Amerika Serikat melalui Kedutaan Besar Amerika di Jakarta sepertinya bagi penulis janggal kenapa ? memang yang melakukan itu adalah Pemerintah Amerika Serikat tetapi yang mempublikasikan itu siapa ? media Australia bukan ? kenapa juga pemerintah kita tidak mengirimkan nota protes kepada pemerintahan Australia melalui Kedutaan mereka di Jakarta terkait pemberitaan media mereka selain melakukan hak jawab kepada dua media tersebut.
Yang harus di lakukan sekarang oleh para pejabat di negara ini adalah selain membantah sana-sini kepada media kiranya para pejabat kita bisa membalasnya dengan kerja nyata kepada rakyat dan dunia pun akan melihatnya, penulis pun berkeyakinan kenapa dua harian terkemuka dan terpandang di Australia itu bisa mendapatkan arsip kawat diplomatic Kedubes Amerika di Jakarta dan memuatnya secara eksklusif di karenakan ada yang aneh dari negara ini terutama dalam hal pekerjaan mereka sebagai pejabat dan pelayan rakyat benar tidak ?!
Kita bisa lihat bagaimana kabarnya kasus-kasus yang menyangkut korupsi seperti kasu Gayus, Century, atau kekerasaan atas nama suatu agama, rekening gendut perwira tinggi Polri, kasus Munir, Kasus Penganiayaan aktivis ICW, apakah ini sudah di tuntaskan dan membuat rakyat senang dan berkata bahwa keadilan itu memang ada di Republik Indonesia ? tetapi nyatanya malah para pejabat ini sibuk berhitung ria kira-kira berapa kursi yang bisa di dapat dan posisi yang lain benar tidak ?!
Jadi kalau memang apa yang di tulis oleh Harian The Age dan Sydney Morning Herald soal laporan Wikeleaks tentang penyalagunaan wewenang dan jabatan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono dan beberapa pejabat yang terkait dan di sebutkan TIDAK BENAR dan SAMPAH kiranya dapat di jawab dengan kerja nyata kepada rakyat berikan apa yang rakyat mau, kalau tidak bisa juga BERARTI berita itu benar adanya betul tidak ?!
Pejambon, 140311 15:45
Rhesza
Pendapat Pribadi
Wikileaks kembali membuat heboh dunia kali ini yang menjadi korban adalah negara kita sendiri yaitu Indonesia, dimana dalam laporan tersebut yang akhirnya di muat dalam dua koran Australia adalah adanya penyalahgunaan wewenang Presiden dalam menjalankan tugasnya seperti mengintervensi kasus korupsi pejabat nasional untuk segera di hentikan dan masih banyak kasus lainnya.
Akibat dari pemuatan berita Wikileaks di dua koran Australia yang kebetulan terbit berbarengan dengan kedatangan Wakil Presiden Republik Indonesia, Boediono ke negara tersebut kalangan istana pun kalang kabut mempersiapkan bantahan dan keterangan pers terkait dengan pemberitaan tersebut.
Ada beberapa pertanyaan yang penulis lihat ketika menyaksikan itu semua yaitu pertama, benarkah itu berita ada selama ini ? kedua, kenapa harus di bantah sampai beberapa pejabat ? ketiga, kenapa hanya Amerika yang di protes Indonesia tidak sekalian dengan Australia ?
Kita semua tahu lah bagaimana awal mula dari pada Wikileaks dimana web-site tersebut memuat semua laporan-laporan tentang situasi dunia yang di kirim oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di dunia kepada Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.
Kalau banyak orang terutama pejabat di negara ini mengatakan bahwa laporan itu adalah laporan sampah tetapi menurut penulis laporan tersebut ada benarnya kenapa ? kita semua tahu bagaimana fungsi dan kerja daripada para diplomat dunia dan Kedutaannya yaitu memberikan laporan baik itu berita atau analisis terhadap apa yang terjadi di negara yang diplomat tersebut bertugas ataupun gossip-gosip yang beredar di kalangan diplomat jadi sangat wajar lah apa yang di ungkap oleh Wikileaks terlepas itu sampah atau tidak ?! kita bisa kok bertanya kepada para pejabat di kementerian atau staff Kedutaan Besar dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di dunia bagaiamana mereka bekerja pasti tidak jauh dengan apa yang di lakukan oleh pejabat Kedutaan Amerika yang diungkap oleh Wikileaks benar tidak ?!
Soal Republik ini HANYA mengajukan protes kepada Pemerintah Amerika Serikat melalui Kedutaan Besar Amerika di Jakarta sepertinya bagi penulis janggal kenapa ? memang yang melakukan itu adalah Pemerintah Amerika Serikat tetapi yang mempublikasikan itu siapa ? media Australia bukan ? kenapa juga pemerintah kita tidak mengirimkan nota protes kepada pemerintahan Australia melalui Kedutaan mereka di Jakarta terkait pemberitaan media mereka selain melakukan hak jawab kepada dua media tersebut.
Yang harus di lakukan sekarang oleh para pejabat di negara ini adalah selain membantah sana-sini kepada media kiranya para pejabat kita bisa membalasnya dengan kerja nyata kepada rakyat dan dunia pun akan melihatnya, penulis pun berkeyakinan kenapa dua harian terkemuka dan terpandang di Australia itu bisa mendapatkan arsip kawat diplomatic Kedubes Amerika di Jakarta dan memuatnya secara eksklusif di karenakan ada yang aneh dari negara ini terutama dalam hal pekerjaan mereka sebagai pejabat dan pelayan rakyat benar tidak ?!
Kita bisa lihat bagaimana kabarnya kasus-kasus yang menyangkut korupsi seperti kasu Gayus, Century, atau kekerasaan atas nama suatu agama, rekening gendut perwira tinggi Polri, kasus Munir, Kasus Penganiayaan aktivis ICW, apakah ini sudah di tuntaskan dan membuat rakyat senang dan berkata bahwa keadilan itu memang ada di Republik Indonesia ? tetapi nyatanya malah para pejabat ini sibuk berhitung ria kira-kira berapa kursi yang bisa di dapat dan posisi yang lain benar tidak ?!
Jadi kalau memang apa yang di tulis oleh Harian The Age dan Sydney Morning Herald soal laporan Wikeleaks tentang penyalagunaan wewenang dan jabatan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono dan beberapa pejabat yang terkait dan di sebutkan TIDAK BENAR dan SAMPAH kiranya dapat di jawab dengan kerja nyata kepada rakyat berikan apa yang rakyat mau, kalau tidak bisa juga BERARTI berita itu benar adanya betul tidak ?!
Pejambon, 140311 15:45
Rhesza
Pendapat Pribadi
2 komentar:
http://www.bisnisindonesian.com
Hari gini masih ada budak ?
Posting Komentar