Ada wacana baru di ranah pemerintahan kali ini dimana ada usulan yang terlontar dari Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dimana ada catatan syarat untuk bisa dicalonkan sebagai pimpinan entah itu mulai dari Bupati hingga Gubernur yaitu TIDAK BOLEH cacat moral seperti adanya photo-photo atau video-video syur dan yang bisa dikatakan tidak bermoral
Akibat dari usulan ini banyak kalangan yang pro dan kontra, yang pro sangat setuju dengan usulan ini karena mau jadi apa warganya kalau pemimpinnya memiliki cacat moral, sementara yang kontra mengatakan bahwa usulan ini melanggar Hak seseorang untuk dipilih terutama kaum selebritis.
Menurut penulis sah-sah saja kalau Menteri Dalam Negeri ini mengusulkan, lagipula mungkin menurut beliau banyak partai yang mengusung selebritis sebagai “jagoan”nya sebagai pemimpin hanya berdasarkan sensasi tanpa memikirkan nasib warga yang selebritis naungi karena komunikasi dan pendekatan politiknya tidak ada walaupun usulan ini agar bertentangan dengan demokrasi yang diusung oleh negara ini.
Penulis juga meragukan kalangan selebritis ini bisa mewakili masyarakat jika terpilihi sebagai pemimpin di suatu daerah kita bisa lihat bagaimana salahsatu selebritis yang menjadi wakil pemimpin suatu daerah baru beberapa bulan terpilih sudah membuat kebijakan (walau itu kebijakan sang orang nomor satu) dimana salahsatu tarian khas daerah yang sudah ada sejak turun temurun tersebut harus dirubah gaya tari dan pakaiannya karena berorientasi pornoaksi !
Terlepas dari pada masalah tempo dahulu atau apa tetapi bagaimanapun apa yang dilakukan oleh pemimpin yang mempunyai cacat moral tetap saja ingatan itu tidak akan bisa terhapuskan oleh masyarakat, karena masyarakat kita (mungkin) teringat akan dengan sebuah kata dari sang pendiri negara ini yaitu JAS MERAH- Jangan Sekali-kali MElupakan SEjaraH, terpilih juga kita masyarakat yang menganut dengan budaya ke-timur-an (walaupun penulis bingung ke-timur-an yang bagaimana ?)
Apakah usulan ini akan terwujud atau tidak nantinya, paling tidak dengan adanya usulan ini kita sebagai warga negara atau siapapun yang mempunyai cita-cita untuk memimpin suatu wilayah agar berpikir kembali apakah kita layak menjadi pemimpin kalau moral kita saja tidak bisa dijaga.. bagaimana ?
Veteran, 240410 10:10
Rhesza
Pendapat Pribadi
Akibat dari usulan ini banyak kalangan yang pro dan kontra, yang pro sangat setuju dengan usulan ini karena mau jadi apa warganya kalau pemimpinnya memiliki cacat moral, sementara yang kontra mengatakan bahwa usulan ini melanggar Hak seseorang untuk dipilih terutama kaum selebritis.
Menurut penulis sah-sah saja kalau Menteri Dalam Negeri ini mengusulkan, lagipula mungkin menurut beliau banyak partai yang mengusung selebritis sebagai “jagoan”nya sebagai pemimpin hanya berdasarkan sensasi tanpa memikirkan nasib warga yang selebritis naungi karena komunikasi dan pendekatan politiknya tidak ada walaupun usulan ini agar bertentangan dengan demokrasi yang diusung oleh negara ini.
Penulis juga meragukan kalangan selebritis ini bisa mewakili masyarakat jika terpilihi sebagai pemimpin di suatu daerah kita bisa lihat bagaimana salahsatu selebritis yang menjadi wakil pemimpin suatu daerah baru beberapa bulan terpilih sudah membuat kebijakan (walau itu kebijakan sang orang nomor satu) dimana salahsatu tarian khas daerah yang sudah ada sejak turun temurun tersebut harus dirubah gaya tari dan pakaiannya karena berorientasi pornoaksi !
Terlepas dari pada masalah tempo dahulu atau apa tetapi bagaimanapun apa yang dilakukan oleh pemimpin yang mempunyai cacat moral tetap saja ingatan itu tidak akan bisa terhapuskan oleh masyarakat, karena masyarakat kita (mungkin) teringat akan dengan sebuah kata dari sang pendiri negara ini yaitu JAS MERAH- Jangan Sekali-kali MElupakan SEjaraH, terpilih juga kita masyarakat yang menganut dengan budaya ke-timur-an (walaupun penulis bingung ke-timur-an yang bagaimana ?)
Apakah usulan ini akan terwujud atau tidak nantinya, paling tidak dengan adanya usulan ini kita sebagai warga negara atau siapapun yang mempunyai cita-cita untuk memimpin suatu wilayah agar berpikir kembali apakah kita layak menjadi pemimpin kalau moral kita saja tidak bisa dijaga.. bagaimana ?
Veteran, 240410 10:10
Rhesza
Pendapat Pribadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar