Halo bung Bendol apa kabar nich ? semoga masih sehat walaupun sekarang sedang sibuk mempersiapkan Timnas untuk menghadapai Oman dalam persiapan kualifikasi Pra Piala Asia untuk tahun 2011 di Qatar.
Penulis dan rakyat Indonesia terutama penikmat sepakbola nasional percaya dengan apa yang bung lakukan untuk menghadapi Oman dan tim kuat yang satu grup dengan Indonesia, tetapi sebenarnya penulis dan penikmat sepakbola nasional sempat kecewa dengan rumusan yang bung lakukan ketika ajangn Suzuki AFF Cup 2008 lalu dengan diluar dugaan bahwa yang juara adalah Vietnam, sebuah negara yang boleh dikatakan untuk ukuran sepakbola Asia Tenggara masih tim kemarin sore dibandingkan dengan Indonesia dan Thailand tapi kenyataannya ?
Kenapa kecewa, begini bung kami tahu pelatih dimana pun didunia ini mempunyai hak dan pendapatnya dalam memanggil pemain untuk masuk di Timnas dan juga menentukan siapa yang harus dimainkan, tetapi ketika ajang AFF Cup tersebut tim yang anda buat tidak yang ada dipikiran kami termasuk penulis, memang secara keseluruhan apa yang anda suguhkan itu sudah bagus, tetapi dalam permainan di lapangan tidak sesuai kita bisa lihat bagaimana paniknya para pemain ketika lawan menguasai bola dan pertahanan Indonesia, atau masih ragu-ragunya penyerang depan ketika sudah berhadapan dengan kiper dan terjadilah itu semua.
Dalam pemanggilan pemain, kami percaya dengan keputusan anda tetapi ada yang mengganjal kami ketika kami melihat pola dan pemain yang anda pilih ketika bermain di Ajang AFF Cup bila kita bandingkan dengan team yang bermain di Ajang Piala Asia kemarin, memang hampir keseluruhan mantan pemain timnas yang ada di Ajang Piala Asia dipertahankan tetapi tetap saja kalau penulis lihat ada yang kurang.
Seperti yang kita tahu kenapa penampilan timnas kita diajang Piala Asia kemarin memukai karena permainan yang hidup dan tidak kenal pantang menyerah dan adanya saling kepercayaan di tiap lini, tetapi di AFF ini penulis lihat tidak ada malah yang ada seperti penulis utarakan yaitu kepanikan dan ragu-ragu, kepanikan dalam hal ini barisan belakang sepertinya tidak selalu siap dengan kondisi bahwa setiap saat lawan akan mendatanginya, penulis tahu dengan pemain yang anda pilih bung disektor belakang seperti Captain Charis, Isnan Ali, Ismed Sofian, M.Robby tetapi mereka sepertinya tidak bisa berkomunikasi dan tidak bisa membaca pola dimana pemain tengah dan depan membutuhkan pemain alternatif untuk mencetak gol jika pemain tengah dan depan tidak mampu atau sudah tidak berkutik karena kawalan lawan, atau istilah lainnya adalah pemain belakang tidak bisa berkreatif, walaupun ada satu pemain yang bisa baca pemikiran penulis
Jika melihat komposisi pada Piala Asia kemarin, kita bisa lihat bagaimana ada sosok Ricardo Salampessy dan M.Ridwan yang sewaktu-waktu mampu membuat kaget lawan dengan tusukan dan umpan-umpan lambung ke depan untuk menghasilkan gol, betul tidak ? memang anda telah memanggil Ricardo pada saat menjelang semifinal leg 2 Piala Suzuki AFF, tetapi tidak ada gunanya kan, karena terbentur peraturan bahwa pemain boleh diganti asalkan ada pemain yang cidera parah, sementara kondisi pemain timnas semua adalah 100% fit.
Sebenarnya yang diinginkan para penikmat sepakbola nasional adalah kemenangan, karena mereka termasuk penulis sudah sangat haus akan gelar atau piala yang untuk diarak dan ditunjukkan kepada publik bahwa kita bisa juara bukan Cuma sekedar banjir pujian bahwa penampilan timnas kita bisa merepotkan permainan lawan, tetapi kenyataannya mana ? memang anda bilang bahwa yang namanya permainan sepakbola seperti bola itu sendiri tidak bisa diprediksi, tetapi tentunya dengan kemauan keras pasti bisa memangnya apa sich kendala berat yang ada didalam Pemain dan pelatih ketika melakukan pemusatan, apakah ada intervensi dalam hal memilih pemain dari Organisasi bukankah itu HAK anda dalam memilih, menentukan pemain yang layak atau tidak untuk masuk starting eleven Timnas Indonesia ?
Penulis dan penikmat dan penonton setia Timnas yang sudah capek dan lelah mengantre tiket masuk Stadion GBK bisa terbalaskan dengan penampilan anda yang bagus dan tentunya juara, paling tidak agenda sekarang anda adalah memastikan satu tiket untuk masuk ke Final Piala Asia 2011 dari kepungan tiga tim besar ini, semoga Aura optimis kita pada Piala Asia 2007 lalu walaupun sebenarnya kita bisa lolos ke babak dua dapat kita balas di ajang kualifikasi ini ya bung…
Selamat berjuang bung bersama kawan-kawan, kibarkan Merah Putih setinggi mungkin di tiang stadion Nasional Oman, dan dengungkan keras-keras lagu Indonesia Raya sebagai semangat anda mewakili ratusan penikmat sepakbola nasional, raihlah tiga angka dan gol yang banyak untuk modal kita ke Qatar…
GBK Stadium, 130109
Ervanca
Editor of Honour RKM
Penulis dan rakyat Indonesia terutama penikmat sepakbola nasional percaya dengan apa yang bung lakukan untuk menghadapi Oman dan tim kuat yang satu grup dengan Indonesia, tetapi sebenarnya penulis dan penikmat sepakbola nasional sempat kecewa dengan rumusan yang bung lakukan ketika ajangn Suzuki AFF Cup 2008 lalu dengan diluar dugaan bahwa yang juara adalah Vietnam, sebuah negara yang boleh dikatakan untuk ukuran sepakbola Asia Tenggara masih tim kemarin sore dibandingkan dengan Indonesia dan Thailand tapi kenyataannya ?
Kenapa kecewa, begini bung kami tahu pelatih dimana pun didunia ini mempunyai hak dan pendapatnya dalam memanggil pemain untuk masuk di Timnas dan juga menentukan siapa yang harus dimainkan, tetapi ketika ajang AFF Cup tersebut tim yang anda buat tidak yang ada dipikiran kami termasuk penulis, memang secara keseluruhan apa yang anda suguhkan itu sudah bagus, tetapi dalam permainan di lapangan tidak sesuai kita bisa lihat bagaimana paniknya para pemain ketika lawan menguasai bola dan pertahanan Indonesia, atau masih ragu-ragunya penyerang depan ketika sudah berhadapan dengan kiper dan terjadilah itu semua.
Dalam pemanggilan pemain, kami percaya dengan keputusan anda tetapi ada yang mengganjal kami ketika kami melihat pola dan pemain yang anda pilih ketika bermain di Ajang AFF Cup bila kita bandingkan dengan team yang bermain di Ajang Piala Asia kemarin, memang hampir keseluruhan mantan pemain timnas yang ada di Ajang Piala Asia dipertahankan tetapi tetap saja kalau penulis lihat ada yang kurang.
Seperti yang kita tahu kenapa penampilan timnas kita diajang Piala Asia kemarin memukai karena permainan yang hidup dan tidak kenal pantang menyerah dan adanya saling kepercayaan di tiap lini, tetapi di AFF ini penulis lihat tidak ada malah yang ada seperti penulis utarakan yaitu kepanikan dan ragu-ragu, kepanikan dalam hal ini barisan belakang sepertinya tidak selalu siap dengan kondisi bahwa setiap saat lawan akan mendatanginya, penulis tahu dengan pemain yang anda pilih bung disektor belakang seperti Captain Charis, Isnan Ali, Ismed Sofian, M.Robby tetapi mereka sepertinya tidak bisa berkomunikasi dan tidak bisa membaca pola dimana pemain tengah dan depan membutuhkan pemain alternatif untuk mencetak gol jika pemain tengah dan depan tidak mampu atau sudah tidak berkutik karena kawalan lawan, atau istilah lainnya adalah pemain belakang tidak bisa berkreatif, walaupun ada satu pemain yang bisa baca pemikiran penulis
Jika melihat komposisi pada Piala Asia kemarin, kita bisa lihat bagaimana ada sosok Ricardo Salampessy dan M.Ridwan yang sewaktu-waktu mampu membuat kaget lawan dengan tusukan dan umpan-umpan lambung ke depan untuk menghasilkan gol, betul tidak ? memang anda telah memanggil Ricardo pada saat menjelang semifinal leg 2 Piala Suzuki AFF, tetapi tidak ada gunanya kan, karena terbentur peraturan bahwa pemain boleh diganti asalkan ada pemain yang cidera parah, sementara kondisi pemain timnas semua adalah 100% fit.
Sebenarnya yang diinginkan para penikmat sepakbola nasional adalah kemenangan, karena mereka termasuk penulis sudah sangat haus akan gelar atau piala yang untuk diarak dan ditunjukkan kepada publik bahwa kita bisa juara bukan Cuma sekedar banjir pujian bahwa penampilan timnas kita bisa merepotkan permainan lawan, tetapi kenyataannya mana ? memang anda bilang bahwa yang namanya permainan sepakbola seperti bola itu sendiri tidak bisa diprediksi, tetapi tentunya dengan kemauan keras pasti bisa memangnya apa sich kendala berat yang ada didalam Pemain dan pelatih ketika melakukan pemusatan, apakah ada intervensi dalam hal memilih pemain dari Organisasi bukankah itu HAK anda dalam memilih, menentukan pemain yang layak atau tidak untuk masuk starting eleven Timnas Indonesia ?
Penulis dan penikmat dan penonton setia Timnas yang sudah capek dan lelah mengantre tiket masuk Stadion GBK bisa terbalaskan dengan penampilan anda yang bagus dan tentunya juara, paling tidak agenda sekarang anda adalah memastikan satu tiket untuk masuk ke Final Piala Asia 2011 dari kepungan tiga tim besar ini, semoga Aura optimis kita pada Piala Asia 2007 lalu walaupun sebenarnya kita bisa lolos ke babak dua dapat kita balas di ajang kualifikasi ini ya bung…
Selamat berjuang bung bersama kawan-kawan, kibarkan Merah Putih setinggi mungkin di tiang stadion Nasional Oman, dan dengungkan keras-keras lagu Indonesia Raya sebagai semangat anda mewakili ratusan penikmat sepakbola nasional, raihlah tiga angka dan gol yang banyak untuk modal kita ke Qatar…
GBK Stadium, 130109
Ervanca
Editor of Honour RKM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar