Pertama-tama seperti kebiasaan penulis menghaturkan permintaan maaf jika dalam penulisan dibawah ini membuat sebagian orang merasa marah, tersinggung atau terpojokkan, karena ini adalah pendapat pribadi daripada penulis sekali lagi mohon maaf.
Dalam beberapa hari di bulan ini pecinta sepakbola nasional di kejutkan dengan ide briliant daripada PSSI dimana semua pemain yang dipanggil oleh Pelatih baru Timnas yaitu Alfred Riedl akan di kontrak ekslusif oleh PSSI dan TIDAK BOLEH berkompetisi dengan klubnya selama menjalani pelatnas, dengan tujuan supaya kebersamaan dan juga fokus dalam pelatnas.
Ide ini memang belum terlaksana tetapi sebagian klub dan pemain sendiri memiliki pendapatnya masing-masing ketika ditanya soal isu ini ada yang menerima kalau itu hasilnya positif tetapi disatu sisi seharusnya PSSI melakukan program regenerasi dini dalam hal kompetisi.
Ide baru dan instan ini BUKAN yang pertama kali terlontar dari Kantor PSSI, kita bisa lihat mulai dari TC Belanda dimana tujuannya adalah supaya bisa fokus dan target medali emas serta masuk putaran kedua Pra Kualifikasi Piala Dunia 2010 bisa didapat karena selama ini PSSI hanya plesiran setiap ajang olahraga internasional mewakili Indonesia dan hasil dari TC Belanda apa ? KALAH !! bahkan skor memasukan dan kemasukannya 1-11 !!
Kemudian adanya pembentukan “klub” yang berisikan materi anak-anak U-19 dengan nama SAD Indonesia yang disisipkan ke ajang Liga Uruguay yang sampai saat ini berjalan tetapi hasilnya untuk Indonesia di ajang internasional ? GAGAL TOTAL di ajang Pra Piala Asia U-19 karena kalah 0-7 dari Jepang dan Australia walaupun tampil mempesona ketika melawan Taiwan dan Hongkong tetapi tetap aja KALAH dan GAGAL TOTAL ?
Kemudian ada lagi tentang mendatangkan para pemain-pemain internasional yang memiliki darah Indonesia untuk bergabung menjadi starting eleven Tim Nasional Indonesia, walaupun akhirnya GAGAL TOTAL juga karena para pemain yang berdarah Indonesia ini mengajukan syarat yaitu SELALU masuk dalam starting eleven Timnas dan TIDAK PERLU seleksi seperti yang sudah rutin dilakukan oleh para pelatih-pelatih Timnas !
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, MAU mu apa PSSI ? penulis melihat para pengurus PSSI ini sudah stress dan mungkin (maaf) gila dengan miskinnya prestasi dan tuntutan daripada pecinta sepakbola Indonesia yang menginginkan prestasi, tapi bagaimana mungkin kalau dari pengurusnya sendiri selalu mengeluarkan kebijakan yang menyesatkan mereka juga dan jadinya seperti ini KALAH TERUS…KALAH TERUS.. benar tidak.
Semua pecinta sepakbola Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dari Miangas hingga Rote pun tidak meragukan kemampuan daripada seorang Bambang Pamungkas, Ponaryo Astaman, Ricardo Salampessy, Maman, dan masih banyak lagi TETAPI kenapa setiap pertandingan Timnas kita selalu KALAH dan SEPERTI diajarkan cara bermain bola yang baik dan benar oleh lawan tanding ? kemudian, kita tahu penduduk Indonesia ini dari Sabang sampai Merauke dari Miangas hingga Rote berjumlah lebih dari 230 juta jiwa tetapi KENAPA yang terpilih masuk dalam 22 pemain Timnas selalu 4DL- Dia Lagi Dia Lagi ini terkesan bahwa ke 22 pemain yang 4DL itu YANG PALING jago main bolanya sementara yang lain BODOK, kalau seperti ini BUAT APA ada kompetisi Liga Super Indonesia, Liga Joss Indonesia, Liga Pendidikan Indonesia kalau tiap ada kalender kompetisi internasional yang di panggil dan masuk dalam 22 pemain Timnas Indonesia selalu 4DL itu Dia Lagi Dia Lagi benar tidak ?!
Dan pertanyaan penulis buat para pengurus PSSI ini adalah seperti banyak yang beredar di media bahwa pemain yang di panggil oleh pelatih Alfred Riedl akan di kontrak oleh PSSI sumber dananya DARI MANA ? memangnya PSSI punya dana ? KALAU MEMANG PUNYA DANA kenapa PSSI meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dan juga Komite Olahraga Nasional Indonesia-KONI untuk PATUNGAN membayar gaji sang pelatih yang kabarnya berbanderol Rp. 3 Milyar untuk satu bulan ! kalau memang ada sumber dana kenapa Timnas kita MINIM SEKALI dalam melakukan tanding persahabatan dengan Timnas-timnas yang skillnya satu-dua tingkat di atas kita sekaligus untuk mengukur sejauh mana program pelatnas yang sudah di jalankan selama ini, kalau memang ada sumber dana, SEHARUSnya PSSI tidak mengontrak Alfred Riedl donk sebagai pelatih Timnas Indonesia, KENAPA tidak langsung mengontrak misalnya Pim Veerbeek yang sekarang melatih Timnas Australia atau lebih bagus lagi yaitu Zico yang pernah melatih Tim Jepang benar tidak atau Maurinho ?!
Penulis dan mungkin para pecinta sepakbola nasional berharap apa yang di lontarkan oleh PSSI ini berdampak positif serta juga mengangkat peringkat Indonesia di FIFA sukur-sukur bisa melampaui Thailand dan tidak seperti program-program yang lainnya hanya seperti selebrasi omong kosong, dan perlu di ingat penulis bukan maksud menghina para pengurus, pelatih dan pemain timnas tetapi kiranya perlu di-PECUT dalam nurani dan otak kalian yaitu KELEDAI SAJA TIDAK AKAN JATUH UNTUK KEDUA KALINYA DI LUBANG YANG SAMA !!! anda BUKAN keledai tapi anda MANUSIA ciptaan Tuhan yang PALING SANGAT sempurna jadi TIDAK MUNGKIN donk selalu kalah !!
Selamat bekerja Mr. Alfred Riedl
GBK Std 200510 11:00
Rhesza Ivan
Pendapat Pribadi
twiiter.com/rhesza
Dalam beberapa hari di bulan ini pecinta sepakbola nasional di kejutkan dengan ide briliant daripada PSSI dimana semua pemain yang dipanggil oleh Pelatih baru Timnas yaitu Alfred Riedl akan di kontrak ekslusif oleh PSSI dan TIDAK BOLEH berkompetisi dengan klubnya selama menjalani pelatnas, dengan tujuan supaya kebersamaan dan juga fokus dalam pelatnas.
Ide ini memang belum terlaksana tetapi sebagian klub dan pemain sendiri memiliki pendapatnya masing-masing ketika ditanya soal isu ini ada yang menerima kalau itu hasilnya positif tetapi disatu sisi seharusnya PSSI melakukan program regenerasi dini dalam hal kompetisi.
Ide baru dan instan ini BUKAN yang pertama kali terlontar dari Kantor PSSI, kita bisa lihat mulai dari TC Belanda dimana tujuannya adalah supaya bisa fokus dan target medali emas serta masuk putaran kedua Pra Kualifikasi Piala Dunia 2010 bisa didapat karena selama ini PSSI hanya plesiran setiap ajang olahraga internasional mewakili Indonesia dan hasil dari TC Belanda apa ? KALAH !! bahkan skor memasukan dan kemasukannya 1-11 !!
Kemudian adanya pembentukan “klub” yang berisikan materi anak-anak U-19 dengan nama SAD Indonesia yang disisipkan ke ajang Liga Uruguay yang sampai saat ini berjalan tetapi hasilnya untuk Indonesia di ajang internasional ? GAGAL TOTAL di ajang Pra Piala Asia U-19 karena kalah 0-7 dari Jepang dan Australia walaupun tampil mempesona ketika melawan Taiwan dan Hongkong tetapi tetap aja KALAH dan GAGAL TOTAL ?
Kemudian ada lagi tentang mendatangkan para pemain-pemain internasional yang memiliki darah Indonesia untuk bergabung menjadi starting eleven Tim Nasional Indonesia, walaupun akhirnya GAGAL TOTAL juga karena para pemain yang berdarah Indonesia ini mengajukan syarat yaitu SELALU masuk dalam starting eleven Timnas dan TIDAK PERLU seleksi seperti yang sudah rutin dilakukan oleh para pelatih-pelatih Timnas !
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, MAU mu apa PSSI ? penulis melihat para pengurus PSSI ini sudah stress dan mungkin (maaf) gila dengan miskinnya prestasi dan tuntutan daripada pecinta sepakbola Indonesia yang menginginkan prestasi, tapi bagaimana mungkin kalau dari pengurusnya sendiri selalu mengeluarkan kebijakan yang menyesatkan mereka juga dan jadinya seperti ini KALAH TERUS…KALAH TERUS.. benar tidak.
Semua pecinta sepakbola Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dari Miangas hingga Rote pun tidak meragukan kemampuan daripada seorang Bambang Pamungkas, Ponaryo Astaman, Ricardo Salampessy, Maman, dan masih banyak lagi TETAPI kenapa setiap pertandingan Timnas kita selalu KALAH dan SEPERTI diajarkan cara bermain bola yang baik dan benar oleh lawan tanding ? kemudian, kita tahu penduduk Indonesia ini dari Sabang sampai Merauke dari Miangas hingga Rote berjumlah lebih dari 230 juta jiwa tetapi KENAPA yang terpilih masuk dalam 22 pemain Timnas selalu 4DL- Dia Lagi Dia Lagi ini terkesan bahwa ke 22 pemain yang 4DL itu YANG PALING jago main bolanya sementara yang lain BODOK, kalau seperti ini BUAT APA ada kompetisi Liga Super Indonesia, Liga Joss Indonesia, Liga Pendidikan Indonesia kalau tiap ada kalender kompetisi internasional yang di panggil dan masuk dalam 22 pemain Timnas Indonesia selalu 4DL itu Dia Lagi Dia Lagi benar tidak ?!
Dan pertanyaan penulis buat para pengurus PSSI ini adalah seperti banyak yang beredar di media bahwa pemain yang di panggil oleh pelatih Alfred Riedl akan di kontrak oleh PSSI sumber dananya DARI MANA ? memangnya PSSI punya dana ? KALAU MEMANG PUNYA DANA kenapa PSSI meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dan juga Komite Olahraga Nasional Indonesia-KONI untuk PATUNGAN membayar gaji sang pelatih yang kabarnya berbanderol Rp. 3 Milyar untuk satu bulan ! kalau memang ada sumber dana kenapa Timnas kita MINIM SEKALI dalam melakukan tanding persahabatan dengan Timnas-timnas yang skillnya satu-dua tingkat di atas kita sekaligus untuk mengukur sejauh mana program pelatnas yang sudah di jalankan selama ini, kalau memang ada sumber dana, SEHARUSnya PSSI tidak mengontrak Alfred Riedl donk sebagai pelatih Timnas Indonesia, KENAPA tidak langsung mengontrak misalnya Pim Veerbeek yang sekarang melatih Timnas Australia atau lebih bagus lagi yaitu Zico yang pernah melatih Tim Jepang benar tidak atau Maurinho ?!
Penulis dan mungkin para pecinta sepakbola nasional berharap apa yang di lontarkan oleh PSSI ini berdampak positif serta juga mengangkat peringkat Indonesia di FIFA sukur-sukur bisa melampaui Thailand dan tidak seperti program-program yang lainnya hanya seperti selebrasi omong kosong, dan perlu di ingat penulis bukan maksud menghina para pengurus, pelatih dan pemain timnas tetapi kiranya perlu di-PECUT dalam nurani dan otak kalian yaitu KELEDAI SAJA TIDAK AKAN JATUH UNTUK KEDUA KALINYA DI LUBANG YANG SAMA !!! anda BUKAN keledai tapi anda MANUSIA ciptaan Tuhan yang PALING SANGAT sempurna jadi TIDAK MUNGKIN donk selalu kalah !!
Selamat bekerja Mr. Alfred Riedl
GBK Std 200510 11:00
Rhesza Ivan
Pendapat Pribadi
twiiter.com/rhesza