Sabtu, 25 Desember 2010

Munafiknya Suporter Indonesia !


Seperti menjadi kebiasaan penulis sebelum melakukan penulisan selalu menghaturkan permintaan maaf jika ada kata-kata atau tulisan yang penulis buat membuat sebagaian pembaca merasa tersinggung atau penulis dianggap menista atau apalah, apa yang penulis tulis adalah murni dari pendapat penulis terkait masalah yang penulis lihat, baca dan dengar, sekali lagi maaf.

Seperti akhir tahun 2010 ini adalah menjadi penutup (mungkin) yang paling indah bagi pecinta sepakbola Indonesia dimana kita semua disuguhkan sejak awal bulan hingga detik ini bagaimana prestasi Timnas kita tidak disangka bisa meroket jauh dari perkiraan kita semua.

Mungkin anda sebagai pecinta sepakbola merasa tersinggung atau marah dengan judul di atas ? tetapi bagi penulis itulah kondisi saat ini, kenapa penulis mengatakan begitu ? coba kita lihat, pada saat tahun 2007 ketika Indonesia menjadi tuan rumah Piala Asia bersama dengan Thailand, Vietnam dan Malaysia semangat nasionalisme kita tumbuh dan terus tumbuh seiring dengan kemenangan 2-1 atas negara padang pasir, Bahrain lewat tendangan Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas tetapi pertandingan kedua dan ketiga antara Saudi Arabia dan Korea Selatan kita kalah tipis yaitu 2-1 dan 1-0 setelah turnament tersebut kita masih terus membanggakan timnas kita dimana banyak beredar bahwa dua kekalahan ini karena ditonton oleh Presiden dan rombongan VVIP entah itu benar atau tidak..

Tetapi begitu tahun 2008 dimana ada ajang olahraga tingkat Asia timnas kita mengalami kemunduran dimana timnas kita U-23 kalah telak di ajang ASIAN GAMES dan juga Pra Piala Dunia dimana timnas U-23 kita sebelumnya sudah diberangkatkan ke negerinya Marco Van Basten untuk berlatih bersama Pelatih kepala U-21 Belanda Foppe de Hahn tetapi nyatanya kita Cuma jadi penggembira saja tetapi yang lucunya adalah Pelatih Timnas U-23 setelah usai acara Asian Games dan kualifikasi Pra Piala Dunia ini berhasil membawa team Belanda U-21 sebagai Juara Eropa U-21.

Akibat dari kekalahan ini banyak suporter kita marah besar dan menuntut agar adanya pemilihan ketum PSSI karena ketum PSSI tidak mampu memberikan prestasi sepakbola kepada masyarakat Indonesia, tetapi isu ini pun hanya bertahan beberapa bulan saja kemudian hilang bak tertiup angin, kemudian timbul lagi ketika Timnas kita melakukan pertandingan SEA GAMES dimana bisa-bisanya kita kalah dari dua team kemarin sore yaitu Myanmar dan Laos dengan skor tipis dari sinilah gelora semangat para pendukung kita memuncak agar ketum di ganti melalui berbagai cara di keluarkan termasuk aksi daripada Hendri Mulyadi yang berani menerobos barikade petugas keamanan menuju dalam stadion untuk “membantu” timnas agar bisa seri dengan Oman dalam laga Kualifikasi Pra Piala Asia walaupun akhirnya di”keroyok” oleh petugas keamanan untuk dimintai keterangan tetapi nyatanya ? ketum kita masih asik-asik saja di tempat duduknya bercanda bersama kroni-kroni busuknya !

Dan sekarang disaat gencarnya para pendukung sepakbola nasional untuk menuntut agar Ketum PSSI turun ternyata luntur begitu saja ketika Timna kita memberikan kemenangan besar 5-1 atas negara yang mengaku sodara, Malaysia kemudian pada hari ketiga membantai team yang SEA GAMES kemarin memberikan tiket pulang kepada kita, Laos dengan skor 6-0 dan menang dramatis dengan Thailand 2-1 dalam turnament Piala AFF dan sekarang sedang berjuang untuk menembus dan meraih sebagai juaranya sepakbola Asia Tenggara.

Kalau melihat seperti ini alur kehidupan daripada suporter Indonesia boleh kah penulis mengatakan kepada anda yang MENGAKU fans, pecinta timnas yang memiliki sifat MUNAFIK, BERMUKA DUA ? KEMANA ITU SUARA-SUARA atau TULISAN SPANDUK “REVOLUSI PSSI” kemudian “ TURUNKAN NURDIN” itu semua tertutup oleh silauan keberhasilan Timnas di ajang PSSI, padahal KALIAN ITU TERBUAI atau DI-TIPUoleh “SULAP” yang diberikan oleh NH lewat pelatih Alfred Riedl benar tidak ?

Kita bisa lihat baru menang besar 6-0, 5-1 dari Laos dan Malaysia kita BANGGA-nya sudah seperti menjuarai Piala Dunia padahal itu baru penyisihan group ! dan sekarang ini juga kita bangga setengah mampus ketika berhasil masuk ke semifinal semua media mengangkat berita sampai-sampai berita tentang Gayus, Century, RUU Istimewa Yogyakarta pun hilang dari halaman koran karena prestasi sesaat daripada Timnas kita ! bahkan saking bangga dan nasionalisme sebagai pecinta Timnas tinggi kita entah sadar atau tidaknya kita sampai kurang menghargai keberadaan lawan kita dengan semangat fair play ini terbukti ketika bus yang membawa rombongan Timnas Philipina memasuki dan keluar dari stadion dengan menunjukkan ekspresi atau teror yang menurut penulis agak aneh jika dikatakan mereka itu adalah MANUSIA ciptaan Tuhan seperti memukul-mukul bus Timnas Philipina, meneriakan kata-kata tidak pantas sambil mengacungkan jari tengah dan jempol ke bawah TANPA BERPIKIR bagaimana kalau apa yang fans ini lakukan terjadi pada Timnas kita di negara manapun oleh pendukungnya ketika Timnas kita bertanding misalnya ketika bus Timnas Indonesia masuk dan keluar dari Stadion Bukit Jalil-Malaysia langsung oleh fans Timnas Malaysia meneriakan “ DASAR INDON”, “OH INI BUSNYA PEMAIN-PEMAIN NEGARA TKI/W sambil mengacungkan jari tengah dan jempol kebawah atau mungkin ekstrem memperliatkan (maaf) kelamin atau bokong daripada para fans Malaysia atau meniru apa yang dilakukan demonstran beberapa waktu lalu yaitu melemparkan serta menempelkan kotoran entah hewan atau manusia ke kaca dan badan bus Timnas Indonesia !!

Kalau memang anda pecinta sepakbola Indonesia sejati tentunya anda tidak akan seperti ini dimana ketika prestasi sepakbola kita menurun atau meningkat tuntutan adanya reformasi dan revolusi tetapi berjalan tetapi kenyataannya ?! bahkan ada beberapa orang yang mengatakan “ W bangga dengan Timnas sekarang “ atau “ W ga peduli dengan ISL yang penting w bangga ama Timnas” padahal kalau mereka tahu akan sepakbola pasti mengerti kalau baik atau prestasinya timnas itu berasal dari kemampuan daripada liga itu sendiri dalam membentuk karakter seorang pemain dan prestasi bagusnya liga itu juga berasal dari kemampuan orang-orang di federasi sepakbola yang mampu membaca situasi jadi percuma saja Timnas kita bagus tetapi liga kita masih berantakan TIDAK JAUH BEDA dengan kompetisi kampung yang memperebutkan Piala Pak Camat atau Pak Kades benar tidak ?

Satu-satunya cara adalah kita sebagai suporter HARUS KONSISTEN atau kalau boleh mengutip ucapan daripada tokoh bapak bangsa negeri ini adalah SATUNYA KATA DAN PERBUATAN, jadi kalau memang kita semua mau sepakbola kita maju ya harus semuanya kita rombak bukan hanya timnas tetapi semuanya termasuk orang-orang yang ada di Kantor PSSI itu kalau bisa dikeluarkan dari kantor itu dan negara ini karena mau jadi apa sepakbola kita kalau Timnas-nya bagus tetapi manajemen liganya beserta perangkat teknisnya rusak bahkan berjiwa kriminal !

Salam Revolusi dan Pengusiran serta Pencabutan Hak-hak sebagai WNI daripada NH, NB, ADT, NDB !!

GBK Std, 201210 15:30
Rhesza
Pendapat Pribadi

Tidak ada komentar: