Senin, 27 Desember 2010

Maaf, Saya Tidak Cinta Dengan Timnas Saat ini…

Seperti menjadi kebiasaan penulis sebelum melakukan penulisan selalu menghaturkan permintaan maaf jika ada kata-kata atau tulisan yang penulis buat membuat sebagaian pembaca merasa tersinggung atau penulis dianggap menista atau apalah, apa yang penulis tulis adalah murni dari pendapat penulis terkait masalah yang penulis lihat, baca dan dengar, sekali lagi maaf.

Hampir satu bulan ini semua media menyoroti tentang perjalanan Timnas Indonesia di ajang Piala AFF Suzuki Cup 2010 bahkan berita tentang RUU Keistimewaan Yogyakarta, Gayus Tambunan, atau bencana Bromo dan peringatan 6 tahun Tsunami Pasific pun hanya sepersekian menit di tampilkan selebihnya Timnas dan Timnas sampai membuat penulis pengen muntah dan muak ketika semua tipi menyiarkan berita tentang timnas yang kalau di lihat-lihat narasi dan gambarnya pun SAMA tidak ada bedanya !

Kenapa penulis menuliskan judul seperti di atas, mungkin bagi sebagian pembaca pasti menghujat penulis dengan mengatakan penulis tidak nasionalis, penulis penghianat atau apalah yang menghujat, tetapi ada alasan yang membuat penulis menuliskan judul tersebut dan itu adalah sikap penulis daripada maaf kalau penulis agak kasar mengatakan bahwa anda-anda semua yang ada di GBK HANYA SEBAGAI suporter SEMU dan MUNAFIK yang datang dan memuji ketika menang dan selalu menghujat ketika timnas kalah atau tidak beres ! dan itu BENAR TERJADI !!

Kita bisa lihat contohnya apakah ada gerombolan suporter meneriakkan “TURUNKAN NURDIN” dan “REVOLUSI PSSI” di depan kamera televisi ketika di wawancarai setelah 3 pertandingan penyisihan group dan dua laga semifinal melawan Philipina di GBK yang ada malah “ GUE SUKA DENGAN TIMNAS SEKARANG” atau “GARUDA DI DADAKU” atau BARU HEBOH mengumpat “ PSSI SAMPAH” atau “ PSSI TIDAK PROFESSIONAL” ketika tidak mendapatkan kejelasan tentang alur lalu lintas pendistribusian tiket benar tidak hayo jangan bohong ?!

Penulis juga heran dengan sikap –sikap daripada manusia-manusia terutama yang ada di jejaring facebook penulis atau di luar sana yang mengatakan “ W SUKA DENGAN TIMNAS TETAPI TIDAK DENGAN PSSI “ atau “ YANG PENTING TIMNAS MENANG” atau “ GA PEDULI DENGAN PSSI YANG PENTING TIMNAS MAJU KE FINAL SAJA SUDAH BAGUS” atau “ W SUKA TIMNAS TETAPI TIDAK SUKA DENGAN ISL “ dan masih banyak lagi komentar dari teman-teman facebook penulis dan di luar sana yang penulis lihat dan dengar padahal mereka ANTARA SADAR ATAU TIDAK Timnas yang mereka elu-elukan itu adalah timnas yang di bentuk oleh PSSI, memangnya timnas Indonesia yang sedang bertanding itu bernaung dalam organisasi olahraga apa coba ? TIDAK MUNGKIN FORKI pasti PSSI kan ? kemudian yang menyediakan peralatan mereka seperti seragam Timnas, celana, kaos kaki, sepatu bahkan makanan serta hotel mereka menginap selama pertandingan sampai di Malaysia itu DANA DARI MANA ? PSSI kan ? kemudian sukses timnas kita bisa meraih nilai sempurna itu berkat siapa ? kalau mengatakan itu berkat kejelian daripada Alfred Riedl, itu benar , tetapi di belakang pemilihan Alfred Riedl untuk menjadi pelatih timnas siapa ? PSSI kan ? kemudian pemain timnas kita bisa sukses ini berkat dari kompetisi liga yang bernama ISL, nah ISL itu bernaung di organisasi apa coba ? PSSI kan ?! jadi percuma anda berkata seperti yang penulis diutarakan di atas intinya anda secara tidak langsung MENGAKUI keberadaan PSSI terlebih sang Ketua, Wakil Ketua, Sekjend dan Manager Timnas yang selama ini membuat sepakbola kita merana !

Dan terbukti kan dengan PENGAKUAN secara langsung dan tidak langsung anda terhadap Timnas membuat PSSI sekarang seperti BESAR KEPALA dan PAHLAWAN bagi rakyat Indonesia, dimana-mana para pengurus terutama Ketum dan Sekjen ber-pawai layaknya artis band, dari satu televisi ke televisi lain untuk di minta sebagai narasumber bahkan DENGAN BANGGAnya mereka mengatakan ““Inilah hasil kerja kami!” sambil membusungkan dada mereka atau ketika Indonesia mengalahkan team “gado-gado” Philipina, para pengurus ini dengan bangganya lagi mengatakan “Indonesia seperti menaklukkan separoh kekuatan timnas Inggris” atau oleh para pengurus PSSI timnas ini di arak ke rumah sebuah pengusaha kriminal yang telah menyengsarakan rakyat Sidoarjo untuk sarapan bersama bahkan tidak segan-segan dengan spontan memberikan 25 hektar tanah keluarga besar kriminal ini kepada PSSI untuk tempat Pelatnas, kemudian besoknya di giring ke sebuah tempat peribadatan untuk berdoa bersama supaya timnas kita menang dan juara, dari semua ini apakah TIDAK TERPIKIR DALAM OTAK para pecinta sepakbola nasional, tetapi ya itulah MENTAL rakyat Indonesia, ibarat lagu dari groupband Kuburan LUPA-LUPA INGAT.. KEMARIN selalu menuntut PSSI agar di revolusi eehhh SEKARANG begitu berprestasi maju final hawanya udah serasa juara dunia sehingga tuntutan untuk merevolusi PSSI terpinggirkan dan baru muncul lagi kalau timnas kita KEMBALI JADI PECUNDANG, KEMBALI JADI IMPOTEN ? benar tidak ?!

Penulis berharap euforia ini jangan sambil berlebihan karena yang namanya berlebihan itu tidak mengenakkan, penulis tidak bisa membayangkan kalau euforia itu tiba-tiba oleh sang pencipta di hentikan seperti jentikan jari apa jadinya ya kondisi dunia sepakbola kita apakah GBK menjadi lautan merah dalam artian tidak jauh berbeda dengan Mei’98 ketika pada tanggal 29 Indonesia tidak bisa mencetak lebih dari tiga gol dan harus menangis tersedu-sedu ketika melihat Mohammad Safee, Kapten Timnas Malaysia MENERIMA PIALA AFF dari Presiden RI kemudian bersama rekan-rekannya membawa keliling GBK Piala tersebut !

Salam Revolusi dan Pengusiran serta Pencabutan Hak-hak sebagai WNI daripada NH, NB, ADT, NDB !!

GBK Std, 261210 21:00
Rhesza
Pendapat Pribadi

Tidak ada komentar: