Jumat, 30 April 2010

Playback vs Live


Pertama-tama penulis menghaturkan permintaan maaf jika dalam tulisan ini membuat para pembaca dan pengunjung terutama kalangan musisi merasa terpojokkan atau tersinggung karena apa yang penulis tulis ini adalah pendapat pribadi dan bukan maksud untuk memojokkan atau memprovokasi, sekali mohon maaf.

Tulisan ini ditulis berawal dari adanya perbincangan seru di arena jejaring social Twitter dimana ada salahsatu pengguna mengajukan pertanyaan musisi kita lebih suka Playback (atau minus one) daripada main live atau beneran dari pertanyaan ini banyak sekali pendapat dari pengguna jejaring social yang termasuk para musisi yang mempunyai akun jejaring sosial ini, kemudian beberapa waktu lalu juga di sebuah harian nasional memuat berita dimana Pemerintah China mengeluarkan semacam peraturan baru dimana semua musisi ketika melakukan konser atau acara musik harus tampil live dan terdengar musiknya kalau tidak maka dikenakan denda jutaan Yuan, alasannya karena ketika Olimpiade Beijing tahun 2008 lalu pemerintah mendapatkan dua musisi sedang bernyanyi tetapi tidak terdengar suara musik dan suara dari penyanyi tersebut, usut punya usut penyanyi ini bernyanyi dengan lipsing atau seperti karaoke..

Itu tentang peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah China, lalu bagaimana dengan musisi di negara kita apakah lebih suka playback atau live ? (sekali lagi bukan maksud memojokkan tetapi ini pendapat pribadi penulis) para musisi kita suka dua-duanya maksudnya ? ketika mereka sedang mengisi suatu acara misalnya acara-acara musik di televisi mereka lebih banyak melakukan playback dari pada live walaupun ada musisi atau band yang live tetapi ketika bicara konser dengan ruangan terbuka seperti stadion mereka sudah pasti live benar tidak ?

Ada banyak alasan para musisi kita ketika tampil dalam acara yang format televisi menggunakan playback, misalnya kapasitas listrik yang tidak maksimal, atau kondisi fisik terutama sang vokalis yang mungkin sedang padat-padatnya jadwal manggungnya sehingga takut mengganggu pita suara dan masih banyak lagi alasannya.

Soal playback atau live bagi penulis ada untung dan ruginya, untungnya adalah para musisi ini bisa menjaga kondisi fisiknya terutama sang vokalis, tetapi ruginya (mungkin) para penonton tidak maksimal menikmatinya terutama untuk yang ingin mencuri ilmu musik dan main alatnya dari lagu tersebut karena apa yang mereka dengar adalah lagu dari kaset atau cakram bukan langsung dari sang pemain ngapain juga di tonton, benar tidak.

Kalau penulis ditanya lebih suka playback atau live, penulis pilih “live” kenapa ? kalau untuk band penulis lebih suka live daripada playback karena disinilah kemampuan para pemusik ketika membuat atau meracik musik dan lagu di studio akan di uji daripada playback, playback menurut penulis lebih kepada mindernya para musisi, kalau minder ngapain bikin musik dan lagu ! kecuali penyanyi solo atau group vokal yang benar-benar tidak ada band pengiring tetap itu boleh lah playback.

Menurut penulis ada beberapa hal supaya perdebatan lebih seru playback atau live ini selesai yaitu, pertama, ada sikap tegas dari para musisi terutama band agar ketika mereka diminta tampil di televisi memasukkan dalam daftar permintaan agar mereka live BUKAN playback, karena penulis melihat hampir semua acara musik ditelevisi adalah playback, kalau memang pihak televisi meminta playback, lebih baik band bermain akustik daripada harus BERBOHONG di hadapan penonton baik yang ada di studio maupun di rumah yang ada mulai dari Sabang sampai Merauke dari Mianggas hingga Rote beraksi bergaya main alat musik PADAHAL TIDAK ADA SUARAnya !!!

Kedua, para produser acara musik televisi juga sebisa mungkin menyiapkan peralatan yang memungkin agar band ini atau musisi agar tampil live dan kalau memang sangat mendadak baru playback bukan seperti yang sekarang, karena ada beberapa acara musik yang penulis tonton yang terjebak ketika presenternya meminta sang pemain band, keyboardisnya untuk memainkan instrumennya TERNYATA DENGAN POLOSNYA bilang bahwa keyboardnya MATI dan setelah perbincangan, langsung band ini langsung MAIN !

Apakah dimasa mendatang perdebatan ini masih terus berlanjut atau tidak ? kita lihat saja nanti tapi penulis cuma mengingatkan pesan musisi kepada para fansnya ketika albumnya sudah keluar dengan mengatakan JANGAN BELI BAJAKAN boleh donk kalau penulis dan juga para penikmat musik Indonesia bilang ke musisi dan produser acara musik televisi JANGAN PLAYBACK donk ! tanggapan anda wahai musisi ?

Gatot Subroto, 250410 16:10
Rhesza
Pendapat Pribadi

Tidak ada komentar: