Rabu, 10 November 2010

Relawan Bencana Adalah Pahlawan Sebenarnya


Seperti menjadi kebiasaan penulis sebelum melakukan penulisan selalu menghaturkan permintaan maaf jika ada kata-kata atau tulisan yang penulis buat membuat sebagaian pembaca merasa tersinggung atau penulis dianggap menista atau apalah, apa yang penulis tulis adalah murni dari pendapat penulis terkait masalah yang penulis lihat, baca dan dengar, sekali lagi maaf

Setiap tahun di bulan November tepatnya tanggal 10 negara ini selalu merayakan dengan mengheningkan cipta untuk jasa-jasa para pahlawan kita yang rela berjuang tanpa mengenal apa agama, suku, dan ras mereka tetapi hanya satu yang ia perjuangankan adalah kemerdekaan dan pembebasan dari segala macam penjajahan. Kenapa tanggal 10 November setiap tahun kita rayakan hari Pahlawan karena pada tanggal tersebut ada peristiwa besar dan mengubah negara ini yaitu adanya perobekan kain warna Biru pada bendera Belanda menjadi Bendera Merah Putih di atas puncak hotel Yamato, Surabaya dan dari peristiwa ini muncul sosok yang bernama H. Soetomo atau yang sering kita kenal sebagai Bung Tomo.

Setiap menjelang tanggal 10 November setiap tahun pemerintah memberikan medali kehormatan yaitu Gelar Pahlawan bagi semua warga negara Indonesia yang telah berbakti jiwa dan raga serta pemikirannya untuk negara ini, tetapi tahun ini sepertinya berbeda karena ada isu adanya pemberian gelar kepada mantan Presiden Indonesia kedua dan abadi H.M. Soeharto satu dari 10 kandidat pahlawan karena keterkaitannya dengan sejumlah kasus seperti kasus HAM sepanjang beliau berdinas sampai akhir hayatnya.

Terlepas dari benar atau tidaknya H.M. Soeharto pada tanggal 10 November nanti akan di sematkan medali kehormatan dan gelar pahlawan menurut penulis kiranya kita melihat sebenarnya siapa yang pantas jadi pahlawan untuk negara ini. Kalau penulis mengambil pengertian arti dari pahlawan seperti yang ada di website kementerian Sekretariat Negara adalah point dari salah satu pengertian Pahlawan yaitu bahwa Pahlawan itu seseorang yang telah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara kemudian masih dalam pengertian Pahlawan adalah telah menghasilkan karya besar yang mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat.

Kemudian masih terkait dengan pengertian dari apa itu Pahlawan dimana mereka melakukan pengabdian dan perjuangan yang di lakukannya berlangsung hampir sepanjang hidupnya (tidak sesaat) dan melebihi tugas yang diembannya, lalu perjuangannya yang di lakukannya mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional dan memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan/nasionalisme yang tinggi.

Lantas kira-kira kepada siapa kah cirri-ciri ini disematkan jika kita berbicara tentang Pahlawan ? apakah langsung tertuju kepada isu yang sekarang beredar yaitu H.M . Soeharto atau siapa ? semua orang mempunyai persepsi dan pandangan masing-masing jika mengaitkan pengertian serta rincian apa itu pahlawan tetapi penulis mempunyai criteria nyata tentang kepada siapa criteria dan pantas di berikan untuk medali dan gelar “Pahlawan” ! menurut penulis yang pantas mendapatkan gelar dan medali itu adalah sekelompok orang yang disebut RELAWAN !!

Kenapa penulis mengatakan Relawan yang berhak mendapatkan gelar dan medali “Pahlawan’ itu karena mereka sangat-sangat terkait dengan criteria-kriteria yang ada dalam pengajuan gelar dan medali “pahlawan” kita bisa lihat tugas sebagai relawan itu adalah sangat mulia, mereka melakukan tugas tanpa pernah mengharapkan imbalan bahkan mereka rela mengorbankan jiwa mereka asal orang yang mereka bantu dapat selamat dan tidak kekurangan apapun seperti yang terjadi di kawasan Merapi dimana kabarnya ada sekitar 5-6 orang relawan yang hilang bahkan meninggal dunia terkena awan panas karena mencoba membantu warga sekitar untuk di evakuasi ke tempat yang aman.

Tetapi seperti kelakuan busuk negara ini dimana pekerjaan relawan ini masih di pandang sebelah mata oleh berbagai pihak termasuk negara sendiri kita bisa lihat bagaimana negara hanya diam di tempat ketika ada bencana yang justru bergerak adalah tim relawan, bahkan ketika Merapi tererupsi sampai hari ini, penulis tidak pernah mendengar release berapa banyak korban tewas, luka-luka berat maupun ringan, kehilangan rumah dan harta VERSI Pemerintah tetapi yang ada malah VERSI Relawan dan gerakan militant dari jejaring social seperti tuider..

Atau ketika keperluan apa saja yang dibutuhkan oleh para pengungsi apakah pernah Pemerintah mengeluarkan anjuran atau petunjuk kepada masyarakat luas apa yang boleh dan tidak untuk menyumbang ? TIDAK yang ada malah para relawan dan masyarakat yang mengeluarkan saran dan lagi-lagi lewat jejaring social media seperti tuider.

Saran penulis kepada pemerintah dalam hal memberikan medali kehormatan dan gelar Pahlawan yang (mungkin) berprestasi tetapi berprestasinya secara tidak sehat dan menyengsarakan orang lain lebih baik medali itu diberikan kepada para relawan yang bertugas di daerah bencana dan konflik termasuk yang terjadi di Merapi yang rela mengorbankan ke-egoisan mereka, meninggalkan dunia mereka seperti istri dan anak mereka demi orang lain padahal diantara mereka ada yang hidup sederhana bahkan kekurangan tetapi panggilan hati mereka untuk membantu sesam a yang menguatkan mereka untuk sejenak melepaskan itu semua dan pemerintah pun kiranya bisa berpikir lebih waras dengan nurani untuk melihat para relawan ini daripada politik pencitraan yang membuat sebagian orang termasuk penulis ingin muntah melihatnya.

Untuk para relawan baik yang saat ini sedang bertugas serta yang harus meninggalkan dunia ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih atas perjuangan mu dalam menolong sesame di negara ini, jasa-jasamu akan selalu kami kenang selalu di hati kami, karena anda semua adalah Pahlawan bagi kami semua Tuhan Berkati kalian semua...

Selamat Hari Pahlawan….

Thamrin, 101110 10:05

Rhesza
Pendapat Pribadi

Tidak ada komentar: