Kamis, 18 Desember 2008

Budi Sudarsono, sang Voridjer Timnas


Apalah jadinya kalau Timnas Indonesia tidak ada sosok sekaliber Budi Sudarsono dalam hal urusan gol mungkin akan beda ceritanya. Pernahkah anda sebagai penikmat sepakbola nasional khususnya Timnas melihat tentang sosok pemain yang dijuluki Phyton ini karena liukannya dalam hal mengontrol bola dan ketika berada di kotak penalti.

Penulis juga heran, tetapi ada satu hal yang membuat mantan pemain Persik Kediri ini memiliki ciri khas yaitu tanpa dia Timnas kita tidak akan berjalan mulus ke depan, maksudnya adalah ? ciri khasnya karena dialah sang pembuka jalan bagi timnas lewat gol-golnya.


“Budi dalam kondisi tidak terlalu baik, Ia punya persoalan internal karena belum memiliki pelabuhan (baca: klub). Ia sedikit terpengaruh permasalahan itu” Beny Dollo-Pelatih Timnas

Kenapa penulis bilang Budi Sudarsono adalah sebagai pembuka, coba kita lihat catatan yang sempat penulis rangkum, aksi Budi sebagai gol pembuka Indonesia selama di Timnas dan Timnas ketika bertanding di kejuaraan dunia dimulai pada Piala Asia 2004 yang bertempat di China, ketika itu Indonesia berhadapan dengan Qatar dan Indonesia menang 2-1, kemudian dilanjutkan pada Piala Asia 2007 di Gelora Bung Karno- Jakarta ketika Indonesia berhadapan dengan Bahrain dan lagi-lagi Budi membuka gol pembuka dan menang 2-1 (kalau tidak salah satu gol disumbangkan oleh Bambang Pamungkas hasil rebound dari Firman Utina), dan terakhir di Piala Suzuki AFF Cup 2008 dimana ia membuka gol pembuka ketika laga Indonesia melawan tim Myanmar yang secara rekor dalam dua minggu kalah telak ketika di Myanmar dalam turnament Grand Royal Cup kali ini mereka bungkam dengan skor 3-0 dengan tambahan dari Firman Utina dan Bambang Pamungkas.



“Saya hanya bisa katakan padanya, jika main bagus di timnas, klub-klub bakal datang dengan sendirinya.” Beny “Bendol” Dolo- Pelatih Timnas

Sudah layaknya kita mengangkat topi dan mengacungkan dua jempol (bahkan lebih!) kepada sosok pemain kelahiran Kediri, 19 September 1979 walaupun sebelum program TC Timnas untuk mempersiapkan ke ajang ini Budi sempat kena larangan bermain dan denda Rp. 50 Juta akibat melakukan pemukulan kepada Bek PSMS Medan, Erwinsyah Hasibuan, ketika Persik menang 2-1 atas PSMS di Stadion Brawijaya-Kediri, tetapi setelah melewati banding dan sebagainya akhirnya vonis larangan bermain diperingan menjadi percobaan selama satu tahun, tetapi vonis ini tidak terkait dengan aktivitas Timnas Indonesia walaupun sudah menjadi etika bagi Badan Tim Nasional-BTN, kasus Budi ini mengingatkan penulis dengan Isnan Ali dan Hariono yang ketika itu dicoret dari Timnas.

Bahkan pemain yang pernah merumput disalah satu klub Malaysia ketika musim kompetisi Ligina libur, PDRM Malaysia mencetak hattrick atau tiga gol dalam satu pertandingan ketika melawan tim lemah Kamboja, ada yang membuat penulis sedih dan miris melihat sosok ini dalam selebrati golnya, Budi berlari ke arah bangku cadangan dengan menaruh kedua tangannya ke kepala sambil berputar dan satu lagi kedua jari telunjuknya mengarah ke arah bawah matanya, dua gaya selebrasi golnya ini menandakan bahwa pemain ini sedang mengalami kesulitan.

Dan benar sekali, sebelum masuk Timnas untuk TC Budi memutuskan kontraknya dengan Klub Persik Kediri, dia memutuskan kontrak karena nasib keuangan klub yang tidak menentu akibat diHARAMkannya Anggaran Belanja Pendapatan Daerah-APBD untuk digunakan keperluan klub sepakbola dan lagi ditambah krisis keuangan global, sementara pemasukan dari klub hanya berdasarkan pemasukan tiket pertandingan yang kadang-kadang tekor karena sering banyaknya yang penonton gelap.

Tapi itulah Budi, tanpa sosok Budi mana mungkin Timnas kita berjaya dan berhasrat ingin menang apalagi menang besar, betul tidak ?

Tingkatkan Prestasi mu Budi, Kami yakin pasti ada jalan keluar dari keluh kesahmu..yang penting sekarang adalah bawalah Timnas ini menjadi juara dan disegani kembali dikalangan sepakbola dunia terutama tingkat ASEAN dan ASIA lewat gol pembukamu..

Itulah Budi Sudarsono..sang Voridjer Timnas

Budi Sudarsono Fact

Nama
Budi Sudarsono

Tempat Tanggal Lahir
Kediri, 19 September 1979

No Punggung
13
Caps/Penampilan di Timnas
31 / 14 gol

Karier Klub
2008 – Persik Kediri
2007 – PDRM Malaysia
2006-2007 Persik Kediri
2004-2005 Persija Jakarta
2003-2004 Deltras Sidoarjo
2001-2003 Persija Jakarta
1999-2000 Persebaya Surabaya
1997-1999 Persebaya Surabaya Junior
1994-1996 SSB Fatahilah Surabaya
1992-1993 SSB Fatahilah Jakarta
1987-1991 SSB PETA Kediri

GBK Stadium, 121208 19:41

Rh. Lorca
Visitor Editor of RKM

Tidak ada komentar: