Rabu, 28 Januari 2009

JANGAN GENTAR KAWAN...SIKAT KANGGURU ITU!!! INI KANDANG KITA !!!


0 – 0 Bukanlah hasil yang bagus, memang bagus karena anda melawan tim kuat dari dataran padang pasir..kami acungi dua jempol tapi boleh kami minta point 3 dan gol lebih dari 2 dalam lawan Australia Nanti malam ?

Anda semua tampil bagus ketika bermain di kandang lawan di Muscat, SAATnya anda tunjukkan permainan anda tempo hari di Muscat dihadapan ribuan pendukung merah putih..

SAATnya kalian timnas Garuda XI BANGKIT dan tunjukkan bagaimana sepakbola Indonesia dihadapan Pasukan Kangguru itu walaupun hanya tim kedua tapi kalian harus bisa lawan dan kalahkan..INGAT kami butuh BUKTI NYATA bukan hanya BUALAN atau Permainan individu kalian…

Berjuanglah kawan, Sikat semua lawanmu…INGAT!!! INI KANDANG KITA MAJU TAK GENTAR…





GBK Stadium, 280109 19:00

Selasa, 27 Januari 2009

Pidato Pertama Obama sebagai Presiden ke 44 USA


Rekan-rekan sebangsa dan setanah air:


Saya berdiri di sini hari ini terenyak oleh tugas di depan kita, berterima kasih atas kepercayaan yang Anda berikan, dan teringat akan pengorbanan oleh leluhur kita. Saya berterima kasih kepada Presiden Bush atas jasanya pada bangsa kita, dan juga atas kemurahan hati dan kerjasama yang ditunjukkannya pada masa transisi ini.


Sudah 44 warga Amerika yang diambil sumpahnya sebagai presiden. Kata-kata dalam sumpah jabatan itu telah diucapkan dimasa kemakmuran dan dimasa damai. Namun, ada kalanya sumpah jabatan kepresidenan itu diambil di tengah-tengah situasi gawat dan badai yang berkecamuk. Pada saat-saat demikian, Amerika terus melaksanakan tugasnya bukan hanya karena ketrampilan atau visi mereka yang memegang jabatan tinggi, tetapi karena kita rakyat Amerika tetap setia pada cita-cita leluhur kita dan setia pada dokumen-dokumen yang dirumuskan oleh para pendiri negara kita.


Demikianlah adanya, dan memang selalu demikianlah yang harus dilakukan oleh generasi orang Amerika yang sekarang ini.


Memang sudah dipahami bahwa kita sedang berada di tengah krisis. Bangsa kita kini sedang terlibat perang, melawan jaringan kekerasan dan kebencian yang jauh jangkauannya. Ekonomi kita sangat lemah, akibat ketamakan dan tindakan tidak bertanggung jawab oleh sebagian pihak, tetapi juga karena kegagalan kita secara kolektif untuk membuat pilihan-pilihan sulit, dan kegagalan kita mempersiapkan bangsa bagi abad baru. Banyak rumah yang disita, lapangan kerja menurun drastis, bisnis gulung tikar. Asuransi kesehatan kita terlalu mahal, murid-murid sekolah kita banyak yang gagal, dan setiap hari terlihat bukti bahwa cara-cara kita menggunakan energi justru memperkuat musuh-musuh kita dan mengancam planet kita.


Semua itu merupakan indikator krisis, yang didasarkan pada data dan statistik. Yang kurang bisa diukur tetapi tidak kurang pentingnya adalah melemahnya keyakinan di seluruh pelosok Amerika – kekhawatiran terus-menerus bahwa kemerosotan Amerika tak terelakkan lagi, dan bahwa generasi berikutnya harus mengurangi harapannya.


Hari ini saya katakan kepada kalian bahwa tantangan-tantangan yang kita hadapi adalah nyata. Tantangan ini serius dan banyak. Tidak akan mudah diatasi dan tidak bisa diatasi dalam jangka pendek. Tetapi ketahuilah ini, Amerika, semua tantangan ini akan kita hadapi.


Pada hari ini, kita berkumpul karena kita lebih memilih harapan daripada ketakutan, kesatuan tujuan daripada konflik dan pertentangan.
Pada hari ini, kita berkumpul untuk menyatakan berakhirnya keluhan-keluhan kecil dan janji-janji palsu, saling-tuduh dan berbagai dogma lusuh yang sudah terlalu lama mencekik politik kita.


Negara kita masih muda, dengan meminjam kata-kata dalam Kitab Suci, saatnya sudah tiba kita menepiskan sifat ke kanak-kanakan. Saatnya sudah tiba untuk menandaskan lagi semangat kita yang tegar, memilih jalan sejarah yang lebih baik, melanjutkan pemberian berharga, gagasan mulia yang diteruskan dari generasi ke generasi: yaitu janji yang diberikan Tuhan bahwa semua kita setara, kita semua bebas, dan semua layak memperoleh kesempatan untuk mengejar kebahagiaan sepenuhnya.


Dalam menandaskan kebesaran bangsa kita, kita memahami bahwa kebesaran tak pernah diberikan begitu saja. Mencapai kebesaran harus dengan kerja-keras. Perjalanan yang kita tempuh tak pernah mengambil jalan pintas. Perjalanan kita bukan bagi mereka yang tidak-tabah, bukan bagi mereka yang suka bermalas-malas daripada bekerja, atau bagi yang hanya mengejar kekayaan dan menjadi terkenal. Perjalanan kita adalah bagi mereka yang berani mengambil risiko, mereka yang melakukan hal-hal baru dan membuat barang-barang baru. Sebagian mereka menjadi terkenal, tetapi acap kali laki-laki dan perempuan tak dikenal dalam pekerjaan mereka, yang telah mengusung kita di atas jalan berbatu-batu menuju kemakmuran dan kebebasan.


Demi kita, mereka mengemas harta milik mereka yang tak seberapa dan menyeberangi samudera untuk mencari kehidupan baru.


Demi kita, mereka banting-tulang dengan upah minim dan menetap di Pantai Barat, menahankan pukulan cambuk dan mencangkul tanah yang keras.
Demi kita, mereka bertempur dan mati, di tempat-tempat seperti Concord dan Gettysburg, Normandy dan Khe San.


Lelaki dan perempuan ini terus menerus berjuang dan berkorban dan bekerja hingga kulit tangan mereka mengelupas, agar kita bisa mengecap kehidupan yang lebih baik. Mereka melihat Amerika lebih besar dari jumlah ambisi kita secara perorangan, lebih besar daripada perbedaan status keluarga, atau kekayaan ataupun partai atau kelompok.


Perjalanan inilah yang kita teruskan hari ini. Kita masih merupakan negara paling makmur dan paling berpengaruh di Bumi. Para pekerja kita tidak kurang produktifnya dibandingkan dengan waktu ketika krisis ini dimulai. Otak kita masih seinventif seperti pada awal krisis ini, barang dan jasa kita masih diperlukan seperti pada minggu lalu atau bulan lalu, atau tahun lalu. Kapasitas kita tetap tak berkurang. Tetapi masa kita untuk berdiam diri, melindungi kepentingan sempit dan menunda keputusan-keputusan yang tak menyenangkan, sudah harus berlalu. Mulai hari ini, kita harus bangkit sendiri, membersihkan debu yang menempel, dan mulai lagi bekerja memperbaharui Amerika.


Karena kemana saja kita melihat, ada yang harus kita lakukan. Keadaan ekonomi mengharuskan tindakan yang berani dan segera, dan kita akan bertindak bukan hanya untuk menciptakan lapangan kerja baru, tetapi untuk meletakkan dasar bagi pertumbuhan. Kita akan membangun jalan dan jembatan, jaringan listrik dan jaringan digital yang menyuburkan perdagangan dan mengikat kita bersama.


Kita akan memulihkan sains ke tempat yang selayaknya, dan menggunakan kehebatan teknologi untuk meningkatkan mutu perawatan kesehatan dan menurunkan biayanya. Kita akan memanfaatkan tenaga matahari, tenaga angin dan lainnya untuk menjalankan mobil-mobil dan pabrik-pabrik kita. Dan kita akan mengubah sekolah dan perguruan tinggi dan universitas untuk memenuhi tuntutan era baru. Semua ini bisa kita lakukan. Dan semua ini akan kita lakukan.


Tentu, ada orang yang meragukan skala ambisi kita – dengan mengatakan sistem ekonomi kita tidak bisa mentolerir terlalu banyak rencana besar. Daya ingat mereka tidak cukup lama. Mereka telah melupakan apa yang dilakukan negara ini, apa yang bisa dicapai oleh laki-laki dan perempuan yang hidup bebas, apabila imajinasi digabung demi tujuan bersama, dan kebutuhan digabung dengan ketabahan.


Yang tidak dipahami oleh mereka yang sinis adalah tanah tempat mereka berpijak telah bergeser, bahwa argumen basi dalam politik yang telah begitu lama menyita waktu kita – tidak lagi berlaku. Pertanyaan yang kita ajukan sekarang bukan apakah pemerintah kita terlalu besar atau terlalu kecil, tetapi apakah pemerintah kita bisa berfungsi, apakah pemerintah bisa menolong para keluarga mencari pekerjaan dengan upah yang layak, asuransi kesehatan yang terjangkau, dan pensiun yang berarti. Apabila jawabannya – ya, kita berniat untuk terus bergerak maju. Apabila jawabannya tidak, programnya akan dihentikan. Dan mereka yang mengatur uang rakyat akan dimintai pertanggung-jawabannya – supaya mengeluarkan uang secara bijaksana, mengubah kebiasaan buruk, dan melakukan bisnis kita dengan jujur – karena hanya dengan demikian kita bisa memulihkan kepercayaan penting antara rakyat dan pemerintah.


Kita juga tidak mempertanyakan apakah kekuatan pasar bebas itu baik atau buruk. Kekuatan pasar bisa membina kekayaan dan memperluas kebebasan kita. Tetapi krisis ini telah mengingatkan kita bahwa tanpa pengawasan yang ketat, kekuatan pasar bebas itu bisa terlepas dari kontrol, dan suatu bangsa tidak bisa makmur untuk waktu lama apabila hanya mementingkan orang kaya. Keberhasilan ekonomi kita tidak hanya tergantung pada besarnya Produk Domestik Bruto, tapi seberapa jauh meluasnya kemakmuran itu, pada kemampuan kita memberikan kesempatan kepada tiap orang yang mau bekerja, dan bukan karena belas kasihan karena itulah jalan yang paling pasti guna mencapai kemakmuran bersama.


Mengenai pertahanan kita bersama, kita menolak dan menganggap palsu pilihan antara keselamatan dan idaman atau cita-cita kita. Para Pendiri Negara ini dihadapkan pada bahaya yang tak terbayangkan, menyusun sebuah piagam untuk menjamin supremasi hukum dan hak setiap orang, sebuah piagam yang diperkuat oleh perjuangan generasi demi generasi. Semua cita-cita ini masih menerangi dunia, dan kita tidak akan meninggalkannya demi mencapai penyelesaian yang cepat. Karena itu, bagi semua orang dan pemerintahan yang menyaksikan pelantikan hari ini, mulai dari kota-kota yang termegah sampai ke desa kecil di mana ayah saya dilahirkan, ketahuilah bahwa Amerika adalah sahabat setia negara dan sahabat setiap lelaki, setiap perempuan, dan setiap anak yang menghendaki masa depan yang damai dan bermartabat, dan bahwa kita siap untuk memimpin lagi.


Ingatlah bahwa generasi-generasi sebelumnya menundukkan fasisme dan komunisme bukan hanya dengan misil dan tank, tetapi dengan aliansi yang kokoh dan keyakinan besar. Mereka memahami bahwa kekuatan saja tidak bisa melindungi kita, dan bahwa kekuatan itu tidak memberi kita hak berbuat sekehendak hati kita. Sebaliknya mereka tahu bahwa kekuatan kita tumbuh melalui penggunaan yang bijaksana, keamanan kita berasal dari adilnya tujuan kita, kekuatan contoh yang kita berikan, dan kerendahan hati serta kesanggupan menahan diri.


Kita adalah penjaga warisan ini. Dibimbing oleh prinsip-prinsip ini, sekali lagi kita bisa menghadapi ancaman-ancaman baru itu yang menuntut upaya lebih besar, bahkan kerja-sama dan pemahaman lebih besar antar-negara. Kita akan mulai secara bertanggung jawab meninggalkan Irak kepada bangsa Irak, dan menempa perdamaian di Afghanistan. Bersama teman-teman lama dan bekas saingan kita, Amerika akan bekerja tanpa lelah untuk mengurangi ancaman nuklir, dan mengurangi bahaya pemanasan bumi. Kita tidak akan minta maaf atas cara kehidupan Amerika, tidak akan goyah dalam mempertahankannya, dan bagi mereka yang hendak mendorong tujuan mereka dengan terror dan membantai orang-orang tak bersalah, kami katakan kepada mereka, semangat kita lebih kuat dan tidak terpatahkan, kalian tidak akan unggul dari kami, dan kalian akan kami kalahkan.


Kami sadar bahwa warisan bangsa yang beraneka warna adalah suatu kekuatan, dan bukannya sebuah kelemahan. Bangsa kita terdiri dari orang Kristen dan Islam, Yahudi dan Hindu, dan bahkan orang-orang yang tidak percaya pada Tuhan. Kita telah dibentuk oleh campuran berbagai bahasa dan kebudayaan, yang berasal dari segala pelosok dunia. Dan karena kita telah merasakan pahitnya perang saudara dan segregasi rasial, dan keluar dari masa kegelapan menjadi sebuah bangsa yang lebih kuat dan lebih bersatu, kita yakin bahwa pada suatu hari nanti semua rasa kebencian akan hilang, bahwa semua garis-garis pembatas antar suku bangsa akan luluh, dan bahwa dunia ini akan menjadi semakin kecil. Kerendahan hati kita akan tampak dengan sendirinya, dan Amerika harus memainkan perannya dalam menyongsong era perdamaian yang baru.


Bagi dunia Muslim, kami akan mencari cara baru ke depan berdasarkan pada kepentingan bersama dan saling menghormati. Bagi para pemimpin dunia yang berusaha menanam bibit konflik, atau menyalahkan dunia Barat atas kesulitan-kesulitan yang dialami masyarakatnya, ketahuilah bahwa rakyat Anda akan menilai Anda pada apa yang Anda bangun, bukan pada apa yang Anda musnahkan. Bagi mereka yang hendak menggenggam kekuasaan melalui korupsi dan kekejian dan membungkam orang yang tidak setuju pada kebijakan mereka, yakinlah bahwa kalian berada pada sisi yang keliru, tapi kami akan mengulurkan tangan jika kalian tidak lagi mengepalkan tinju.


Bagi rakyat negara-negara miskin, kami berjanji akan bekerja bersama kalian untuk membuat ladang kalian subur dan membuat air bersih mengalir, untuk memberi makan tubuh yang kelaparan, dan memenuhi kebutuhan mental. Dan kepada negara-negara seperti negara kita yang relatif menikmati kemakmuran, kita tidak bisa lagi bersikap tidak peduli pada kesengsaraan di luar perbatasan kita, dan kita tidak bisa menghabiskan sumber-sumber dunia tanpa mempedulikan dampaknya. Karena dunia sudah berubah dan kita harus berubah dengannya.


Sambil kita mempertimbangkan jalan yang terbentang di depan kita, kita mengingat dengan rasa terima kasih orang-orang Amerika yang gagah berani, yang pada saat ini, berpatroli di gurun dan gunung yang sangat jauh. Ada sesuatu yang hendak mereka katakan pada kita hari ini, seperti yang dibisikkan sepanjang masa oleh para pahlawan kita yang kini dimakamkan di Arlington. Kita menghormati mereka bukan hanya karena mereka menjaga kebebasan kita tetapi karena mereka menunjukkan arti pengorbanan, kesediaan untuk mencari arti yang lebih besar dari diri mereka sendiri. Dan pada saat ini, saat yang akan tercatat dalam sejarah generasi – semangat inilah yang harus ada pada kita semua.


Sebanyak apapun yang bisa dan harus dilakukan pemerintah, pada akhirnya kepercayaan dan tekad rakyat Amerika-lah yang diandalkan negara ini. Misalnya kebaikan hati untuk menampung orang yang kena musibah walaupun tidak kita kenal, atau pekerja yang tanpa pamrih rela mengurangi jam kerja mereka daripada melihat seorang teman di-PHK, yang membuat kita keluar dari kegelapan. Adalah keberanian para pemadam kebakaran untuk menerobos masuk ke rumah yang penuh asap, dan juga kesediaan orang tua untuk membesarkan anak, yang kelak akan menentukan nasib kita.


Tantangan kita mungkin baru. Alat-alat yang kita gunakan untuk mengatasinya mungkin baru. Tetapi pada nilai-nilai itulah keberhasilan kita bergantung – yaitu kerja keras dan kejujuran, ketabahan dan berlaku secara adil, toleransi dan rasa ingin tahu, kesetiaan dan patriotisme – semua itu sudah lama ada. Semua itu memang benar. Semua itu telah menjadi kekuatan kemajuan sepanjang sejarah. Jadi yang dituntut sekarang adalah kembalinya kepada nilai-nilai ini. Apa yang diperlukan dari kita sekarang ini adalah era pertanggungjawaban yang baru – suatu pengakuan, dari tiap orang Amerika, bahwa kita mempunyai kewajiban bagi diri kita sendiri, bagi negara kita dan bagi dunia, kewajiban yang kita lakukan dengan senang hati, bukan dengan bersungut-sungut, karena kita tahu tidak ada yang lebih memuaskan bagi jiwa kita, yang merupakan definisi karakter kita, daripada memberikan segalanya untuk menyelesaikan tugas yang sulit.


Inilah pengorbanan dan janji kewarganegaraan.
Inilah yang menjadi sumber keyakinan kita – pengetahuan bahwa Tuhan meminta kita untuk memperbaiki keadaan yang tidak pasti.


Inilah arti kebebasan dan kepercayaan kita– mengapa laki-laki dan perempuan dan anak-anak dari tiap ras dan tiap keyakinan bisa ikut dalam perayaan di lapangan yang indah ini, dan mengapa seorang lelaki yang ayahnya lebih 60 tahun lalu mungkin tidak dilayani di restoran, sekarang bisa berdiri di depan anda untuk diambil sumpahnya sebagai presiden.


Jadi marilah kita hari ini mengenang siapa kita dan sejauh mana jalan yang kita tempuh. Pada tahun kelahiran Amerika, pada bulan yang terdingin, sekelompok patriot berkumpul di depan api unggun yang mulai padam di bantaran sungai yang beku. Ibukota telah ditinggalkan, musuh terus maju, salju tampak berlumuran darah. Pada saat itu, ketika nasib revolusi kita sangat diragukan, bapak bangsa kita memerintahkan supaya kalimat berikut dibacakan kepada semua rakyat Amerika:


“Beritahukanlah pada dunia masa depan, bahwa di tengah musim dingin, saat apapun tiada kecuali harapan dan kebajikan – bahwa kota dan negara, waspada akan bahaya bersama, akhirnya bersatu untuk menghadapinya."


Amerika; Dalam menghadapi musuh bersama, dalam masa sulit kita ini, mari kita ingat kata-kata emas itu. Dengan harapan dan kebajikan, mari kita hadapi bersama sekali lagi sungai beku ini, dan bertahan dari badai apapun yang akan tiba. Biarkan cucu-cucu kita berkata bahwa kita telah diuji dan kita menolak untuk mengakhiri perjalanan ini, bahwa kita tidak mundur dan mata kita terpaku ke ufuk fajar dan dengan berkat Tuhan, kita meneruskan anugerah kebebasan dan mengantarkannya dengan selamat bagi generasi masa depan.

Capitolhill, 200109 12:00


In Memory : Big Gen (army) (ret) H.M.Soeharto


( Januari 27th 2008 - January 27th 2009 )

TIDAK TERASA SATU TAHUN SUDAH THE GOD FATHER OR INDONESIA MENINGGALKAN BUMI INDONESIA INI KEHADAPAN SANG PENCIPTA

SATU TAHUN JUGA TIDAK TERASA HINGGA SEKARANG KASUS-KASUS YANG MELIBATKAN BELIAU MULAI DARI KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME, HINGGA HAK ASASI MANUSIA TIDAK DIUNGKAP HINGGA AKHIR

INIKAH YANG NAMANYA MEMBALAS BUDI JASA-JASA BELIAU TERHADAP NEGARA INI WALAUPUN JASA BELIAU TERSEBUT HARUS MENGORBANKAN DARAH DAN AIR MATA RAKYAT KECIL ?

KITA HANYA BISA BERHARAP PADA PEMILU 2009 MENDATANG, BANYAK ANGGOTA DEWAN DAN PEMIMPIN YANG BERANI DAN
LANTANG UNTUK MEMBONGKAR DINASTI INI HINGGA KALAUPUN PERLU POTONG GENERASI DEMI TERCIPTANYA INDONESIA YANG BERSIH DARI TANGAN-TANGAN DAN OTAK-OTAK KOTOR YANG BISANYA MENGKLAIM UNTUK RAKYAT KECIL TETAPI KETIKA DITANYA OLEH RAKYAT TANGAN-TANGAN DAN OTAK-OTAK KOTOR INI HANYA BISA BERSEMBUNYI DIBALIK KEJAHATAN MEREKA MULAI DARI KEJAHATAN NYATA HINGGA KEJAHATAN LENDIR KENIKMATAN !!! SEPERTI YANG DI TERAPKAN OLEH PEMERINTAH SAAT INI

PEMERINTAH SAAT INI SEPERTINYA TIDAK BEDA JAUH DENGAN AYAM SAYUR, PADAHAL BUKTI SUDAH CUKUP DARI SEMUA KALANGAN TETAPI ALASAN YANG SELALU DILONTARKAN ADALAH KETIKA ITU BERSEBERANGAN DENGAN KONDISI KESEHATAN DAN HAM..BUKANKAH ITU TIDAK JAUH DARI AYAM SAYUR ?

LEBIH BAIK GOLPUT DARIPADA HARUS MEMILIH PEMIMPIN, CALON ANGGOTA DEWAN TAPI HANYA BERKOAR AKAN MEMBONGKAR KASUS INI HINGGA KE AKAR-AKARNYA TAPI PADA KENYATAAN DI LAPANGAN HANYA AYAM SAYUR !!!!


Cendana, 270109 17:30




Rabu, 21 Januari 2009

Congrat


Congrat for You Mr. Barack Hussein Obama and Mr. Joseph Robinette "Joe" Biden, Jr as 44th Presidente, and 47th Vice Presidente of United State of America we hope your duty as First man in America, make America be humble, Friendly, make Peace inspiration for any country what ever is country are big country or small country…

Good luck for you Mr. Obama and Mr. Biden, world people and also God are Blessing your duty in 4 years period

--

Selamat kepada Yang Mulia Tuan Barack Hussein Obama dan Yang Mulia Tuan Joseph Robinette “Joe” Biden Jr sebagai Presiden ke-44 dan Wakil Presiden ke 47 Amerika Serikat, kami semua berharap dengan kepemimpinan anda sebagai orang nomor satu di Negara Amerika Serikat, bisa membawa Amerika lebih hangat, bersahabat, dan menjadi pelopor perdamaian untuk semua negara apapun negara itu, mau negara besar atau negara kecil

Selamat bekerja Tuan Obama dan Tuan Biden, rakyat dunia dan tentunya Tuhan memberkati tugas anda berdua dalam 4 tahun periode.

Senin, 19 Januari 2009

Maju tak gentar kawan, walaupun main di Padang pasir sekalipun !!!!



COACH BEN.. TOLONG SAMPAIKAN PESAN INI DENGAN LANTANG DAN SUARA KERAS DI RUANG GANTI KEPADA STARTING ELEVEN ANDA YANG AKAN TURUN DI LAPANGAN NASIONAL OMAN- MUSCHAT MALAM INI DALAM KUALIFIKASI PRA PIALA ASIA QATAR 2011

JANGAN PERNAH GENTAR..KARENA WALAUPUN PENDUKUNG MU YANG SELALU TERIAK –TERIAK DI GBK STADIUM TIDAK ADA DI SANA, DAN KALAU PUN ADA HANYA BEBERAPA PULUH ORANG SAJA, TETAPI KAMI TERUS MENDUKUNG ANDA LEWAT TAYANGAN TELEVISI..

JANGAN LAGI BERBUAT ULAH YANG KONYOL SEPERTI YANG DILAKUKAN OLEH STARTING ELEVEN ANDA KETIKA MENGHADAPI SINGAPURA DAN THAILAND..ITU BUKAN NAMANYA PEMAIN PROFESIONAL..

PACULAH SEMANGAT STARTING ELEVEN ANDA COACH DENGAN MELIHAT KEBERHASILAN VIETNAM MENGGULUNG LEBANON 3-0 !!! LAWAN ITU PASUKAN GURUN PASIR !!!

KAMI PENDUKUNG MU MINTA KETIKA ANDA KEMBALI DAN MENDARAT DI SOEKARNO-HATTA INTERNASIONAL AIRPOR KEMENANGAN DAN GOL YANG BISA MEMBUAT ANDA AMAN DAN LOLOS KE QATAR WALAUPUN HANYA RUNNER-UP BUKAN KEKALAHAN DAN JUMLAH GOL LAYAKNYA TIM YANG BARU BELAJAR BERMAIN BOLA INGAT ITU !!!!

BERJUANGLAH KAWAN PASUKAN GARUDA XI DI OMAN DALAM KUALIFIKASI PRA PIALA ASIA 2011 MAJU TAK GENTAR WALAUPUN ITU BUKAN KANDANG KITA..

Selasa, 13 Januari 2009

Surat Untuk Bung Bendol


Halo bung Bendol apa kabar nich ? semoga masih sehat walaupun sekarang sedang sibuk mempersiapkan Timnas untuk menghadapai Oman dalam persiapan kualifikasi Pra Piala Asia untuk tahun 2011 di Qatar.

Penulis dan rakyat Indonesia terutama penikmat sepakbola nasional percaya dengan apa yang bung lakukan untuk menghadapi Oman dan tim kuat yang satu grup dengan Indonesia, tetapi sebenarnya penulis dan penikmat sepakbola nasional sempat kecewa dengan rumusan yang bung lakukan ketika ajangn Suzuki AFF Cup 2008 lalu dengan diluar dugaan bahwa yang juara adalah Vietnam, sebuah negara yang boleh dikatakan untuk ukuran sepakbola Asia Tenggara masih tim kemarin sore dibandingkan dengan Indonesia dan Thailand tapi kenyataannya ?

Kenapa kecewa, begini bung kami tahu pelatih dimana pun didunia ini mempunyai hak dan pendapatnya dalam memanggil pemain untuk masuk di Timnas dan juga menentukan siapa yang harus dimainkan, tetapi ketika ajang AFF Cup tersebut tim yang anda buat tidak yang ada dipikiran kami termasuk penulis, memang secara keseluruhan apa yang anda suguhkan itu sudah bagus, tetapi dalam permainan di lapangan tidak sesuai kita bisa lihat bagaimana paniknya para pemain ketika lawan menguasai bola dan pertahanan Indonesia, atau masih ragu-ragunya penyerang depan ketika sudah berhadapan dengan kiper dan terjadilah itu semua.

Dalam pemanggilan pemain, kami percaya dengan keputusan anda tetapi ada yang mengganjal kami ketika kami melihat pola dan pemain yang anda pilih ketika bermain di Ajang AFF Cup bila kita bandingkan dengan team yang bermain di Ajang Piala Asia kemarin, memang hampir keseluruhan mantan pemain timnas yang ada di Ajang Piala Asia dipertahankan tetapi tetap saja kalau penulis lihat ada yang kurang.

Seperti yang kita tahu kenapa penampilan timnas kita diajang Piala Asia kemarin memukai karena permainan yang hidup dan tidak kenal pantang menyerah dan adanya saling kepercayaan di tiap lini, tetapi di AFF ini penulis lihat tidak ada malah yang ada seperti penulis utarakan yaitu kepanikan dan ragu-ragu, kepanikan dalam hal ini barisan belakang sepertinya tidak selalu siap dengan kondisi bahwa setiap saat lawan akan mendatanginya, penulis tahu dengan pemain yang anda pilih bung disektor belakang seperti Captain Charis, Isnan Ali, Ismed Sofian, M.Robby tetapi mereka sepertinya tidak bisa berkomunikasi dan tidak bisa membaca pola dimana pemain tengah dan depan membutuhkan pemain alternatif untuk mencetak gol jika pemain tengah dan depan tidak mampu atau sudah tidak berkutik karena kawalan lawan, atau istilah lainnya adalah pemain belakang tidak bisa berkreatif, walaupun ada satu pemain yang bisa baca pemikiran penulis

Jika melihat komposisi pada Piala Asia kemarin, kita bisa lihat bagaimana ada sosok Ricardo Salampessy dan M.Ridwan yang sewaktu-waktu mampu membuat kaget lawan dengan tusukan dan umpan-umpan lambung ke depan untuk menghasilkan gol, betul tidak ? memang anda telah memanggil Ricardo pada saat menjelang semifinal leg 2 Piala Suzuki AFF, tetapi tidak ada gunanya kan, karena terbentur peraturan bahwa pemain boleh diganti asalkan ada pemain yang cidera parah, sementara kondisi pemain timnas semua adalah 100% fit.

Sebenarnya yang diinginkan para penikmat sepakbola nasional adalah kemenangan, karena mereka termasuk penulis sudah sangat haus akan gelar atau piala yang untuk diarak dan ditunjukkan kepada publik bahwa kita bisa juara bukan Cuma sekedar banjir pujian bahwa penampilan timnas kita bisa merepotkan permainan lawan, tetapi kenyataannya mana ? memang anda bilang bahwa yang namanya permainan sepakbola seperti bola itu sendiri tidak bisa diprediksi, tetapi tentunya dengan kemauan keras pasti bisa memangnya apa sich kendala berat yang ada didalam Pemain dan pelatih ketika melakukan pemusatan, apakah ada intervensi dalam hal memilih pemain dari Organisasi bukankah itu HAK anda dalam memilih, menentukan pemain yang layak atau tidak untuk masuk starting eleven Timnas Indonesia ?

Penulis dan penikmat dan penonton setia Timnas yang sudah capek dan lelah mengantre tiket masuk Stadion GBK bisa terbalaskan dengan penampilan anda yang bagus dan tentunya juara, paling tidak agenda sekarang anda adalah memastikan satu tiket untuk masuk ke Final Piala Asia 2011 dari kepungan tiga tim besar ini, semoga Aura optimis kita pada Piala Asia 2007 lalu walaupun sebenarnya kita bisa lolos ke babak dua dapat kita balas di ajang kualifikasi ini ya bung…

Selamat berjuang bung bersama kawan-kawan, kibarkan Merah Putih setinggi mungkin di tiang stadion Nasional Oman, dan dengungkan keras-keras lagu Indonesia Raya sebagai semangat anda mewakili ratusan penikmat sepakbola nasional, raihlah tiga angka dan gol yang banyak untuk modal kita ke Qatar…

GBK Stadium, 130109

Ervanca
Editor of Honour RKM

Jumat, 09 Januari 2009

Dimana Nuranimu HAMAS ?











Pertama-tama penulis ingin menghaturkan simpati dan duka yang dalam kepada seluruh rakyat tepi Gaza-Palestina dengan apa yang terjadi selama beberapa hari menjelang pergantian tahun hingga saat ini, semoga keluarga yang ditinggalkan dapat diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi ini semua. Kedua, lewat tulisan ini penulis meminta maaf kalau dalam penulisan yang pembaca atau pengunjung blog ini agak sedikit menyinggung soal agama atau ideologi, bukan maksud memojokkan tapi itulah yang ada didepan penulis yang penulis tuliskan serta untuk intropeksi dalam diri kita masing-masing jika anda membaca tulisan ini, sekali lagi mohon maaf.



DIMANA batang hidungmu sang Pemimpin HAMAS, Ismael
Haniya beserta jajarannya ketika ratusan anak, balita, wanita mati secara perlahan karena cuaca dingin dan kelaparan, dimana engkau Haniya jangan Cuma berkoar dengan mengatakan bahwa Israel akan Kalah Buktikan Haniya?!



Ini bukan pertama kalinya Israel menggempur Palestina, setidaknya menurut catatan penulis dalam konflik ini sudah 11 peristiwa yang terjadi dimulai pertama kali pada tahun 1953 sebuah peristiwa yang bernama Pembantaian Qabiyyah, dimana tentara Israel menyisir habis dan meratakan daerah itu dengan tanah. Setelah mengisolasi penduduknya dari semua kemungkinan pertolongan, pasukan gila ini menembak ke segala arah. Mereka meledakkan seluruh rumah dan membantai penduduknya tanpa ampun. Pembantaian ini berlangsung selama 32 jam. Dan peristiwa yang terakhir adalah yang terjadi baru-baru ini tepatnya 27/11/08. Hari pertama telah syahid 271 orang, 750 orang luka-luka dan tidak kurang dari 200 orang dalam keadaan kritis, dan itu masih terjadi sampai tulisan ini dimuat dalam blog ini.

Ada apa dengan Israel dan Palestina ? penulis tidak perlu kronologikan kejadian yang sering terjadi ini biarlah opini publik yang tahu, penulis hanya kasihan dimana rakyat sipil lah yang tidak menahu akan konflik ini menjadi korban, pembaca dan pengunjung blog ini mungkin bertanya dengan judul diatas, memang penulis menulis judul diatas sangat sesuai dengan apa yang terjadi di negara tersebut.



semut di seberang kita lihat tetapi gajah dipelupuk mata tidak terlihat. Tetapi inilah yang saat ini terjadi dinegara kita.




Dimanakah nuranimu HAMAS ? itulah yang menjadi pertanyaan kita kepada HAMAS, kita tahu HAMAS adalah salah satu faksi yang ada di Palestina dimana mereka memperjuangkan kedaulatan dan kemerdekaan Palestina tidak dengan jalan diplomasi tetapi lebih kepada aksi frontal dan brutalisme dan pada tahun 2006 kemarin memenangkan pemilu Palestina dan berhak atas posisi strategis dalam pemerintahan Palestina yaitu Perdana Menteri, akibat dari kemenangan HAMAS dan latarbelakang dari gerakan HAMAS inilah yang membuat Israel berang, padahal ketika akan pemilu Palestina, Israel pernah berujar bahwa Israel akan melakukan konsolidasi perdamaian dengan pihak Palestina manapun yang memenangkan pemilu, tetapi dibalas oleh HAMAS bahwa Palestina tidak perlu berdamai dengan Israel.

Selama HAMAS memimpin pemerintahan Palestina, rakyat sipil selalu menjadi korban dari tindakan radikal HAMAS terhadap Israel bahkan situasi ekonomi pun sempat mendera mereka dimana puluhan karyawan tidak dibayarkan haknya kemudian pasokan makanan dan distribusi makanan mereka terhenti karena diboikotnya oleh beberapa negara akibat kepemimpinan HAMAS yang dinilai mata dunia sebagai organisasi radikal dan tidak jauh dan tidak lebih dari organisasi teroris.

Ditambah dengan kejadian baru-baru ini yang mana lebih dari 1,000 orang tewas yang dominan adalah anak-anak dan wanita, masih keras kepala dan mati nurani kah dari para pemimpin HAMAS ini melihat rakyatnya tewas padahal yang mereka butuhkan adalah makanan dan hidup yang layak dan damai tanpa peduli apa yang dilakukan HAMAS, dan HAMAS masih saja terus berjuang melawan Israel dengan kekerasan ?
Memang kalau kita lihat Palestina ini ibarat dua sisi mata koin logam, kenapa ? ini hasil dari pengungkapan salah seorang pensiunan diplomat yang pernah bertugas di KBRI kawasan Timteng dalam suatu forum yang penulis ikuti, dimana kata beliau negara arab bingung dengan Palestina, kalau Palestina benar-benar menjadi sebuah negara maka negara-negara arab ini akan merasa seperti (maaf!) kacung mereka karena kemampuan dan analisis mereka terhadap suatu masalah diatas kemampuan dan analisis orang arab, dan kalau tidak merdeka, mereka prihatin dengan kondisi warga Palestina itu sendiri, memang sangat ironis kalau kita bayangkan dengan ucapan yang diucapkan oleh pensiunan diplomat tersebut, tetapi mau bagaimana !



Negara masih susah dan belum bisa bayar hutang kok bantu negara susah, lalu jawaban pak beye mewakili 220 juta rakyatnya apa ?




Bagaimana dengan Indonesia ?

Akibat dari tindakan Israel ini semua negara di dunia termasuk Indonesia mengecam dan mengutuk keras ini, bahkan Indonesia meminta PBB untuk membuat resolusi seperti yang dilakukan PBB ketika Lebanon dan Israel bertempur dimana Israel klaim bahwa mereka melakukan itu karena ingin memusnahkan faksi Hizbullah.

Itu baru tingkatan pemerintahan, sementara ditingkat bahwa yaitu rakyat Indonesia terutama umat Islam menyerukan untuk menggalang dana bahkan ada yang menyerukan untuk mengirimkan jasa mulai dari jasa relawan kesehatan hingga melakukan jihat.

Apa yang dilakukan Indonesia ditingkat pemerintahan sudah baik paling tidak dunia akan segan melihat tindakan kita yang keras meminta Sekjend PBB untuk mengeluarkan semacam resolusi walupun diveto oleh AS, tetapi yang konyol menurut penulis adalah tindakan yang dilakukan tingkat bawah terutama penggalangan dana hingga pengiriman bantuan mulai dari bantuan kesehatan hingga jihad.

Kenapa konyol, maaf sebelumnya kalau tulisan ini membuat anda marah, tetapi coba anda pikirkan kembali, soal pengiriman bantuan menurut penulis sah-sah saja toch kita didunia ini tidak bisa hidup sendiri harus ada simbiosis mutualisma, tetapi alangkah baiknya kalau kita mengurus kebutuhan di dalam negara ini dahulu baru kita urus kebutuhan yang dibutuhkan oleh Palestina, jangan sampai sebuah peribahasa itu terjadi pada kita yaitu semut di seberang kita lihat tetapi gajah dipelupuk mata tidak terlihat. Tetapi inilah yang saat ini terjadi dinegara kita.

Kita bisa lihat begitu peristiwa ini pecah, semua element menghujat habis tindakan Israel dan langsung menyerukan bantuan dari semua pihak dengan berbagai bentuk misalnya adalah salahsatu partai mulai dari tahun 2006 mengatakan bantuan dimana setiap orang menyumbang US$ 1 untuk 1 orang atau istilahnya
One Man One Dollar, bahkan ada salah satu partai menerapkan pola ini tetapi beda mata uang yaitu One Man One Dinar tetapi menurut pengamatan penulis program itu sampai detik ini TIDAK ADA LAPORAN KEUANGAN baik itu termuat dalam media atau release dari partai itu bahwa program ini SUKSES sampai ke tanah Palestina dan diNIKMATI oleh rakyat Palestina atau TIDAK!! Kemudian ada lagi Organisasi Masyarakat beraliran agama keras yang ngotot dan kepala batu mengirimkan pasukan jihad untuk menyerang Israel ke daerah Palestina, padahal sebelum Israel invasi ke Palestina terlebih dahulu invasi ke Lebanon mereka sudah mengirimkan tetapi tetap saja TIDAK ADA LAPORAN apakah yang berangkat itu SELAMAT semua tanpa ada cacat tubuh dan kembali ke Jakarta atau TEWAS !!!

Pertanyaan untuk para pemimpin baik partai ataupun organisasi masyarakat maupun rakyat sipil yang tergerak untuk mengikuti kegiatan menjadi relawan hingga melakukan jihad adalah apakah anda sudah siap mental menghadapi situasi disana, padahal situasi kondisi baik geografis, budaya, berbeda dengan negara kita walaupun disana ada persamaannya yaitu bahwa sama-sama hamba Allah, kemudian kalau memang anda berangkat ke sana, lalu SIAPA yang akan MENANGGUNG kebutuhan dan kesejahteraan istri, anak dan anggota keluarga lainnya dalam sehari-hari kalau anda sendiri menjadi TULANG PUNGGUNG ekonomi ? memangnya negara MAU memberikan pertolongan ekonomi kepada keluarga anda selama anda pergi? tolong dipikirkan kembali !!!

Penulis juga mengkritik kalangan media, dengan kekuatan media bisa meraih simpati kepada rakyat tanpa memberikan perimbangan berita contohnya dengan cara mempertontonkan tayangan yang bersifat simpati seperti membeli gambar televisi yang sedang meliput kegiatan bantuan kepada korban invasi di rumah sakit, sementara korban rakyat Israel atau tentara Israel yang cidera hingga meninggal tidak pernah disorot atau ditayangkan walaupun kita tahu bahwa tayangan-tayangan itu dibeli stasiun televisi di Indonesia dari televisi asing. Jadi tolonglah kepada pihak media kalau memang anda mempunyai jiwa jurnalis dimana menurut Bill Kovach dan Tom Rosenstiel yang berjudul Elemen-Elemen Jurnalis adalah Tugas Jurnalis itu adalah menyediakan informasi yang dibutuhkan warga agar mereka bisa hidup merdeka dan mengatur dirinya sendiri, serta kewajiban jurnalis adalah pada kebenaran, tetapi kalau di Indonesia apa yang dibilang oleh Bill Kovach dan Tom Rosenstiel ini sepertinya tidak berlaku.

Padahal sebelum peristiwa ini terjadi, kita dikejutkan dengan peristiwa banyaknya banjir dibeberapa daerah seperti wilayah Kalimantan, Sumatera yang mana Pemda setempat tidak mampu memberikan bantuan yang layak,
seharusnya kita lah sebagai mahkluk sosial dan sesama warga Indonesia ikut membantu meringankan beban mereka, atau ketika terjadi gempa kekuatan 5,6 SR di kepulauan Talaud, serta Gempa di Papua Barat yang memicu adanya Tsunami di Jepang , atau langkanya BBM, atau kondisi korban Tsunami yang sampai sekarang tidak sejahtera dan terbuai dengan rayuan yang dilontarkan oleh Pemerintah dan pihak asing bahwa mereka akan hidup layak tetapi kenyataannya, atau nasib para pengungsi korban Lumpur Lapindo yang mungkin sekarang banyak yang GILA atau anak-anak usia produktif nyambi (maaf!) jadi PEREK/ JABLAY karena tidak ada biaya untuk sekolah, seharusnya isu-isu ini kita harus bantu dan tekan pemerintah untuk mensejahterahkan rakyatnya BUKAN meminta pemerintah membuka akses rakyat Indonesia untuk bisa berjihad atau memberikan bantuan, memang solidaritas, tapi apalah arti solidaritas itu kalau negara dunia melihat kondisi Indonesia yang mungkin sama dengan Palestina, sama-sama kekurangan dan saling butuh, mau dikemanakan muka kita sebagai rakyat Indonesia kalau dalam forum internasional dan direkam oleh media, ada salahsatu pemimpin celetuk Negara masih susah dan belum bisa bayar hutang kok bantu negara susah, lalu jawaban pak beye mewakili 220 juta rakyatnya apa ?

Apakah Nasib Palestina yang memimpikan menjadi sebuah negara akan tercapai atau sebaliknya mereka akan menjadi kuburan hidup bagi Israel, dan bagi Indonesia dengan moment ini akankah masih terus mengirimkan bantuan walaupun kondisi dinegaranya sendiri sama bahkan lebih tragis daripada tragedi Palestina ? kita lihat saja dan kita semakin tahu bahwa yang namanya KEDAMAIAN itu mahal harganya….


Peace, Love, Pluarism, Unity and Respect

Jakarta 010109 10:10

Rhesa Ivan Lorca
Pendapat Pribadi

Prihatin kepada Anak Putih Biru dan Putih Abu-Abu



eksponen_98, Inilah contoh salah seorang pejabat yang tidak peduli akan hak-hak anak, anak sekolah dianggap biang keladi kemacetan diJakarta..... Padahal tdk ada korelasinya sama sekali antara kemacetan dengan pemajuan jam sekolah.... Liat dong pak.... sukses apaan, macetnya masih parah.... dasar ASBUn... JANGAN
MEMBOHONGI RAKYAT..... LEBIH BAIK ANDA DAN FAUZI BOWO MUNDUR SEKARANG JUGA.... selama kepemimpinan Fauzi Bowo dan anda.... JAkarta malah amburadul konsep yang tidak jelas



Tulisan diatas adalah komentar dari pembaca suatu situs berita tentang diberlakukannya peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota –Pemprov DKI tentang kebijakan waktu masuk sekolah di semua sekolah yang masuk dalam lingkungan DKI yang biasanya masuk pukul 07.00 Wib dengan peraturan ini sejak tanggal 5 Januari 2008 jam masuk pelajar baik pelajar putih biru maupun putih abu-abu dan juga putih merah menjadi 06.30 WIB adapun alasan yang terlontar dari aparat Pemprov DKI adalah untuk menghindari kemacetan yang semakin hari semakin diparah disetiap sudut ibukota.


Benarkah dengan perubahan jam masuk anak sekolah di DKI, kemacetan di jalan-jalan DKI bebas dari kemacetan ? memang disatu sisi dengan adanya kebijakan ini kita tidak bisa pungkiri bahwa sebelum kebijakan ini keluar, kita tahu bagaimana kondisi jalan di ibukota yang semakin hari bukan semakin panjang dan lebar tetapi semakin pendek dan sempit, memang kita seharusnya kita berterimakasih kepada DKI1 dan DKI2 atas kebijakannya sehingga banyak orang DKI tidak pusing lagi tapi dibalik kebijakan itu ada yang membuat penulis miris.

Kenapa miris, karena kebijakan inilah para pelajar harus rela bangun lebih pagi supaya tidak terlambat, padahal kita tahu bagaimana pelajar DKI ini selesai belajar di sekolah ? mungkin kita tahu, sebelum ada kebijakan ini para pelajar baik SD, SLTP dan SLTA masuk pukul 07.00 pagi, dan mereka pulang pukul 15.30-16.00 sore (ini untuk anak putih biru dan abu-abu), itu baru pulang sekolah setelah pulang sekolah apakah mereka langsung pulang kerumah mereka dan langsung beristrirahat dikasur empuk dikamar mereka ? ternyata tidak, setelah mereka keluar dari sekolah mereka langsung menuju ke tempat bimbingan belajar atau les mata pelajaran untuk memantapkan materi belajar mereka apa yang tadi mereka dapat untuk lebih fokus lagi apalagi kalau sudah menginjak kelas 3 SLTP dan SLTA, atau sekedar menyalurkan hobinya seperti les atau latihan futsal atau musik, dan itu baru selesai sekitar pukul 19.00 dan mereka baru sampai di rumah sekitar Pukul 20.00-21.00 belum menyelesaikan tugas-tugas dan pekerjaan rumah mereka, setelah itu semua selesai mereka baru beristirahat dan itu menunjukkan pukul 23.00 bahkan ada yang sampai 01.00 dinihari, dan mereka harus bangun jam 04.00 untuk mempersiapkan diri mereka untuk berangkat ke sekolah dan jam 05.30 mereka sudah harus berada di tepi jalan untuk menyambut angkutan yang akan mengantar mereka ke sekolah mereka, dan itu harus dilakukan setiap hari mulai dari hari senin hingga jumat.



“ Wah, kalau jam masuk sekolah dimanjukan, saya harus bangun pukul 03.30 dan berangkat 04.30. Bisa-bisa saya ketemu maling di jalan “ Kata Suherti, guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Perbanas, Cakung, Jakarta Timur. Rumah Suherti di Rawa Kalong, Bekasi Timur, berjarak sekitar 20 kilometer dari sekolah
( KOMPAS, 201108 hal 29 )




Mungkin waktu longgar mereka hanya sabtu dan minggu dan itu harus mereka harus pergunakan semaksimal mungkin supaya bisa segar kembali untuk “berperang” pada hari senin hingga jumat, yang menjadi pertanyaan sekarang adalah apa yang dijabarkan penulis adalah kondisi pelajar sebelum ada kebijakan Pemprov dan itu adalah pelajar yang bertempat tinggal di daerah pinggiran seperti Bekasi, Depok dan Tangerang bahkan ada yang dari Bogor, kalau dengan adanya kebijakan ini mau jam berapa anak sekolah yang berada bertempat tinggal didaerah pinggiran untuk bisa sampai di depan pintu gerbang minimal 10 menit sebelum jam 06.30 dengan melihat kondisi jalan akses dari dari daerah pinggiran DKI ke DKI dan juga durasi waktu operasional angkutan umum pada pagi hari ?

Penulis jadi berpikir agak negatif kenapa Pemprov membuat kebijakan ini, apa karena mereka terutama DKI 1 dan DKI 2 sudah tidak lagi merasakan anak yang berusia sekolah atau karena mereka semua bersekolah diluar negeri oleh karena itu mereka berdua membuat kebijakan ini ?

Dan apakah dengan kebijakan anak sekolah ini bisa menentukan bahwa pelajar yang beraktivitas sekolahnya lebih pagi bisa 100% lulus pada UAN tahun ini ?

Apa yang dilakukan oleh Pemprov ini ada bagusnya, tetapi kiranya lebih “manusiawi”lah karena menurut pengamatan dan wawancara kecil sempat penulis lakukan kepada para pelajar yang kebetulan penulis lihat pada saat pulang bahwa hampir 60% pelajar di DKI adalah bukan warga DKI melainkan warga atau pelajar yang bertempat tinggal di daerah pinggir DKI seperti Tangerang, Depok, Bekasi bahkan ada dari Bogor itu baru pelajarnya belum dihitung guru-gurunya, bahkan disalahsatu harian memuat ucapan dari seorang guru bahwa kalau ini (peraturan) diterapkan berarti beliau setiap pagi akan selalu bertegur sapa dengan tukang sayur, satpam kompleks dan tentunya maling yang abis meraup keuntungan (penulis tidak tahu bagaimana kelanjutan dari Ibu guru ini setelah peraturan ini berlaku!)

Penulis berharap kepada pemprov, lebih baik peraturan itu dikaji kembali, memang disatu sisi dunia permacetan tidak ada lagi, tetapi apakah anda tidak kasihan dengan kondisi tubuh pelajar ini yang setiap hari harus bangun pagi, padahal mereka sebenarnya kurang waktu untuk istirahatnya, jadi tidak salah orangtua murid yang anaknya duduk dikelas tiga baik SLTP atau SLTA menggugat DKI 1 dan DKI 2 kalau di bulan Juli nanti pengumuman UAN anak anda tidak lulus karena mereka kurang istirahat termasuk dalam hal dunia hiburan mereka, Ingat manusia memerlukan setidaknya 8 jam untuk istirahat tetapi apakah ada manusia di DKI yang istirahatnya 8 jam!

Sebenarnya kalau boleh jujur ya, yang PANTAS harus masuk jam 06.30 adalah para pegawai negeri sipil-PNS yang berada di wilayah hukum DKI kenapa ? bukan maksud memojokkan atau apa tetapi fakta yang ada dilapangan dan apa yang kita lihat adalah bahwa kita tahu bahwa jam masuk PNS adalah 07.30 tetapi kenapa hingga jam 10 pagi masih saja kita lihat banyak PNS yang berada dalam angkutan umum dan kendaraan pribadi yang ada dijalan ? padahal kalau dibandingkan dengan pelajar seharusnya mereka malu, mereka saja bisa tertib masuk sekolah tepat pada waktunya, sedangkan PNS ? banyak sekali alasan yang keluar dari mulut PNS ini terutama kaum wanita, alasanlah harus ngurus keluarga dulu lah, padahal kalau dilihat dikantor jarang ada yang serius kerjanya, bukankah lebih baik untuk mencontoh budaya kerja keras dan pantang mereka dengan memberlakukan jam 06.30 pagi PNS, contohlah PNS-PNS di luar negeri mereka tahu diri negara membayar mereka tentunya ada simbiosis mutualisma, bukan di negara ini simbiosis mutualismanya lebih mengarah kepada kepentingan perut pribadi dan golongannya betul tidak

Nasibmu nak..nak..bertahan saja nak..toch mereka akan bangga kalau kalian berprestasi tanpa peduli bahwa kebijakan mereka telah melebihi apa yang dilakukan tentara jepang kepada rakyat negara ini..kalian tidak lebih dari korban budak dari kepentingan beberapa golongan…semangat!!!

Balai Kota, 080109 10:35
Rh.Lorca
Pendapat pribadi
ket gambar diambil dari Google.com

Susah sekali Cak menemukan yang merencanakan dan yang membunuhmu…


Halo Cak Munir apa kabar disana ? Tidak terasa Cak tahun 2008 sudah berganti tahun 2009, tidak terasa juga kematianmu telah lima tahun meninggalkan kita untuk selamanya akibat racun yang masuk ke dalam tubuhmu ketika sedang berada di atas udara negara Hongraria ketika akan kembali ke Belanda untuk sekolah setelah liburan dan kangen dengan anak-istri di Jakarta.

Tidak terasa juga Cak… proses hukum dari kematianmu mengambang di tengah jalan dengan vonis hakim yang membingungkan rakyat terutama kolega anda yang pernah menjadi korban kebringasan institusi loreng hijau dan cokelat ketika mereka bersatu yang selalu anda bela setiap anda melakukan pembicaraan.

Mungkin ada tahu cak tentang sosok yang dianggap kawan-kawan anda sebagai eksekutor daripada racun yang melekat ditubuh anda yaitu Pollycarpus Budihari Priyanto pernah kenal cak? Katanya dia kenal baik dengan anda, bahkan ketika anda berada di pesawat, beliau ini yang memberikan kursinya di kelas bisnis untuk anda, tapi ketika dipersidangan, kolega anda ini cak dinyatakan oleh ketua majelis hakim divonis berapa tahun dengan dipotong masa tahanan, hilang sudah harapan rakyat Indonesia terutama kolega korban HAM anda untuk membuat anda tenang di dunia sana, yang uniknya ketika berlangsung penyidikan sampai ke tahap sidang, istri dari sang kolega anda ini yang menjadi pesakitan, terus-terusan tatattoet kesana kemari dengan mengatakan bahwa suaminya tidak bersalah, dan akan menulis surat ke Paus Benedictus XVI sesuai dengan keyakinan bahwa proses hukum di Indonesia melanggar HAM, dan apa hasilnya tidak ada itu laporan bahwa istrinya telah mengirim surat ke Paus atau Pihak Keduatan Tahta Suci Vatikan untuk Indonesia memberikan press release bahwa Paus sudah menerima, membaca dan memberikan jawaban atas surat yang apa diucapkan oleh sang istri tersebut. Padahal intinya kan mudah ya cak..tinggal bilang saja kalau memang dia tidak bersalah siapa yang menyuruh, betul tidak cak ?

Setelah vonis itu cak..hampir tidak ada yang mempedulikan kematian anda cak, barulah awal atau pertengahan tahun 2008 mulai lagi terbuka siapa-siapa yang terindikasi dibelakang terracunnya anda cak, sejumlah pihak mulai dipesankan kamar mereka di hotel prodeo, mulai dari pejabat teras perusahaan penerbangan tempat anda menumpang pergi dari Jakarta ke Amsterdam hingga pejabat lembaga sandi negara, akhirnya terungkap satu nama yaitu Muchdi Pr dimana ketika itu menjabat Deputy V lembaga sandi negara alias Badan Intelijen Negara, mau tahu cak selama proses penyidikan hingga persidangan, sang deputy ini mendapatkan kamar yang wah di hotel prodeo Markas Komando Brigade Mobil –Mako Brimob kelapa dua, seharusnya kan Cak yang namanya kalau berada dihotel tidak perlu di jaga, kalau tokoh ini Cak dijaga sepertinya layaknya Barrack Obama Presiden AS yang terpilih dengan Secret Service, disetiap jengkal beliau jalan selalu ada pengawalnya bahkan Polisi yang menjaga sidangnya seperti makan gaji buta atau mungkin lebih dibilang (maaf!) kacung dari para pengawal ini, akhirnya apa yang sudah diduga ternyata benar Cak..nasib dari pesakitan ini tidak jauh berbeda dengan pesakitan yang diawal tetapi lebih enak yang ini, entah apa karena majelis hakimnya takut karena yang didepannya adalah aparat sandi negara yang kalau di jaman dinasti cendana lembaga ini sangat ditakuti bahkan mungkin lebih sadis daripada Alcapone atau mafia Sisilia-Italia, ketukan palu bebas lah yang diberikan oleh Ketua Majelis Hakim dimana ketukan palu itu dilakukan pada tanggal 31 Desember 2008 hari terakhir di tahun 2008 dan hitungan jam menuju tahun 2009.

Bahkan Cak istri anda dan kolega anda di Kontras akan diseret oleh Mabes karena mencemarkan nama baik dan berita bohong akibat memasukkan aparat sandi negara ini ke Hotel Prodeo..bagaimana ini Cak semakin tidak jelas nasibmu di negara ini, tetapi banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh orang-orang yang tidak suka dengan kegiatan anda bahwa anda dibunuh, diracun karena anda adalah pengkhiat bangsa, membeberkan data kekerasan korps loreng hijau dan Tribrata kepada pihak asing, supaya negara asing menekan Indonesia sudah lebih menghormati HAM terutama sipil, benarkah anda pengkhiat bangsa Cak ?

Tapi Cak tolonglah berikan kami tanda, siapa sebenarnya yang merencakan dan mengeksekutor anda Cak, jangan buat kami merasa terganggu karena selama ini kami aman dari berbagai intimidasi yang dilontarkan oleh orang-orang yang berseragam atau yang mengaku-ngaku militer, tetapi setelah engkau tidak ada cak.semua berubah tidak ada berani lagi vokal seperti anda, tolonglah Cak beritahu kepada kami siapa orang biar kami yang menyeretnya atau mungkin Cak sendiri yang menghampiri orang-orang yang telah merencanakan sehingga orang-orang inilah dengan sendirinya mengakui perbuatannya begitu Cak..tapi sampai kapan ?

Jaka Permai, 080109 23:10


Rhesa Ivan

PSSI Yang Aneh…


Napas Timnas Indonesia di ajang Piala ASEAN atau AFF Suzuki Cup 2008 telah GaTot a.k.a Gagal Total karena dipecundangi oleh tim yang baru dibentuk sekitar 1 bulan oleh pelatih baru mereka sementara Indonesia sang Pelatih sudah dikontrak sejak awal tahun 2008. Kalau berbicara soal sepakbola terutama sepakbola Indonesia tidak pernah habis untuk membahasnya karena memang layak untuk jadi bahan perbincangan di kala senggang. Kalau kita kembali ke masalah sepakbola nasional memang ada yang mengganjal di sanubari rakyat Indonesia terutama penikmat sepakbola nasional dimana mereka sangat rindu ada gelar yang dicapai oleh Timnas Indonesia.

Kita tahu bahwa prestasi Indonesia paling tinggi dan diagung-agungkan diajang internasional adalah arena SEA GAMES 1991 Manila dimana Timnas kita mendapatkan medali perak, setelah itu sepertinya yang namanya prestasi tidak pernah menghinggap di Pintu IX Gelora Bung Karno-Senayan ada apa dengan Timnas kita.

Memang pada tahun 2008 tepat 63 tahun Indonesia Merdeka, PSSI selaku otoritas tertinggi sepakbola di Indonesia menggelar turnament untuk memeriahkan HUT Indonesia yaitu Merdeka Cup dimana diikuti oleh10 team dan Indonesia mengirimkan dua tim yaitu tim senior dan tim U-23, dan final pun digelar dimana Indonesia melawan Tim nasional Libya, tapi lagi-lagi kalau bukan Timnas Indonesia bikin ulah kali ini ada insiden yang bisa mencoreng prestasi timnas kita untuknya tidak terekam oleh Komdis AFC atau FIFA yaitu dimana seorang pelatih melakukan tindakan pemukulan kepada pelatih dari Timnas Libya yang mengakibatkan kacamata dari pelatih ini pecah, akibat dari insiden ini Timnas Libya memutuskan tidak melanjutkan permainan 45 menit babak kedua, karena pertimbangan keamanan akibat dari kejadian ini Indonesia secara otomatis keluar sebagai juara Independen Cup 2008 juara yang aneh.

Kenapa judul diatas PSSI aneh..ya itu tadi kalau kita bicara soal PSSI tidak akan ada habisnya dan juga setiap hari akan ada berita-berita yang keluar dari PSSI yang menurut kita agak aneh, seperti sekarang ini setelah kelar dari ajang Piala AFF, sang pelatih tidak langsung membubarkan para pemain, tetapi lebih di tekan lagi metode pelatihannya karena rencananya kalau tidak salah tanggal 19 Januari Indonesia akan memulai laga hidup matinya dalam pestanya kalangan sepakbola asia, yaitu Penyisihan Piala Asia dimana Indonesia berada dalam grup maut dengan Negaranya Mark Viduka-Australia, Oman dan Kwait, jelas sekali ini tantangan dan jawaban dari ucapan orang banyak di Asia bahwa Indonesia sukses menggelar turnament Piala Asia 2007 lalu bersama Malaysia, Thailand, Vietnam akankah sama nasibnya ketika tidak lagi menjadi Tuan Rumah ?

Yang konyol dari ulah PSSI terutama Badan Tim Nasional dan Badan Liga Indonesia, mungkin hanya Indonesialah yang satu-satunya negara di dunia sepakbola yang tidak becus mengurus jadwal liga dengan jadwal timnas, kenapa konyol dan tidak becus ? masak hanya gara-gara banyak pemain yang dipanggil oleh Timnas, jadwal liga super putaran kedua harus mundur, menurut penulis apa yang menjadi alasan PSSI untuk memundurkan jadwal putaran kedua adalah tindakan tidak professional.
Kalau memang seperti ini, maka kita bisa simpulkan bahwa buruknya kualitas sepakbola kita adalah kurangnya penanganan masalah management perencanaan antara jadwal kompetisi dengan jadwal timnas yang tidak bisa dibedakan, dan terlebih lagi masih ada ketidakpercayaan dalam klub jika pemain bintangnya dipanggil ke timnas dengan kata lain, kalau tidak ada “bunga klubnya” klub itu kalah.

Menurut penulis sistem seperti ini harus sudah harus mulai dihilangkan kenapa ? ada alasan kenapa harus dihilangkan pertama, bahwa supaya tim nasional kita bukan timnas instans seperti tayangan-tayangan realty show semua serba dadakan, kalau dadakan hasilnya memuaskan tetapi kalau beda ? yang kedua, sudah saatnya klub mulai mencari jalan keluar jika pemain andalannya masuk dalam program pelatihan timnas.

Sebenarnya kalau kebijakan memundurkan waktu pelaksanaan kompetisi liga hanya karena alasan program timnas, akan merugikan semua pihak tetapi yang lebih parah adalah klub karena hitungan-hitungan ekonomi mereka sudah pas dan terarah sampai akhir kompetisi dengan berpegangan dengan jadwal yang pertama keluar, sementara dengan tertundanya kompetisi ini hanya untuk timnas, mau tidak mau harus dirubah lagi perencanaan operasional dari klub tersebut, sementara pendapatan dan pengeluaran klub bukan lagi dari APBD, kalau sudah seperti ini apakah BLI dan BTN MAU bertanggung jawab akan keuangan klub?

Cara mengatasi agar jadwal kompetisi dan jadwal pelatihan timnas
tidak bentrok dan juga tidak merugikan semua pihak terutama klub dan sponsor ada baiknya diperhatikan beberapa hal misalnya pertama, sudah saatnya PSSI dalam hal ini BLI dan BTN dari sekarang membuat jadwal kompetisi yang teratur paling tidak untuk 3 musim kompetisi untuk jangka pendek dan 10 musim kompetisi jangka panjang, tetapi itu semua harus terpaku dan terstandar kalender kompetisi yang sah dan dikeluarkan oleh otoritas sepakbola dunia dan Asia, AFC dan FIFA, kalau ini dijalankan dengan serius dan tentunya professional oleh setiap personel PSSI maka tidak ada lagi Timnas Karbitan atau instan seperti yang selama ini kita lihat, kita hanya BANCI pujian dari dunia internasional sehingga membuat timnas lawan takut tetapi ketika sudah peluit dibunyikan baru ketahuan permainan timnas kita yang seperti baru belajar menyentuhkan bola ke kaki.

Kedua, untuk klub sudah saatnya anda tidak bergantung lagi kepada pemain andalan atau pemain bintang anda yang mungkin dipanggil pelatih timnas untuk melakukan pelatnas, kalau anda masih berorientasi seperti itu maka klub anda pun juga tidak ada bisa berkembang, cobalah anda melihat beberapa pemain binaan yang masuk dalam naungan klub anda, karena selama ini penulis melihat banyak klub yang memandang sebelah mata kiprah para pemain muda binaan mereka karena terbayang dengan pemain bintang tersebut, serta alasan pelatih dan manager klub memandang sebelah mata kiprah pemain muda binaan klub adalah kurangnya jam terbang, bagaimana bisa menambah jam terbang kalau klub hanya memberikan permainan klub kepada pemain besar sedangkan pemain muda hanya ditempatkan sebagai penghias atau pelengkap daripada manifest pertandingan betul tidak!!!! padahal kalau kita melihat di kompetisi-kompetisi liga dunia terutama liga eropa banyak klub yang memperhatikan kiprah pemain muda binaannya sebelum memutuskan untuk memantau pemain diluar kompetisi atau diluar klub mereka cobalah metode yang dibuat oleh klub-klub eropa ini diterapkan di negara kita, pastinya kompetisi akan berjalan seiring dan seirama dengan prestasi yang ditorehkan oleh Timnas betul tidak !!

Ketiga, inilah sebenarnya masalah yang paling utama dari semua itu yaitu kurangnya semangat nasionalisme dan loyalitas kepada negara yang ada dalam diri para pemain ini kenapa penulis bisa mengatakan begitu, kita tahu bahwa pemain sepak bola dengan tentara adalah memiliki satu kesamaan yaitu sama-sama bertugas dalam membela negara kalau tentara bertugas dengan sungguh-sungguh tanpa ada paksaan atau keberatan sementara pemain timnas yang dipanggil selalu terganjal dengan masalah klub dan tentunya kesejahteraan mereka jika mereka harus berlama-lama latihan di pelatnas, padahal kalau kita bandingkan lagi dengan jobdesk dari tentara, mana pernah mereka mengeluh akan kesejahteraan keluarga mereka ketika ditinggal bertugas, maksud disini adalah para pemain ini kalau memang dipanggil oleh PSSI kiranya jalankan dan laksanakan amanat itu demi penduduk Indonesia terutama penggemar mu yang haus akan prestasi kalau soal kesejahteraan bukankah klub yang menanggung itu semua seperti hak yang harus dijalankan oleh klub setiap bulan kepada anda, betul tidak!!! Serta yang tidak lupa adalah BONUS, banyak pemain kita sebelum bertanding sudah diiming-imingi bonus dengan alasan motivasi padahal kenyataannya prestasi kita tidak bagus tetapi yang namanya BONUS tetap dikasih dengan alasan ucapan terimakasih, kalau menurut penulis kiranya BONUS itu diberikan jika memang sudah ada prestasi didepan mata atau istilahnya Kapten Timnas mengangkat piala kejuaraan yang kita menangi barulah BONUS keluar, kalau dalam kejuaraan Timnas hanya bisa bertahan dibabak penyisihan maka tidak ada BONUS, kalau seperti ini penulis yakin para pemain akan termotivasi lebih beda dengan sekarang yang penulis lihat karena setiap mau akan mengikuti kejuaraan Federasi selalu mengatakan akan ada bonus dan itulah yang terjadi hingga saat ini, prestasi tidak kunjung datang.

Kalau tiga ini dijalankan penulis yakin Timnas kita bukan lagi Timnas yang BANCI pujian dari lawan tetapi disegani bahkan ditakuti seperti Timnas kita pada era tahun 1970 hingga 1990-an, tetapi semua itu harus dilandasi dengan semangat nasionalisme yang sangat tinggi dan tentunya Professional yang dalam artian sebenarnya bukan dalam tahap belajar.

Berprestasilah Timnas Garuda JANGAN hanya BANCI pujian..Tunjukkan kemampuanmu kepada para pendukungmu…


GBK Stadium, 010109 00:10

Rhesa Ivan Lorca
Pendapat Pribadi