Seperti menjadi kebiasaan penulis sebelum melakukan penulisan selalu menghaturkan permintaan maaf jika ada kata-kata atau tulisan yang penulis buat membuat sebagaian pembaca merasa tersinggung atau penulis dianggap menista atau apalah, apa yang penulis tulis adalah murni dari pendapat penulis terkait masalah yang penulis lihat, baca dan dengar, sekali lagi maaf
Sebelum memulai tulisan penulis ingin mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada Presiden Amerika Serikat, Barack Husein Obama dan Istri yang telah berkunjung ke Indonesia walaupun hanya sekitar 18 jam tetapi dalam 18 jam itu penulis dan mungkin rakyat Indonesia tersentuh dengan ucapan-ucapan beliau yang mengesankan tidak ada jarak dan merasa seperti ada dirumah sendiri.
Baik cukup basa-basinya karena tulisan ini bukan membahas soal sang Presiden tetapi lebih kepada ada dua kejadian yang menurut penulis agak kurang pantas dan tidak terpuji apalagi itu di lakukan seorang yang termasuk kategori pejabat atau tokoh public yang seharusnya menjadi panutan bagi masyarakat, dan tulisan ini satu dari dua tulisan yang akan penulis turunkan yang dikaitakn dengan tingkah 2 pejabat ketika Presiden Obama datang ke Indonesia.
Tulisan pertama dari dua tulisan penulis yang akan penulis tulis mengenai kejadian menghebohkan oleh seorang pejabat. Siapa yang tidak kenal dengan pejabat yang satu ini posisi dia saat ini adalah sebuah posisi yang tidak jauh berbeda dengan Kepala HUMAS antara negara dan rakyat, kenapa penulis menulis judul di atas di karenakan sikapnya yang semua orang sudah tahu.
Sikap khas beliau adalah ketika bertemu dengan seorang wanita apalagi kalau wanita ini ingin berjabat tangan sang penjabat ini langsung mengatupkan kedua tangannya tanpa bersentuhan dengan tangan dan kulit tangan daripada wanita yang ada di dekatnya yang mau berjabat tangan, alasan beliau adalah berkaitan dengan keimanan beliau dimana seorang pria dan wanita yang tidak memiliki status (baca: perkawinan) tidak bisa bersentuhan (maaf kalau penulis salah mengartikannya)
karena sikapnya ini sering kita lihat dimana ketika di wawancara atau kegiatan apapun yang didalam kegiatan itu ada beberapa wanita dengan otomatis beliau segera mengatupkan kedua tangannya di atas dada agar tidak bersentuhan tetapi tidak ketika Ibu Negara Amerika Serikat, Michelle Obama dimana dengan jelas terlihat kalau pejabat ini berjabat tangan dengan bersentuhan tangan dengan seorang ibu negara yang jelas-jelas kalau menurut kebiasaan keimanan beliau yaitu BUKAN MUHRIM…
Mungkin jika kejadian salaman dengan bukan muhrim ini tidak terlihat oleh mata dan kepala seorang wanita yang juga Pemimpin Redaksi sebuah stasiun televisi yang kebetulan melihat beliau dan di sebar lewat jejaring social mungkin tidak sampai heboh hingga saat ini bahkan ramai juga di perbincangkan oleh semua media baik cetak maupun televisi di negara sang ibu negara bahkan ada yang memparodikannya,
Penulis tidak mempermasalahkan ideology beliau tetapi bagi penulis agak aneh saja dengan ideology beliau dimana tidak mau bersalaman dengan wanita yang bukan bagian dari keluarganya atau muhrim, bagi penulis tindakan beliau itu adalah tindakan egois dan sombong kenapa penulis mengatakan itu logikanya seperti ini saja, bagaimana kalau ketika beliau membutuhkan sesuatu misalnya sedang jatuh atau butuh bantuan yang kebetulan disana hanya ada satu-satunya orang yaitu wanita dan kemudian wanita itu ingin mengulurkan tangannya untuk membantu apakah beliau akan diam atau ? atau ada lagi misalnya beliau sedang jalan kemudian ada seorang wanita yang ingin membutuhkan bantuannya apakah beliau membantu atau tidak kalau berdasarkan ideology mereka, padahal kita semua tahu bahwa Tuhan itu menciptakan manusia saling membutuhkan satu sama lain, kalau kelakuan daripada beliau boleh kah penulis mengatakan kalau beliau tidak menjalankan apa dasar manusia itu di ciptakan oleh Tuhan.
Soal kelakuan beliau sendiri dalam menjalankan pekerjaan sebagai pejabat negara selalu bermasalah mulai dari seratus hari pertama menjabat, sudah banyak kontroversi yang di keluarkan beliau melalui institusinya seperti adanya rancangan undang-undang yang membatasi kegiatan para blogger di jaringan dunia maya, kemudian adanya rencana pemblokiran situs-situs porno yang ada di Indonesia sebelum bulan puasa di buka tetapi kenyataannya ? hingga hari ini saja penulis dan beberapa rekan MASIH BISA bahkan BEBAS MEMBUKA akses pornografi dengan terang-terangan tanpa di sensor seperti pornografi Jepang yang di ijinkan kalau seperti ini apa yang di berantas ? dan yang terakhir kasus jabat tangan dengan ibu negara…
Kalau ditanya yang terlintas pertama kali mendengar nama beliau ini penulis akan berkatan MUNAFIK !!! pesan penulis untuk beliau adalah pak..tolonglah jadi pemimpin itu yang benar, jujur dalam berkata dan berbuat karena bapak di gaji oleh uang rakyat !!!
Apakah dengan tindakan beliau ini membuat satu Amerika mengejek Indonesia dan juga membuat rakyat marah sehingga ketika adanya isu reshuffle beliau ini berada dalam urutan paling atas untuk segera dig anti ? kita lihat saja paling tidak rakyat sudah tahu serta berpikir dewasa dan kritis karena rakyat tahun 2010 ini bukan rakyat yang hidup ketika negara ini dipimpin oleh kakek tua dari Cendana !! kita lihat saja nanti..
Merdeka Selatan, 121110 17:39
Rhesza
Pendapat Pribadi
Sebelum memulai tulisan penulis ingin mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada Presiden Amerika Serikat, Barack Husein Obama dan Istri yang telah berkunjung ke Indonesia walaupun hanya sekitar 18 jam tetapi dalam 18 jam itu penulis dan mungkin rakyat Indonesia tersentuh dengan ucapan-ucapan beliau yang mengesankan tidak ada jarak dan merasa seperti ada dirumah sendiri.
Baik cukup basa-basinya karena tulisan ini bukan membahas soal sang Presiden tetapi lebih kepada ada dua kejadian yang menurut penulis agak kurang pantas dan tidak terpuji apalagi itu di lakukan seorang yang termasuk kategori pejabat atau tokoh public yang seharusnya menjadi panutan bagi masyarakat, dan tulisan ini satu dari dua tulisan yang akan penulis turunkan yang dikaitakn dengan tingkah 2 pejabat ketika Presiden Obama datang ke Indonesia.
Tulisan pertama dari dua tulisan penulis yang akan penulis tulis mengenai kejadian menghebohkan oleh seorang pejabat. Siapa yang tidak kenal dengan pejabat yang satu ini posisi dia saat ini adalah sebuah posisi yang tidak jauh berbeda dengan Kepala HUMAS antara negara dan rakyat, kenapa penulis menulis judul di atas di karenakan sikapnya yang semua orang sudah tahu.
Sikap khas beliau adalah ketika bertemu dengan seorang wanita apalagi kalau wanita ini ingin berjabat tangan sang penjabat ini langsung mengatupkan kedua tangannya tanpa bersentuhan dengan tangan dan kulit tangan daripada wanita yang ada di dekatnya yang mau berjabat tangan, alasan beliau adalah berkaitan dengan keimanan beliau dimana seorang pria dan wanita yang tidak memiliki status (baca: perkawinan) tidak bisa bersentuhan (maaf kalau penulis salah mengartikannya)
karena sikapnya ini sering kita lihat dimana ketika di wawancara atau kegiatan apapun yang didalam kegiatan itu ada beberapa wanita dengan otomatis beliau segera mengatupkan kedua tangannya di atas dada agar tidak bersentuhan tetapi tidak ketika Ibu Negara Amerika Serikat, Michelle Obama dimana dengan jelas terlihat kalau pejabat ini berjabat tangan dengan bersentuhan tangan dengan seorang ibu negara yang jelas-jelas kalau menurut kebiasaan keimanan beliau yaitu BUKAN MUHRIM…
Mungkin jika kejadian salaman dengan bukan muhrim ini tidak terlihat oleh mata dan kepala seorang wanita yang juga Pemimpin Redaksi sebuah stasiun televisi yang kebetulan melihat beliau dan di sebar lewat jejaring social mungkin tidak sampai heboh hingga saat ini bahkan ramai juga di perbincangkan oleh semua media baik cetak maupun televisi di negara sang ibu negara bahkan ada yang memparodikannya,
Penulis tidak mempermasalahkan ideology beliau tetapi bagi penulis agak aneh saja dengan ideology beliau dimana tidak mau bersalaman dengan wanita yang bukan bagian dari keluarganya atau muhrim, bagi penulis tindakan beliau itu adalah tindakan egois dan sombong kenapa penulis mengatakan itu logikanya seperti ini saja, bagaimana kalau ketika beliau membutuhkan sesuatu misalnya sedang jatuh atau butuh bantuan yang kebetulan disana hanya ada satu-satunya orang yaitu wanita dan kemudian wanita itu ingin mengulurkan tangannya untuk membantu apakah beliau akan diam atau ? atau ada lagi misalnya beliau sedang jalan kemudian ada seorang wanita yang ingin membutuhkan bantuannya apakah beliau membantu atau tidak kalau berdasarkan ideology mereka, padahal kita semua tahu bahwa Tuhan itu menciptakan manusia saling membutuhkan satu sama lain, kalau kelakuan daripada beliau boleh kah penulis mengatakan kalau beliau tidak menjalankan apa dasar manusia itu di ciptakan oleh Tuhan.
Soal kelakuan beliau sendiri dalam menjalankan pekerjaan sebagai pejabat negara selalu bermasalah mulai dari seratus hari pertama menjabat, sudah banyak kontroversi yang di keluarkan beliau melalui institusinya seperti adanya rancangan undang-undang yang membatasi kegiatan para blogger di jaringan dunia maya, kemudian adanya rencana pemblokiran situs-situs porno yang ada di Indonesia sebelum bulan puasa di buka tetapi kenyataannya ? hingga hari ini saja penulis dan beberapa rekan MASIH BISA bahkan BEBAS MEMBUKA akses pornografi dengan terang-terangan tanpa di sensor seperti pornografi Jepang yang di ijinkan kalau seperti ini apa yang di berantas ? dan yang terakhir kasus jabat tangan dengan ibu negara…
Kalau ditanya yang terlintas pertama kali mendengar nama beliau ini penulis akan berkatan MUNAFIK !!! pesan penulis untuk beliau adalah pak..tolonglah jadi pemimpin itu yang benar, jujur dalam berkata dan berbuat karena bapak di gaji oleh uang rakyat !!!
Apakah dengan tindakan beliau ini membuat satu Amerika mengejek Indonesia dan juga membuat rakyat marah sehingga ketika adanya isu reshuffle beliau ini berada dalam urutan paling atas untuk segera dig anti ? kita lihat saja paling tidak rakyat sudah tahu serta berpikir dewasa dan kritis karena rakyat tahun 2010 ini bukan rakyat yang hidup ketika negara ini dipimpin oleh kakek tua dari Cendana !! kita lihat saja nanti..
Merdeka Selatan, 121110 17:39
Rhesza
Pendapat Pribadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar