Senin, 24 Mei 2010

PSSI Kontrak Pemain Untuk Timnas ? Duit Dari Mana ?!


Pertama-tama seperti kebiasaan penulis menghaturkan permintaan maaf jika dalam penulisan dibawah ini membuat sebagian orang merasa marah, tersinggung atau terpojokkan, karena ini adalah pendapat pribadi daripada penulis sekali lagi mohon maaf.

Dalam beberapa hari di bulan ini pecinta sepakbola nasional di kejutkan dengan ide briliant daripada PSSI dimana semua pemain yang dipanggil oleh Pelatih baru Timnas yaitu Alfred Riedl akan di kontrak ekslusif oleh PSSI dan TIDAK BOLEH berkompetisi dengan klubnya selama menjalani pelatnas, dengan tujuan supaya kebersamaan dan juga fokus dalam pelatnas.

Ide ini memang belum terlaksana tetapi sebagian klub dan pemain sendiri memiliki pendapatnya masing-masing ketika ditanya soal isu ini ada yang menerima kalau itu hasilnya positif tetapi disatu sisi seharusnya PSSI melakukan program regenerasi dini dalam hal kompetisi.

Ide baru dan instan ini BUKAN yang pertama kali terlontar dari Kantor PSSI, kita bisa lihat mulai dari TC Belanda dimana tujuannya adalah supaya bisa fokus dan target medali emas serta masuk putaran kedua Pra Kualifikasi Piala Dunia 2010 bisa didapat karena selama ini PSSI hanya plesiran setiap ajang olahraga internasional mewakili Indonesia dan hasil dari TC Belanda apa ? KALAH !! bahkan skor memasukan dan kemasukannya 1-11 !!

Kemudian adanya pembentukan “klub” yang berisikan materi anak-anak U-19 dengan nama SAD Indonesia yang disisipkan ke ajang Liga Uruguay yang sampai saat ini berjalan tetapi hasilnya untuk Indonesia di ajang internasional ? GAGAL TOTAL di ajang Pra Piala Asia U-19 karena kalah 0-7 dari Jepang dan Australia walaupun tampil mempesona ketika melawan Taiwan dan Hongkong tetapi tetap aja KALAH dan GAGAL TOTAL ?

Kemudian ada lagi tentang mendatangkan para pemain-pemain internasional yang memiliki darah Indonesia untuk bergabung menjadi starting eleven Tim Nasional Indonesia, walaupun akhirnya GAGAL TOTAL juga karena para pemain yang berdarah Indonesia ini mengajukan syarat yaitu SELALU masuk dalam starting eleven Timnas dan TIDAK PERLU seleksi seperti yang sudah rutin dilakukan oleh para pelatih-pelatih Timnas !

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, MAU mu apa PSSI ? penulis melihat para pengurus PSSI ini sudah stress dan mungkin (maaf) gila dengan miskinnya prestasi dan tuntutan daripada pecinta sepakbola Indonesia yang menginginkan prestasi, tapi bagaimana mungkin kalau dari pengurusnya sendiri selalu mengeluarkan kebijakan yang menyesatkan mereka juga dan jadinya seperti ini KALAH TERUS…KALAH TERUS.. benar tidak.

Semua pecinta sepakbola Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dari Miangas hingga Rote pun tidak meragukan kemampuan daripada seorang Bambang Pamungkas, Ponaryo Astaman, Ricardo Salampessy, Maman, dan masih banyak lagi TETAPI kenapa setiap pertandingan Timnas kita selalu KALAH dan SEPERTI diajarkan cara bermain bola yang baik dan benar oleh lawan tanding ? kemudian, kita tahu penduduk Indonesia ini dari Sabang sampai Merauke dari Miangas hingga Rote berjumlah lebih dari 230 juta jiwa tetapi KENAPA yang terpilih masuk dalam 22 pemain Timnas selalu 4DL- Dia Lagi Dia Lagi ini terkesan bahwa ke 22 pemain yang 4DL itu YANG PALING jago main bolanya sementara yang lain BODOK, kalau seperti ini BUAT APA ada kompetisi Liga Super Indonesia, Liga Joss Indonesia, Liga Pendidikan Indonesia kalau tiap ada kalender kompetisi internasional yang di panggil dan masuk dalam 22 pemain Timnas Indonesia selalu 4DL itu Dia Lagi Dia Lagi benar tidak ?!

Dan pertanyaan penulis buat para pengurus PSSI ini adalah seperti banyak yang beredar di media bahwa pemain yang di panggil oleh pelatih Alfred Riedl akan di kontrak oleh PSSI sumber dananya DARI MANA ? memangnya PSSI punya dana ? KALAU MEMANG PUNYA DANA kenapa PSSI meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dan juga Komite Olahraga Nasional Indonesia-KONI untuk PATUNGAN membayar gaji sang pelatih yang kabarnya berbanderol Rp. 3 Milyar untuk satu bulan ! kalau memang ada sumber dana kenapa Timnas kita MINIM SEKALI dalam melakukan tanding persahabatan dengan Timnas-timnas yang skillnya satu-dua tingkat di atas kita sekaligus untuk mengukur sejauh mana program pelatnas yang sudah di jalankan selama ini, kalau memang ada sumber dana, SEHARUSnya PSSI tidak mengontrak Alfred Riedl donk sebagai pelatih Timnas Indonesia, KENAPA tidak langsung mengontrak misalnya Pim Veerbeek yang sekarang melatih Timnas Australia atau lebih bagus lagi yaitu Zico yang pernah melatih Tim Jepang benar tidak atau Maurinho ?!

Penulis dan mungkin para pecinta sepakbola nasional berharap apa yang di lontarkan oleh PSSI ini berdampak positif serta juga mengangkat peringkat Indonesia di FIFA sukur-sukur bisa melampaui Thailand dan tidak seperti program-program yang lainnya hanya seperti selebrasi omong kosong, dan perlu di ingat penulis bukan maksud menghina para pengurus, pelatih dan pemain timnas tetapi kiranya perlu di-PECUT dalam nurani dan otak kalian yaitu KELEDAI SAJA TIDAK AKAN JATUH UNTUK KEDUA KALINYA DI LUBANG YANG SAMA !!! anda BUKAN keledai tapi anda MANUSIA ciptaan Tuhan yang PALING SANGAT sempurna jadi TIDAK MUNGKIN donk selalu kalah !!

Selamat bekerja Mr. Alfred Riedl


GBK Std 200510 11:00
Rhesza Ivan
Pendapat Pribadi
twiiter.com/rhesza

Antara Rupiah, Sponsor dan Tipisnya Nasionalisme Atlet Kita


Seperti menjadi kebiasaan dalam pembuka blog atau tulisan, penulis menghaturkan permintaan maaf jika ada kata-kata membuat sebagian pembaca merasa tersinggung, marah atau apa, sekali lagi tulisan ini hanya pendapat pribadi penuli dan tidak ada maksud untuk menghasut atau apapun sekali lagi mohon maaf. Dan tulisan ini untuk refleksi nurani buat yang MERASA atlet dalam bidang olahraga apapun..

Sekali lagi Tim Nasional Bulutangkis Putra/I gagal membawa piala yang menjadi kebanggaan dan tolak ukur harga diri negara dalam bidang bulutangkis yaitu Piala Thomas dan Uber dimana Timnas Uber kita gagal masuk ke putaran final karena di semifinal mereka di”ajarkan” cara bermain bulutangkis oleh China walaupun timnas Putri China di”ajarkan” juga cara bermain bulutangkis oleh Puteri Korea, kemudian Timnas Putera kita juga harus di”ajarkan” cara bermain bulutangkis oleh China dan uniknya Timnas Putera/I kita kalah dengan skor yang sama yaitu 3-0 !

Ada apa dengan Bulutangkis kita, padahal rakyat Indonesia sangat berharap Timnas Bulutangkis kita bisa menyegarkan dunia olahraga kita yang terganggu dengan ulah-ulah suporter sepak bola kita yang tiap hari tidak enak dipandang mata dan banyak kekalahan yang di berikan Timnas Sepakbola kita di depan pendukungnya sendiri tetapi apa daya ternyata Timnas bulutangkis kita tidak jauh berbeda dengan Sepakbola dimana selalu kalah dan kalah hanya menang di suporter dan nama besar !

Maaf kalau penulis bilang Timnas bulutangkis kita tidak jauh berbeda dengan Timnas PSSI dimana selalu kalah dan kalah hanya menang di suporter dan nama besar ? karena itulah yang terjadi, seharusnya dengan dukungan suporter banyak yang sudah capek ngantri atau datang jauh-jauh misalnya 1000 km dari tempat pertandingan dengan harapan ke-capek-an mereka bisa terbalaskan dengan kemenangan ternyata ?

Kita tahu tidak hanya bulutangkis saja yang mempunyai masalah tetapi para pemain bola ini pun juga dan masalah itupun juga sama yaitu sama-sama berkaitan dengan lembaran kertas berwarna yang berlogo BI entah itu perjanjian dengan sponsor klub atau dengan PSSI sendiri seperti kasus TC Belanda dimana ada beberapa pemain yang SOK menolak bergabung dengan alasan siapa yang membiayai keluarga mereka ketika mereka melakukan TC di Belanda begitu juga klub merasa keberatan dengan pemain-pemain yang di panggil TC karena pemain ini adalah tulang punggung dari klub dan harus sebanding dengan pengeluaran mereka untuk membawa pemain ini ke stadion mereka.

Kita tahu dan tidak usah munafik bagaimana biaya hidup di negara ini terutama di Jakarta atau kota-kota besar lainnya, ibaratnya kalau (maaf) kencing saja di Mall sudah di banderol Rp. 1,000 bukan tidak mustahil ke depannya (maaf) kentut pun juga akan di banderol tetapi apakah hanya masalah nominal Rupiah saja anda YANG MENGAKU sebagai atlet enggan untuk bela negara ? bukan maksud untuk menegok ke belakang tetapi sepertinya para YANG MENGAKU pemain sepak bola perlu mencontoh para senior-senior mereka dalam pernah membawa nama Indonesia di dunia sepakbola internasional

Siapa yang tak kenal M. Saelan, Dede Sulaeman, Harry Kiswanto, Widodo C Putro, Anjas Asmara, Hermansyah, (alm) Abdul Kadir, Warta Kusuma, Nur Alim dan masih banyak lagi, kenapa mereka bisa bawa Indonesia berjaya ? karena mereka LEBIH mementingkan negara, prestasi daripada sponsor, dan bonus-bonus walaupun kita tahu jaman dahulu itu tidak ada yang namanya sponsor apalagi bonus yang melimpah seperti saat ini bahkan mereka mencari sendiri dana agar bagaimana Indonesia bisa ikut serta dan dikenal, setelah mereka menang di tiap kejuaraan barulah yang namanya bonus itu datang dan tentunya sponsor benar tidak ?!

Satu lagi perumpamaan biar para atlet ini YANG NGAKU bela Indonesia agar berkaca dan berkata dalam nuraninya JANGAN HANYA berkata Maaf kepada rakyat Indonesia begitu kalah tetapi ke depannya ga ada BUKTI NYATA, PERNAH kah anda melihat kehidupan para anggota tentara atau polisi yang bertugas di daerah perbatasan antar negara ? BERAPA RUPIAH yang mereka dapat dalam sebulan SEBANDING kah dengan kerjanya yang harus mengamankan wilayah Indonesia dari segala macam ancaman ? PERNAH KAH anda wahai atlet melihat dengan mata dan kepala anda para aparat ini di kala bebas tugas dan jaga DUDUK SANTAI sambil hahahihi di kedai kopi label internasional atau JALAN-JALAN di MALL sambil utak-atik smart handphone-nya? atau anda TAHU berapa pendapatan sebuah pasukan elite terkenal di negara ini yang tiap hari dan tiap detik HARUS berjuang MENJAGA nyawa 220 juta jiwa rakyat Indonesia dari Sabang Sampai Merauke dari Miangas hingga Rote termasuk diantaranya VVIP dari serangan teroris dan BOM TERNYATA hanya di banderol HAMPIR SAMA dengan pendapatan sebuah seorang karyawan swasta yang FRESH GRADUATE atau HAMPIR SAMA dengan harga 1 buah smart handphone jenis GEMINI belum lagi uang makan per-hari-nya team elite ini SEHARGA PULSA SEBULAN BISA KALIAN BAYANGKAN wahai para atlet !! sedangkan anda sudah banyak sponsor , hidup mewah tinggal di Apartemen, makan enak, tiap malam keluar-masuk café dan resto ternama, tetapi hasilnya untuk negara dan rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke dari Miangas hingga Rote MANA ? NOL BESAR a.k.a KALAH MULU ! jangan juga anda menyalahkan negara karena tidak pernah ada perhatian, negara ini SUDAH BANYAK pekerjaannya dan negara hanya bisa membantu jika ada swasta yang ingin menyumbang tetapi intinya adalah USAHA DARI ATLETnya itu sendiri, PERCUMA Negara mendukung penuh tetapi NYATAnya ?

Ada lagi, mau tahu kenapa Korea Utara BISA LOLOS Piala Dunia ? karena yang ada di OTAK para pemain dan official mereka adalah BAGAIMANA CARANYA meloloskan negara ini dan dikenal walaupun negara mereka secara politik internasional bermasalah dan terbukti ! sementara negara ini ? boro-boro lolos Piala Dunia atau Piala Asia, Peringkat 3 SEA GAMES kemarin saja senangnya NA-AJU-BILA BIN JALI ckckckckck…benar tidak ?!

Seharusnya para atlet ini MALU SEKALI LAGI penulis BILANG MALU !! dengan para aparat keamanan kita, atlet dan aparat keamanan terutama tentara TIDAK JAUH BERBEDA bahkan SAMA yaitu SAMA-SAMA menjaga dan membela nama Indonesia, kalau Tentara dengan senjata sementara atlet dengan kemampuannya benar tidak ? Jadi masihkah anda YANG MENGAKU atlet masih memikirkan sponsor yang banyak yang bisa membiayai hidup anda tapi tidak ada prestasi sama sekali untuk negara ini walaupun kata anda sudah berusaha, berusaha apa ? atau LEBIH BAIK berusaha sendiri, berprestasi sendiri baru memikirkan bonus dan sponsor, BUKAN KAH uang yang mendatangi anda BUKAN anda yang mendatangi uang benar tidak ?! atau bagaimana para atlet ini mau BERTUKAR PROFESI dengan tentara bagaimana, daripada KALAH MULU ?!

Dan satu lagi KELEDAI SAJA TIDAK AKAN JATUH UNTUK KEDUA KALINYA DI LUBANG YANG SAMA !!! kata-kata ini harus dicamkan dalam nurani anda sebagai atlet, anda BUKAN keledai tapi anda MANUSIA Ciptaan Tuhan yang PALING sempurna TIDAK MUNGKIN donk selalu kalah !!

Akhir kata penulis sekali lagi mohon maaf kalau kata-kata di atas membuat anda pembaca terutama para atlet panas kupingnya atau marah tetapi apa yang penulis tulis ini adalah bentuk kekecewaan penulis dan (mungkin) rakyat Indonesia terhadap olahraga Indonesia dimana tidak ada prestasi tetapi yang ada hanya tuntutan saja, mungkin dengan tulisan ini membuat anda terutama atlet termotivasi, sekali lagi mohon maaf

GBK Std. 200510 15:00

Rhesza Ivan
Pendapat Pribadi
twiiter.com/rhesza

Inikah Karma Bagi Bulutangkis Kita


Seperti menjadi kebiasaan dalam pembuka blog atau tulisan, penulis menghaturkan permintaan maaf jika ada kata-kata membuat sebagian pembaca merasa tersinggung, marah atau apa, sekali lagi tulisan ini hanya pendapat pribadi penuli dan tidak ada maksud untuk menghasut atau apapun sekali lagi mohon maaf.

Kalau anda pernah membaca tulisan penulis tentang kecundangan Tim Thomas dan Uber Indonesia (web) maka tulisan ini masih ada kaitannya dengan kekalahan daripada Tim Thomas dan Uber dan kekalahan ini karena suatu kesalahan yang di lakukan pemerintah Republik Indonesia.

Penulis ingin mengajukan pertanyaan, apakah sepanjang hidup pembaca pernah mengalami atau percaya akan yang namanya KARMA atau KUALAT ?! bagi sebagian orang mungkin akan menolak mentah-mentah dan tidak percaya tetapi ada juga yang lain percaya dengan yang namanya KARMA atau KUALAT. Kalau pertanyaan itu ditanya kembali ke penulis maka penulis akan menjawab bahwa KARMA atau KUALAT itu memang ada.

Lantas apa hubungannya KARMA atau KUALAT dengan Tim Thomas dan Uber Indonesia ? ada hubungan KARMA atau KUALAT dengan Tim Thomas dan Uber Indonesia, ternyata di balik kesuksesan tim Thomas dan Uber China merebut bahkan mengawinkan Piala Thomas dan Uber adalah satu pria usia uzur yang DITOLAK MENTAH-MENTAH oleh Republik Indonesia atas pengajuan dirinya sebagai Warga Negara Indonesia ?

Bagi para penggemar bulu tangkis Indonesia mungkin anda kenal dengan nama Tong singfu ? dialah “SUTRADARA” dibalik kesuksesan Tim Nasional Bulutangkis China, dialah yang membentuk karakter disiplin Lin Dan dan kawan-kawan sehingga bisa anda dan ratusan juta mata dari Sabang sampai Merauke dari Miangas hingga Rote lihat di televisi bagaimana seorang Lin Dan ketika final Piala Thomas di Malaysia beberapa waktu lalu MENGAJARKAN Taufik Hidayat cara bermain bulutangkis YANG BAIK dan BENAR !

Tong sinfu adalah Pria keturunan China yang LAHIR di TELUK BETUNG, beliau juga pernah melatih beberapa pemain nasional bulutangkis kita terutama di eranya lim swe king dan kawan kawan, bahkan KALAU BUKAN tangan beliau MANA MUNGKIN Indonesia bisa mencatatkan rekor sejarah meraih dua medali emas cabang bulutangkis untuk pertama kalinya di Olimpiade 1992 Barcelona, mulai dari sinilah setiap olimpiade negara kita selalu rutin mendapatkan medali emas..

Tetapi itulah Indonesia, seperti KACANG LUPA SAMA KULITNYA dimana pada tahun 1998 mengajukan kepada negara Republik Indonesia agar bisa di terima sebagai Warga Negara Indonesia TETAPI ya seperti tertulis di atas KACANG LUPA SAMA KULITNYA, permintaan beliau DITOLAK !! akhrinya karena DITOLAK oleh pemerintah Indonesia beliau kembali ke China, karena beliau ini berprestasi di Indonesia dan (mungkin) tahu permintaan beliau sebagai WNI di TOLAK oleh Pemerintah Republi Indonesia tanpa pikir lama oleh Pemerintah Republik Rakyat China menawarkan Tong singfu untuk menjadi pelatih pelatnas negara mereka, dan diterima oleh beliau. Berkat tangan dingin beliau dalam melatih sudah terbukti salah satunya adalah Lin Dan dan kita bisa lihat setiap Lin Dan bermain dan lawannya adalah pemain Indonesia selalu saja Lin Dan bisa menguasai bahkan dia MENGAJARKAN bagaiman cara bermain bulu tangkis seperti yang terjadi pada Final Piala Thomas kemarin di Malaysia benar tidak ?!

Sebuah fenomena dan sangat miris sekali dimana Bulu tangkis Republik Rakyat China berprestasi BERKAT tangan dingin dan disiplin yang diterapkan dari seorang YANG BENAR-BENAR lahir dan bernafas di Indonesia walaupun keturunan TETAPI ketika ingin memBUKTIkan kecintaan pada tanah kelahirannya DI TOLAK oleh negara !

Penulis dan (mungkin) juga para pembaca dan rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke dari Miangas hingga Rote berpikir dan bertanya apakah karena negara ini MENOLAK seseorang yang ingin menjadi rakyat Indonesia dengan prestasi bulutangkis membuat prestasi bulu tangkis kita seperti (maaf) impoten serta MISKIN prestasi, dan menurut penulis memang perbulu tangkisan kita ibarat penderita (maaf) impoten, kita bisa lihat dari berapa banyak turnament bintang lima yang mempengaruhi peringkat dunia daripada pemain bulutangkis kita apakah semua turnament itu mulai dari tunggal, Ganda Putra/I dan Campuran negara kita menyapu bersih alias juara umum ?! TIDAK !

Kemudian mungkin bagi negara ini terutama tekad para pejabat teras Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia-PBSI kehilangan seorang Tong singfu TIDAK AKAN membuat bulutangkis kita MATI PRESTASI ternyata ? Piala Thomas dan Uber tidak bisa kita rebut bersama bahkan sebuah Piala dengan nama Indonesia sebagai apresiasi terhadap orang Indonesia yaitu Piala Sudirman JUGA tidak bisa kita rebut dan dipamerkan untuk rakyat Indonesia, justru China lah yang “merawat”nya beberapa kali benar tidak ?!

Sudah saatnya para pejabat teras Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia-PBSI, Republik Indonesia terutama Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia LEBIH-LEBIH memperhatikan daripada official, pemain atau yang berhubungan dengan bulutangkis ataupun olahraga Indonesia YANG KEBETULAN berdarah keturunan, penulis sich berharap Tong Singfu ini BELUM mengubah kewarganegaraannya kalau memang belum sudah saatnya Republik Indonesia MEMINTA MAAF atas penolakan permohonan menjadi WNI kepada beliau dan meminta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia memberikan indentitas beliau sebagai WNI.jangan cuma mantan separatis saja yang JELAS-JELAS memperpecah stabilas nasional yang di beri kewarganegaraan Indonesia !

Semoga kasus ini menjadi PELAJARAN berharga bagi para pejabat negara ini agar selalu memperhatikan apa yang di ajukan oleh rakyatnya terutama keturunan dan selalu memfasilitasi mereka yang berketurunan yang ingin mengubah kewarganegaraan karena kecintaan mereka terhadap Indonesia. Dan semoga karma ini cepat berakhir dan Bulutangkis Indonesia bisa berjaya kembali seperti era King, Rudi Hartono, Susi Susanti.

Cipayung, 190510 07:10

Rhesza
Pendapat Pribadi
Twitter.com/rhesza

Contolah PM Inggris, Pak Presiden !

Pertama-tama penulis ingin mengucapkan selamat bertugas kepada Mr. H.E. David Cameron yang menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Britania Raya, semoga kedepan hubungan Indonesia dan Britania Raya bisa terjalin lebih indah daripada yang terdahulu.

Cukup ucapan selamatnya, tetapi ada yang lebih penting dan juga patut di contoh daripada sang PM ini dan ini berkaitan dengan judul diatas ? apakah itu ? ternyata ketika akan menjabat sebagai PM, David Cameron sudah mewanti-wanti bahkan mungkin entah itu nazar atau janjinya kepada konstituen dan rakyat Inggris Raya ketika pemilu yaitu tidak akan menggunakan Vooridjer atau kawalan ketika berkendara ke mana pun.

Padahal kita semua tahu bahwa di dunia ini yang namanya pemimpin baik itu Presiden, Perdana Menteri, Kanselir bahkan anggota kerajaan pun ketika berada di luar istana atau kunjungan-kunjungan selalu menggunakan jasa pengawalan bukan saja di dalam negeri tetapi ketika melakukan kunjungan kenegaraan dan itu (mungkin) tidak tertulis tetapi wajib melaksanakan pengamanan dan pengawalan jika seseorang itu kategori VIP dan VVIP benar tidak ?

Apa yang dilakukan oleh sang PM ini menurut penulis sangat dipuji dan harus dicontoh terutama para pejabat di negara ini kenapa ? kita tahu bahwa PM, Kanselir, Presiden adalah pemimpin yang dipilih langsung rakyat lewat pemilu sehingga bagaimanapun juga Presiden, PM, Kanselir itu bekerja dan mengabdi untuk rakyat. Tanpa rakyat mana bisa mereka bisa duduk dan memimpin di negaranya, dan sudah seharusnya seorang pemimpin lebih dekat dan erat dengan rakyat tanpa harus dihalangi oleh yang namanya pengawal atau protokoler walaupun nyawa taruhannya, soal nyawa pun menurut penulis itu sudah menjadi resiko ketika beliau atau seorang manusia memantapkan diri untuk mengabdi kepada negara dan rakyat, lagipula yang menentukan kontrak hidup kita dunia kan BUKAN pengawal, BOM atau serangan-serangan lainnya tetapi TUHAN lah yang satu-satunya menentukan nasib kontrak hidup kita di dunia benar tidak !

Selain fakto keselamatan dengan perlunya kawalan, tanpa kawalan pun setidaknya bisa menghemat biaya terutama biaya bahan bakar dan tentunya bisa menghemat atau menekan tingkat polusi udara dari kendaraan-kendaraan yang mengawal seorang PM, Kanselir atau Presiden benar tidak ?

Soal pejabat negara yang tidak mau dikawal bukan kali ini saja terungkap, tetapi sudah banyak yang melakukannya seperti yang dilakukan oleh Mantan PM Thailand, Chuan Leek Pai dimana hampir setiap hari beliau mulai dari rumah ke kantor nya selalu sendiri ibarat rakyatnya sendiri, merasakan yang namanya macetnya jalanan kota Bangkok tanpa ada kawalan, begitu juga ke tempat-tempat yang di kunjunginya.

Sikap PM Britania ini seharusnya ditiru oleh Pemerintahan Republik Indonesia kenapa penulis berkata begitu ? kita bisa lihat berapa banyak mobil pengawal ketika seorang Presiden keluar dari Istana Negara untuk melakukan kunjungan kerja misalnya dalam rangka peringatan Hari Buruh atau menghadiri sebuah seminar yang berskala atau mengundang para tamu asing dari negara sahabat atau para Duta Besar ? sekedar info saja rincian kawalan Presiden dan Wakil ketika keluar dari Istana seperti yang penulis pernah temui ketika mengikuti suatu seminar dan pameran yang kebetulan di buka oleh RI-02 (ketika itu masih JK) yaitu di barisan depan 4 motor besar PM, belakangnya 2 mobil Patwal dan PM, 1 mobil jenis offroad (hartop), 2 mobil jenis Caravan Paspampres, mobil utama, mobil cadangan ( kanan-kirnya 4 motor PM), 2-3 jenis Caravan Paspampres, 2 mobil Patwal dan PM sebagai penutup iring-iringan bisa bayangkan berapa banyak liter bensin keluar dalam satu kali kunjungan bagaimana kalau satu hari itu ada beberapa kunjungan, berapa banyak oktan yang keluar dari gas knalpot tersebut membumbung tinggi di wilayah yang menjadi kunjungan bukankah itu menambah panjang polusi udara selain bus kota atau angkutan lainnya walaupun kendaraan mereka ini hemat BBM atau ramah lingkungan tetapi tetap saja polusi juga bukan ?!

Soal BANCInya para pejabat negara ini terhadap kawalan penulis teringat cerita lucu yang dikirim oleh salah satu rekan yang belajar di dataran Eropa dimana para pengawal pejabat nomor dua negara ini sampai (ngemis) agar BOSnya dapat kawalan selama berada di negara tersebut tetapi di tolak mentah-mentah oleh pihak keamanan dan protokoler. Alasan dari mereka adalah karena posisi Wapres di negara Belgia SETINGKAT dengan Menteri atau Deputy jadi TIDAK PERLU kawalan dari protokoler karena apa kata warga setempat jika mereka melihat ada orang asing yang tidak jauh lebih daripada sang Deputy harus di kawal padahal mereka sudah bayar pajak yang sangat tinggi tetapi tidak pernah di kawal, soal standar pengawal di negara Belgia tersebut, yang BOLEH dan DAPAT pengawalan adalah anggota Kerajaan dan Perdana Menteri, sedangkan di negara ini ?

Jadi kiranya Komandan-komandan atau pihak sipil yang mengurusi dunia kawal-pengawalan dan protokoler memperhatikan lagi dalam hal kawalan dan karena siapa mereka yang anda kawal ini berada, jadi sah-sah saja anda kawal tapi ingat juga anda dan rakyat itu SAMA DERAJATnya di jalan raya…sama-sama bayar pajar kendaraan bermotor..sama-sama memiliki SIM…sama-sama memiliki lembaran kertas dan kepingan logam yang berlogo BI..sama-sama isi tangki BBM di SPBU milik negara.. jadi JANGAN SEENAKnya BUKA-TUTUP jalan demi BOS anda, TANPA uang kami MANA BISA anda dan BOS anda duduk nyaman di mobil dan motor itu benar tidak ?

Merdeka Selatan, 200510 11:20

Gie Gustan
Pendapat Pribadi

Minggu, 23 Mei 2010

In Memoriam Hasri Ainun Habibie

Republik kaum miskin blog ingin mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalam atas wafatnya

In Memoriam


Hasri Ainun Habibie
( Mantan Ibu Negara Presiden Republik Indonesia 1998-1999 )
( Semarang, 11 Agustus 1937- Munich 22 Mei 2010 )

Semoga Amal ibadahnya di terima di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan Keluarga yang ditinggalkan di berikan kekukatan dan ketabahan dalam menerima ini semua…Tuhan Berkati
---
Republik Kaum Miskin blog would like to express deepest condolence on the death-in

In Memoriam


Hasri Ainun Habibie
(Former First Lady President of the Republic of Indonesia from 1998 to 1999)
(Semarang, August 11, 1937 - Munich, May 22, 2010)

Charity Hope accepted at the side of his worship Almighty God and Family left at give power and fortitude in taking this all ... God Bless

--
Republik Kaum Miskin blog möchte tiefstes Beileid ausdrücken über die Todes-in

In Memoriam


Hasri Ainun Habibie
(Die ehemalige First Lady der Präsident der Republik Indonesien von 1998 bis 1999)
(Semarang, 11. August 1937 - MĂĽnchen, 22. Mai 2010)

Charity Hope willkommen an der Seite seines allmächtigen Gott anzubeten und Familie links an Kraft und Stärke geben, nehmen an dieser alle ... God Bless

Senin, 17 Mei 2010

Antara Rupiah, Sponsor dan Tipisnya Nasionalisme


Seperti menjadi kebiasaan dalam pembuka blog atau tulisan, penulis menghaturkan permintaan maaf jika ada kata-kata membuat sebagian pembaca merasa tersinggung, marah atau apa, sekali lagi tulisan ini hanya pendapat pribadi penuli dan tidak ada maksud untuk menghasut atau apapun sekali lagi mohon maaf. Dan tulisan ini untuk refleksi nurani buat yang MERASA atlet dalam bidang olahraga apapun..

Sekali lagi Tim Nasional Bulutangkis Putra/I gagal membawa piala yang menjadi kebanggaan dan tolak ukur harga diri negara dalam bidang bulutangkis yaitu Piala Thomas dan Uber dimana Timnas Uber kita gagal masuk ke putaran final karena di semifinal mereka di”ajarkan” cara bermain bulutangkis oleh China walaupun timnas Putri China di”ajarkan” juga cara bermain bulutangkis oleh Puteri Korea, kemudian Timnas Putera kita juga harus di”ajarkan” cara bermain bulutangkis oleh China dan uniknya Timnas Putera/I kita kalah dengan skor yang sama yaitu 3-0 !

Ada apa dengan Bulutangkis kita, padahal rakyat Indonesia sangat berharap Timnas Bulutangkis kita bisa menyegarkan dunia olahraga kita yang terganggu dengan ulah-ulah suporter sepak bola kita yang tiap hari tidak enak dipandang mata dan banyak kekalahan yang di berikan Timnas Sepakbola kita di depan pendukungnya sendiri tetapi apa daya ternyata Timnas bulutangkis kita tidak jauh berbeda dengan Sepakbola dimana selalu kalah dan kalah hanya menang di suporter dan nama besar !

Maaf kalau penulis bilang Timnas bulutangkis kita tidak jauh berbeda dengan Timnas PSSI dimana selalu kalah dan kalah hanya menang di suporter dan nama besar ? karena itulah yang terjadi, seharusnya dengan dukungan suporter banyak yang sudah capek ngantri atau datang jauh-jauh misalnya 1000 km dari tempat pertandingan dengan harapan ke-capek-an mereka bisa terbalaskan dengan kemenangan ternyata ?

Penulis melihat atlet-atlet kita sekarang ini seperti (maaf) tidak mempunyai lagi jiwa nasionalisme dalam bertanding dan lebih mementingkan lembaran-lembaran kertas yang berlogo BI kenapa penulis berkata begitu ? sekali lagi seperti di awal pembuka tulisan ini penulis tidak ada maksud untuk menghasut atau menyudutkan, ini pandangan pribadi.

Kita tahu jauh sebelum ajang ini berlangsung, beberapa surat kabar terutama tabloid olahraga menurunkan adanya permasalahan antara pemain dengan para pejabat teras organisasi tersebut berkaitan dengan perjanjian kontrak sponsor dan pemain dimana ada beberapa pemain yang menolak perjanjian kontrak kerjasama tersebut bahkan ada salah satu pemain yang hengkang dari pelatnas. pertanyaannya adalah se-RENDAH inikah nilai nasionalisme para pemain dimana nilai kontrak tidak sesuai maka ancamannya adalah keluar dari pelatnas ?

Kita tahu bagaimana biaya hidup di negara ini terutama Jakarta ibaratnya kalau (maaf) kencing aja di banderol Rp. 1,000 nantinya (maaf) kentut pun juga akan di banderol tetapi apakah hanya masalah nominal Rupiah saja jadi anda enggan untuk bela negara ? bukan maksud untuk melihat kebelakang tetapi sepertinya para pemain ini perlu mencontoh para senior-senior mereka dalam membawa nama Indonesia di dunia perbulutangkisan internasional di takuti.

Siapa yang tak kenal Rudi Hartono, King, Lius Pongoh, Ferry Sonoville, Ivana Lie dan masih banyak lagi, kenapa mereka bisa menang ? karena mereka LEBIH mementingkan negara, prestasi daripada sponsor, dan bonus-bonus walaupun kita tahu jaman dahulu itu tidak ada yang namanya sponsor apalagi bonus yang melimpah seperti saat ini bahkan mereka mencari sendiri dana agar bagaimana Indonesia bisa ikut serta dan dikenal, setelah mereka menang di tiap kejuaraan barulah yang namanya bonus itu datang dan tentunya sponsor benar tidak ?!

Satu lagi perumpamaan biar para atlet ini YANG NGAKU bela Indonesia agar berkaca dan berkata dalam nuraninya JANGAN HANYA berkata Maaf kepada rakyat Indonesia begitu kalah tetapi ke depannya ga ada BUKTI NYATA, PERNAH kah anda melihat kehidupan para anggota tentara atau polisi yang bertugas di daerah perbatasan antar negara ? BERAPA RUPIAH yang mereka dapat dalam sebulan SEBANDING kah dengan kerjanya yang harus mengamankan wilayah Indonesia dari segala macam ancaman ? PERNAH KAH anda wahai atlet melihat dengan mata dan kepala anda para aparat ini di kala bebas tugas dan jaga DUDUK SANTAI di kedai kopi label internasional atau JALAN-JALAN di MALL sambil utak-atik smart handphone-nya? atau anda TAHU berapa pendapatan sebuah pasukan elite terkenal di negara ini yang tiap hari dan tiap detik HARUS berjuang MENJAGA nyawa 220 juta jiwa rakyat Indonesia dari Sabang Sampai Merauke dari Miangas hingga Rote termasuk diantaranya VVIP dan anda dari serangan teroris dan BOM TERNYATA hanya di banderol HAMPIR SAMA dengan pendapatan sebuah seorang karyawan swasta yang FRESH GRADUATE atau HAMPIR SAMA dengan harga 1 buah smart handphone jenis GEMINI belum lagi uang makan per-hari-nya team elite ini SEHARGA PULSA SEBULAN BISA KALIAN BAYANGKAN wahai para atlet !! sedangkan anda sudah banyak sponsor , hidup mewah tetapi hasilnya untuk negara dan rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke dari Miangas hingga Rote MANA ? jangan juga anda menyalahkan negara karena tidak pernah ada perhatian, negara ini SUDAH BANYAK pekerjaannya dan negara hanya bisa membantu jika ada swasta yang ingin menyumbang tetapi intinya adalah USAHA DARI ATLETnya itu sendiri, PERCUMA Negara mendukung penuh tetapi NYATAnya ?

Ada lagi, mau tahu kenapa Korea Utara BISA LOLOS Piala Dunia ? karena yang ada di OTAK para pemain dan official mereka adalah BAGAIMANA CARANYA meloloskan negara ini dan dikenal walaupun negara mereka secara politik internasional bermasalah dan terbukti ! sementara negara ini ? boro-boro lolos Piala Dunia, Peringkat 3 SEA GAMES kemarin saja senangnya na-aju-bila bin jali ckckckckck…benar tidak ?!

Seharusnya para atlet ini MALU dengan para aparat keamanan kita, atlet dan aparat keamanan terutama tentara TIDAK JAUH BERBEDA bahkan SAMA yaitu SAMA-SAMA menjaga dan membela nama Indonesia, kalau Tentara dengan senjata sementara atlet dengan kemampuannya benar tidak ? Jadi masihkah anda yang mengaku atlet masih memikirkan sponsor yang banyak yang bisa membiayai hidup anda tapi tidak ada prestasi sama sekali untuk negara ini walaupun kata anda sudah berusaha, berusaha apa ? atau LEBIH BAIK berusaha sendiri, berprestasi sendiri baru memikirkan bonus dan sponsor, BUKAN KAH uang yang mendatangi anda BUKAN anda yang mendatangi uang benar tidak ?! atau para atlet ini mau BERTUKAR PROFESI dengan tentara bagaimana, daripada KALAH MULU ?!

Dan satu lagi KELEDAI SAJA TIDAK AKAN JATUH UNTUK KEDUA KALINYA DI LUBANG YANG SAMA !!! kata-kata ini harus dicamkan dalam nurani anda sebagai atlet, anda BUKAN keledai tapi anda MANUSIA Ciptaan Tuhan yang PALING sempurna TIDAK MUNGKIN donk selalu kalah !!

Akhir kata penulis sekali lagi mohon maaf kalau kata-kata di atas membuat anda pembaca terutama para atlet panas kupingnya atau marah tetapi apa yang penulis tulis ini adalah bentuk kekecewaan penulis dan (mungkin) rakyat Indonesia terhadap olahraga Indonesia dimana tidak ada prestasi tetapi yang ada hanya tuntutan saja, mungkin dengan tulisan ini membuat anda terutama atlet termotivasi, sekali lagi mohon maaf

Senayan, 160510 15:30

Rhesza
Pendapat Pribadi

MDGs # 6 : Sudahkah Pejabat Negara dan Rakyat Republik Indonesia Memeluk dan Bergandengan tangan dengan Para Pengidap HIV-AIDS ?

Kalau ditanya beberapa orang penyakit apa yang paling berbahaya di dunia ini ? ada yang mengatakan penyakit jantung, ada juga yang bilang stroke, ada juga yang bilang kanker dan masih banyak lagi.

Baik itu menurut pendapat orang jika ditanya tentang penyakit, lantas bagaimana dengan HIV-AIDS apakah penyakit itu lebih berbahaya daripada penyakit-penyakit yang ada di atas ?

Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome atau biasa kita kenal dengan istilah AIDS ini adalah sekempulan gejala dan fisik atau lebih dikenal dengan sindrom yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV. AIDS sendiri adalah penyakitnya sedangkan virus yang membuat AIDS ini bertumbuh dan berkembang biak dalam tubuh manusia yang menderita adalah HIV- Human Immunodeficiency Virus

Awal mulai penyakit ini banyak ditemukan di komunitas penyimpangan seksual seperti kaum homoseksual, tetapi lambat laut perkembangan daripada virus ini bukan hanya karena hubungan sejenis atau seksual yang berganti-ganti pasangan tetapi sudah lebih kepada para pengidap dan pemakai narkoba.

Asal muasal munculnya penyakit ini pun beragam, tetapi banyak pengamat yang mengatakan bahwa AIDS ini pertama kali berasal dari Afrika Sub-Sahara, populasi penderita AIDS ini diperkirakan telah mencapai 38,6 juta orang di seluruh dunia, dan juga mengklaim populasi kematian akibat AIDS ini mencapai 2,5 hingga 3,3 juta jiwa dari tahun 2005 dan lebih dari 600,000 jiwa diantaranya anak-anak dan boleh di katakan bahwa penyakit ini merupakan salah satu wabah paling mematikan dalam sejarah dunia, akibat dari penyakit ini banyak pertumbuhan ekonomi dan sumber daya manusia terhambat seperti yang terjadi di Afrika Sub-Sahara.

Itu tentang AIDS di dunia lantas bagaimana dengan kondisi AIDS di Indonesia ? ternyata tidak jauh berbeda bahkan memprihatinkan, kita bisa lihat atau mendengar dan menonton bagaimana masyarakat masih menganggap pasien atau orang yang mengidap penyait AIDS ini adalah orang terkutuk bahkan orang yang paling hina dari semua orang yang berdosa

Seperti kasus yang terakhir di Medan dimana tiga orang anak harus terusir dari kampungnya karena tahu orangtua mereka meninggal dan juga adik mereka yang paling kecil sakit dan tampilan fisik yang seperti kurang gizi dikarenakan HIV-AIDS, perlakuan mereka tidak hanya sampai disitu ternyata ketika dibawah di rumah sakit, para perawat dan dokter pun tidak ada yang berani menangani mereka bahkan dibiarkan begitu saja beberapa jam, baru ditangani begitu ada anggota dewan yang datang karena mendapat laporan dari jurnalis. Atau ada juga pihak rumah sakit yang menolak bahkan memulangkan kembali seorang pasien yang teridap HIV-AIDS ke keluarganya bahkan ada rumah sakit yang tega menaruh begitu saja pasien di depan pagar rumahnya tanpa ada memberitahukan kepada orang di dalam rumah tersebut terkait pasien ini.

Lantas bagaimana peran pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam mencegah dan memperhatikan rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke dari Miangas hingga Rote yang menderita HIV-AIDS ternyata masih berjalan ditempat saja, terbukti ketika penulis membaca keluhan para pengidap HIV-AIDS atau lembaga-lembaga yang konsen pada HIV-AIDS di berbagai milis dimana mereka mengeluhkan ketersediaan obat penahan rasa sakit mereka (kalau tidak salah) ARV yang sangat-sangat jarang bahkan langka di pasaran, kalaupun ada juga kualitasnya rendah, atau sudah kadarluarsa dan juga harganya yang sangat mahal dan tidak terjangkau oleh pasien.

Begitu juga dengan sarana dan fasilitas rumah sakit ketika para pasien HIV-AIDS ini berobat, ada rasa (mungkin) JIJIK di mata para petugas para medis ketika pasien yang akan ditanganinya adalah seorang penderita HIV-AIDS, atau sarana rumah sakit seperti kamar yang seadanya saja tanpa ada fasilitas yang menunjang paling hanya terpisah atau di isolasi jika sang pasien sudah agak “sembuh” segala yang ada di dalam kamar itu di musnahkan atau kata orang jaman dulu kamar itu disiram pake air kembang tujuh rupa biar tidak menyebar.

Kemudian sarana sanitasi dan pengawasan seperti di dalam Penjara yang kurang diperhatikan oleh Direktorat Pemasyarakatan, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, karena kalau tidak salah Penjara pun juga masuk dalam daftar penyalur HIV-AIDS paling banyak melalui jarum suntik atau penyimpangan seksual sesama tahanan.

Lalu dalam hal sosialisasi kepada masyarakat yang masuk kategori “daftar hitam:” penyebaran HIV-AIDS masih kurang, kita bisa lihat adakah dinas kesehatan di wilayah-wilayah yang masuk daftar hitam mensosialisasi pentingnya penggunaan kondom jika berhubungan dengan yang bukan pasangan hidupnya, atau beberapa waktu yang lalu Pemerintah membuat ATM kondom untuk mencegah penyebaran HIV-AIDS tetapi apa daya, pelaksanaannya pun setengah hati atau ada artis dangdut yang merelease albumnya bekerjasama dengan perusahaan kondom dimana didalam kaset/ Cdnya terdapat bonus, ide ini untuk menimalisasikan penyebaran HIV-AIDS TETAPI APA ?! oleh kaum agama, dan masyarakat luas ide ini DIPROTES dengan alasan adanya bonus kondom ini berarti sang penyanyi mengajak masyarakat yang telah membeli albumnya untuk berhubungan sex dengan siapa saja, aneh kan padahal menurut penulis sah-sah saja artis dan perusahaan kondom ini memberikan bonus toch tujuannya mulia untuk meniminaliskan penyebaran HIV-AIDS dan penyakit menular seksual BUKAN untuk mengajak masyarakat untuk seks bebas dan semaunya benar tidak ?!

Pertanyaanya sekarang adalah buat para pembaca tulisan atau pejabat negara di Republik ini, SUDAHKAH ANDA MEMBANTU PARA PENGIDAP HIV-AIDS DALAM KEHIDUPANNYA seperti menemani, mendengarkan cerita mereka ketika sedang kesusahan ?

Soal HIV-AIDS ini juga membuat PBB memberikan perhatian karena semakin hari semakin banyak saja di dunia ini masyarakat yang terjangkit dan meninggal karena HIV-AIDS karena belum memasuki tahun 2000 saja jumlahnya sudah ratusan juta, karena itu ketika memasuki tahun 2000 PBB membuat semacam resolusi pembangunan yang di beri nama Tujuan Pembangunan Millenium- Millenium Development Goals dan resolusi ini disepakati oleh 192 negara termasuk Republik Indonesia dimana setiap negara HARUS BISA menekan seminimal mungkin program-program MDGs ini hingga 2015, kenapa harus 2015 karena menurut badan internasional ini, rentang waktu 15 tahun adalah waktu yang cukup bagi setiap negara yang telah menandatangani kesepakatan ini untuk membenahi program-program yang menjadi masalah atau isu internasional saat ini, dan bukan PBB yang menghukum atau mengucilkan negara yang telah menandatangani tetapi ketika sampai tahun 2015 TIDAK BISA memenuhi atau membenahi isu tersebut TETAPI rakyat lah yang AKAN menuntut negara !!

Berhubung masih ada waktu kiranya Pemerintah Republik Indonesia terutama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia lebih memperhatikan nasib daripada para pasien HIV-AIDS, penuhilah yang menjadi hak mereka, mereka ini juga manusia seperti anda, punya mulut, punya nurani, punya kelamin, sama-sama bayar pajak, sama-sama makan nasi, kalau sama-sama mempunyai dan juga sama-sama diciptakan Tuhan lewat hembusan nafasNya lantas apa yang BEDA ? benar tidak ?!

Buat Pemerintah Republik Indonesia penulis Cuma mengingatkan saja, tahun 2015 tinggal menghitung hari, negara ini sudah menandatangani kesepakatan bersama dengan 192 negara dalam membenahi negara sesuai dengan isu yang ada saat ini yang terangkum dalam Tujuan Pembangunan Millenium a.k.a. Millenium Development Goals- MDGs JADI JANJI ADALAH HUTANG DAN YANG NAMANYA HUTANG HARUS DILUNASI !!!

JADI… SUDAHKAH HARI INI PEJABAT NEGARA dan RAKYAT REPUBLIK INDONESIA salah satunya ANDA MEMELUK dan BERGANDENGAN TANGAN DENGAN PARA PENGIDAP HIV-AIDS ?

14th floor, 110510 10:20

Rhesza
Pendapat Pribadi

12 tahun Mei 98, MANA SUARA Dan Tindakan Nyata MU AKTIVIS 98 ?

Sudah menjadi ciri khas daripada blog ini dan penulis sebelum menulis mengenai sesuatu hal yaitu permintaan maaf jika dalam penulisan dibawah ini membuat sebagian orang merasa terpojokkan atau marah, tulisan ini berdasarkan pendapat pribadi penulis dan tidak ada maksud untuk menghasut atau apapun, sekali lagi mohon maaf.

Tidak terasa tragedi kemanusiaan yang berlangsung tanggal 12-14 Mei 1998 memasuki tahun ke-10 dan selama 10 tahun itu pula keluarga korban tragedi Trisaksi dan korban kerusuhan sosial masih berharap akan keadilan bagi mereka oleh negara ini tetapi negara ini pun seperti setengah hati bahkan nuraninya pun tertutup jika ditanya soal tragedi yang mengubah sistem negara ini.

Siapapun tidak akan lupa akan kerusuhan sosial ini, dimana ditandai dengan tewasnya 4 mahasiswa Trisakti, Elang Mulya, Hafidin Royan, Hendriawan Sie dan Hery Hartanto di pelataran kampus mereka dengan peluru tajam yang dilontarkan dari senjata milik Pasukan Hura-Hura (maksudnya Huru-Hara) Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya dari luar kampus pada pukul 17.05 begitu mendengar ada mahasiswa yang tewas maka keesokkan harinya massa yang tidak jelas dari mana datangnya mulai melakukan penjarahan di setiap pusat perbelanjaan atau apapun yang dilihat mereka termasuk diantara melakukan tindakan pelecehan seksual bahkan sampai pemerkosaan secara berantai terhadap rakyat keturunan.

Akibat dari kerusuhan ini setidaknya ratusan ribu orang meninggal dan hilang entah kemana, ratusan trilyun rupiah kegiatan ekonomi lumpuh total dan masih banyak lagi kerugian-kerugian lainnya, akibat dari peristiwa ini juga membuat peta politik kita berubah yang tadinya selama 32 tahun lebih negara ini dikuasai oleh KAKEK tua dari Cendana yang arogan dan seenak OTAKnya mulai berubah dan kaum muda menandakan peristiwa ini sebagai peristiwa REFORMASI.

10 tahun sudah berlalu peristiwa itu walaupun sampai detik ini ketika ditanya atau disuruh mengingat, rakyat Indonesia terutama warga Jakarta tidak akan pernah lupa dengan peristiwa itu, pertanyaannya sekarang adalah BAGAIMANA KABAR dari peristiwa ini dari segi hukum ?

Ternyata kabar peristiwa ini dari segi hukum sama seperti ingatan manusia yang baru teringat ketika tanggal peristiwa itu datang setelah peristiwa itu pergi maka pergi juga kabar peristiwa itu, kita bisa lihat bagaimana sampai detik ini belum ada juga jenderal yang diseret ke Mahkamah Militer dengan dakwaan OTAK atau AKTOR intelektual daripada peristiwa ini yang ada hanya KROCO-KROCO atau Prajurit Pangkat Bawah yang harus melakukan apa yang diperintahkan komandan kompi mereka atau komandan kompi mereka harus melakukan apa yang komanda lapangan perintahkan sementara komandan paling tinggi yang duduk manis di kursinya sambil (mungkin) merokok dan mendengarkan arahan dari apa yang ia lakukan lewat HT.

Kita bisa lihat bagaimana hukuman badan bagi para prajurit pangkat bawah dan komandan mereka yang pangkatnya Cuma berbeda tiga kelas HANYA di hukum kalau tidak salah sekitar beberapa bulan dan paling tinggal hanya 2,5 tahun dan TIDAK DIPECAT dari Korps Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (sekarang TNI) tetapi apa, begitu 6 bulan hingga satu tahun dari vonis tersebut para prajurit ini mendapatkan potongan tahanan bahkan sekarang daripada para pelaku ini menduduki posisi-posisi yang strategis seperti Komandan Distrik Militer atau Komandan Rayon Militer di Pulau Jawa, sedangkan sang Jenderal AKTOR intelektual ini duduk manis dan selalu tersenyum dan pekerjaan mereka pun sangat tak bisa diungkapkan dengan kata-kata mulai dari pendiri partai politik, calon Wakil Presiden bahkan ada yang dahulu sebagai “bang jago”nya Jakarta naik menjadi sekretaris sebuah kementerian dan sekarang menjadi orang nomor dua di Kementerian yang berhubungan dengan senjata dan keamanan negara hebat bukan ?!

Tetapi dari itu semua seharusnya kita prihatin dan perlu menggugat para aktivitis-aktivis yang ketika tahun 1998 bersuara lantang hingga berbusa menuntut REFORMASI yang sekarang sudah merasakan apa yang mereka teriakan tetapi mereka sepertinya LUPA akan tujuan dan isi yang mereka tuntut dimana salah satu dari tuntutan itu adalah mensejahterahkan rakyat dengan menurunkan harga sembako tetapi kenyataannya sekarang ?!

Kita tahu para aktivitis yang pada tahun 1998 dengan lantang bersuara keras menuntut REFORMASI sudah merasakan apa yang mereka suarakan seperti duduk sebagai anggota dewan, ada yang menjadi Staff Khusus Presiden, atau staff ahli pejabat di negara ini, tetapi apakah mereka juga merasakan nasib dari pada orangtua ke empat Mahasiswa yang mati dan harus mengubur cita-cita mereka setelah mendapatkan title sarjana, atau masyarakat Tionghoa yang mengalami pelecehan seksual hingga perkosaan menyebabkan kematian ?

Kalau mereka memang berlatar belakang aktivisi 1998 yang selalu menyuarakan nasib rakyat SEHARUSnya begitu mereka duduk nyaman dan memiliki kuasa seharusnya mereka BISA membuaka arsip sejarah ini dan meminta dengan keras kepada pemerintah untuk membuka kembali, menangkap dan menghukum orang-orang yang terkait dengan peristiwa ini walaupun dibilang kurang bahan dan barang bukti BUKANnya DIAM, DUDUK setiap rapat dewan ketika ditanya oleh media HANYA LIP SERVICE saja, PERCUMA anda KETIKA menjadi aktivis bersuara lantang, setiap orasi selalu membawa nasib rakyat miskin yang setiap hari harus bingung mau makan karena harga-harga yang mahal, atau dalam orasinya selalu membawa bahwa masih banyak anak-anak Indonesia yang putus sekolah karena tidak ada biaya dan masih banyak lagi, kalau anda begini BOLEHKAH penulis mengatakan bahwa anda BUKAN AKTIVIS SEJATI tetapi PENJILAT MUNAFIK !!!

Seharusnya para anggota dewan, Staff Ahli Kepresidenan dan pejabat negara baik di pusat maupun daerah yang dahulu tahun 1998 bergabung dan menduduki gedung DPR/MPR RI BERKACA dan MERENUNG DENGAN NURANI karena TANPA peluru tajam PHH Kodam dan Polda Metro Jaya, TANPA darah dan bau daging terbakar, TANPA suara rintihan perkosaan ANDA MANA BISA SEPERTI SEKARANG !!!

Akankah peristiwa sosial ini yang oleh CNN disamakan dengan tragedi Tianmen, RCC tahun 1990 akan terus tertutup dan para keluarga yang ditinggalkan hanya bisa bersedih walaupun air mata yang mereka keluarkan sudah tidak ada lagi ? HANYA para aktivis-aktivis 98 inilah yang SUDAH DUDUK MANIS yang BISA menyelesaikan kasus ini untuk MEMINTA Presiden Republik Indonesia membuka kembali dan memerintahkan aparat-aparat terkait untuk serius menangani kasus ini ?!

LEBIH BAIK DIASINGKAN DARIPADA MENYERAH PADA KEMUNAFIKKAN SOE HOEK GIE


Grogol, 120510 17:05

Rhesza
Pendapat Pribadi

Rekomendasi Yang Aneh

Tidak terasa sebulan penuh aksi anarkis yang terjadi di Tanjung Priuk berlalu dan berakhir juga tim investigasi indenpenden yang melakukan penyelidikan atas aksi anarkis ini walaupun banyak pihak mengatakan bahwa hasil rekomendasi ini tidak menyimpulkan secara detail siapa saja yang harus dan benar-benar ditindak.

Rekomendasi itu sendiri mengatakan bahwa Pemerintaha Daerah Khusus Ibukota-DKI Jakarta menyantuni korban-korban dari tragedi ini, kemudian meminta PemProv DKI agar mereposisi keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja dan masih banyak lagi rekomendasi-rekomendasi yang dikeluarkan oleh Palang Merah Indonesia – PMI juga Komisi Nasional Hak Asasi Manusia – KomNas HAM, Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia – KPAI dan KomNas Anak Indonesia

Penulis mengacungi jempol atas kinerja daripada tim investigasi independent ini yang susah payah mencari, mencatat dan mewawancarai para korban tragedi karena trauma yang masih teringat dalam ingatan mereka jika ditanya soal kejadian itu yang menyebabkan tiga aparat Satuan Polisi Pamong Praja Tewas dan puluhan mobil dinas Satpol PP dan Polisi rusak berat.

Tetapi penulis menilai ada yang aneh dalam rekomendasi ini, kalau soal rekomendasi terhadap kinerja Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta – PemProv DKI dan juga Satpol PP masih bisa penulis hargai tetapi kenapa rekomendasi terkait keberadaan dua organisasi masyarakat FPI-FBR tidak dimasukkan misalnya meminta Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia untuk meninjau kembali keberadaan dua organisasi dan juga perangkat hukum yang membuat mereka “hidup”

Kita tahulah bagaimana aksi-aksi dua organisasi ini ketika berada di jalan-jalan Jadetabek serasa mereka yang punya jalan dan wilayah ini, seperti ketika bulan Ramadhan dimana mereka seenaknya melakukan razia bahkan melakukan pengrusakan di tempat-tempat hiburan atau kejadian yang terjadi di wilayah Depok beberapa hari yang lalu dimana di sebuah hotel ada acara yang dibuat oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dengan komunitas Waria tanpa angin tanpa hujan puluhan FPI ini melakukan pengrusakan dan pengusiran padahal acara ini resmi dan mendapatkan ijin dari keamanan dalam hal ini Kepolisian Resort Kota Depok tetapi kenyataannya tetap saja bagi mereka Polisi itu tidak ada, kalau memang buat mereka Polisi tidak ada lantas kemana rakyat mendapatkan perlindungan dari tindakan mereka ? pada saat kejadian juga mereka entah sengaja atau tidak menggunakan anak-anak sebagai tameng hidup untuk mempertahankan makam tersebut ini terlihat ketika banyak anak yang terlibat perang batu dengan petugas Satpol PP dan juga ikut menjarah dan membakar mobil-mobil operasional daripada Satpol PP dan Kepolisian jangan-jangan anak-anak ini juga iku membantu menewaskan 3 petugas Satpol PP tetapi ya itu penulis lihat TIDAK ADA REKOMENDASI kepada dua kelompok ini terutama dari Komisi Nasional Anak dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia padahal jelas-jelas anak-anak ini dijadikan tameng hidup oleh dua kelompok ini !!

Kalau kita melihat kembali kejadian ini ( bukan maksud untuk membela Pemprov dan tidak mempercayai hasil rekomendasi tim independen) sebenarnya tidak ada niatan Pemprov untuk membongkar makam itu tetapi hanya untuk membongkar lahan-lahan yang tidak masuk dalam perjanjian tetapi kenyataannya permintaan Pemprov ini dipelintir oleh dua kelompok ini benar tidak ? kemudian terjadilah peristiwa tersebut kalau dilihat Pemprov disini di buat menjadi terdakwa padahal dua organisasi inilah yang jelas-jelas TIDAK BISA MEMBACA dan MENDENGAR apa yang tertulis dan terucap daripada putusan Pengadilan yang harus dijalankan oleh Satpol PP.

Bicara rekomendasi yang tertulis mereposisi keberadaan Satpol PP, sekali lagi bukan maksud untuk membela Pemprov DKI tetapi kiranya Satpol PP ini masih diperlukan karena bagaimana pun tanpa Satpol PP kenyamanan kita berjalan di trotoar dan juga kemacetan bisa teratasi kita bisa lihat yang membuat DKI ini sumpek dan tidak enak dilihat mata adalah keberadaan para kaki lima yang seenak OTAKnya menggelar dagangan di tempat yang jelas-jelas sebagai kawasan pejalan kaki atau tempat parkir kendaraan, sebenarnya yang membuat DKI macet ini adalah selain jalan yang kecil adalah keberadaan warung-warung makan yang berada di pinggir jalan yang akhirnya jalan-jalan tersebut terbagi porsinya antara jalan raya sekaligus warung sekaligus tempat parkir benar tidak ?!

Semoga kasus Priok ini menjadi yang terakhir di Ibu kota ini, dan juga pihak-pihak yang diminta menjadi team investigasi indenpenden agar lebih berimbang dalam memberikan rekomendasi bukan hanya Pemerintah yang harus menjalankan rekomendasi tetapi semua pihak yang terlibat dan terlihat langsung di tempat kejadian buat jelas dan team investigasi independen sesuai dengan pengertian daripada independen itu sendiri dalam memberikan rekomendasi !

Menteng, 120510 14:00
Rhesza
Pendapat Pribadi

MDGs # 5 dan 6 : Sudahkah Rakyat Indonesia Sehat Jasmani ?

Semua orang dalam perjalanan hidupnya selalu berkeinginan hidup sehat dan umur panjang apalagi sepanjang hidupnya tidak pernah sakit apalagi minum satu butir atau satu sendok obat benar tidak ?

Tetapi itu semua untuk mencapai umur panjang dan sehat tidaklah mudah dan penuh perjuangan seperti pola makan yang benar dan teratur, selalu berolahraga, pola istirahat yang benar dan juga kondisi pikiran juga tidak terlalu banyak masalah, dari semua ini sudah kah kita jalani sebagai warga yang berada di kota yang menjadi urat nadi negara dan juga ekonomi seperti Jakarta atau Surabaya dan kota-kota besar lainnya ? ternyata belum.

Mungkin urusan kesehatan dan istirahat adalah urutan ke sekian dan mereka memilih untuk bagaimana cara saya mendapatkan uang dengan cara kerja keras tanpa mengenal waktu bahkan waktu untuk istirahat pun dan makan hanya sekedarnya itupun kalau ingat, karena model hidup seperti ini sering kali kita temui banyak yang menderita sakit jantung, stroke karena apa ? karena mereka tidak punya waktu yang minimal 2 jam untuk istirahat dan makan.

Itu potret kehidupan masyarakat di perkotaan dan lebih kepada kalangan eksekutif muda atau sering kita kenal dengan esmud, lantas bagaimana dengan kehidupan rakyat jelata yang selalu kita temui di pinggiran kota Jakarta atau di bantaran kali, apakah mereka juga sama nasibnya dengan kalangan esmud, ternyata sama tapi berbeda maksudnya ?

Kalau kalangan esmud mencari uang dengan cara bekerja keras dan hasilnya bisa menikmati dengan enak dan kalaupun sakit tinggal ke luar negeri misalnya ke Singapura atau Malaysia, sementara kalau kalangan jelata bekerja keras untuk mendapatkan beberapa lembar dan koin yang berlogo BI tetapi hasilnya belum juga mencukupi apa yang mereka butuhkan terutama biaya kesehatan dan pendidikan.

Soal kesehatan, setiap hari kita selalu disuguhkan oleh televisi berita-berita tentang adanya seorang anak yang menderita penyakit-penyakit yang membutuhkan biaya yang bukan hanya 1-2 juta saja untuk sembuh karena orangtuanya tidak sanggup dan mampu untuk mencari uang 1-2 juta untuk berobat, jangankan untuk berobat memikirkan lauk apa yang akan disuguhkan saja masih bingung dan menjadi langka bagi mereka bisa makan nasi walaupun hanya 1 liter tanpa lauk !

Atau televisi menyuguhkan berita tentang banyaknya bayi yang tersandera oleh pihak rumah sakit karena orangtua sang bayi tak mampu membayar biaya persalinan dan juga biaya kamar rumah sakit, atau ada berita tentang rumah sakit yang menelantarkan pasien khususnya dari kalangan jelata, tetapi ada saja alasan rumah sakit ini ketika di konfortasi mengenai hal ini alasan mereka banyak saja misalnya alasan kapasitas rumah sakit dan tempat tidur sudah penuh benar tidak ?!

Inilah yang harus menjadi perhatian bagi pemerintah terutama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang sehat tetapi kenyataannya mana, terbukti sampai saat ini masih banyak masyarakat terutama kaum jelata yang susah sekali mengakses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan atau para petugas medis ini terutama di daerah pedalaman yang masih sulit mendapatkan fasilitas kesehatan sama seperti yang ada di kota.

Memang beberapa tahun belakangan ini Kementerian Kesehatan Republik Indonesia membuat sebuah kebijakan khusus bagi para kaum papa ini yaitu dengan membuat semacam kartu tanda miskin dimana para kaum papa yang sakit akan mendapatkan fasilitas untuk berobat yaitu mendapatkan kelas 3 jika menginap dan di gratiskan biaya administrasi tetapi apakah pemerintah juga menyediakan fasilitas yang memadai sesuai dengan kebijakan kartu tanda miskin ini ? ternyata tidak ini terbukti dimana seperti yang penulis tulis diatas di mana masih banyak rakyat miskin yang datang ke rumah sakit untuk berobat dengan membawa kartu miskin tetapi apa daya selalu ditolak oleh pihak rumah sakit, atau selalu di lama-lama dan tidak diperhatikan oleh petugas medis baru bergerak ketika media menyorotinya.

Sementara beberapa waktu lalu Menteri Kesehatan Republik Indonesia meresmikan sebuah fasilitas kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat borjuis dan yang berkantong tebal alasan fasilitas kesehatan yang berstandar internasional ini di resminkan untuk mengurangi para kaum borjuis untuk berobat keluar negeri dan lebih baik berobat di dalam negeri karena fasilitasnya pun sama, sementara fasilitas kesehatan untuk kaum papa ?

Atau ada ketika masyarakat miskin ingin mengurus kartu miskin selalu dihambat urusan birokrasi entah itu harus di lihat dulu kondisi rumahnya oleh birokrat setempat mulai dari tingkat Rukun Tetangga-RT hingga kelurahan itu baru dilihat kondisinya belum lagi dengan segala macam printil-printil yang ga jelas seperti biaya-biaya siluman walaupun kata negara kartu tanda miskin itu GRATIS tetapi kenyataan di lapangan ?!

Kalau masalah seperti ini masih selalu ada setiap hari muncul di televisi bagaimana negara ini bisa sehat masyarakatnya ? bukankah indeks baik atau majunya negara ini dilihat dari sejauh mana sehat para rakyatnya selain faktor ekonomi benar tidak ? kalau masyarakatnya tidak bisa merasakan akses kesehatan bagaimana negara ini bisa maju Walaupun banyak rumah sakit dengan fasilitas setara dengan negara luar.

Masalah kesehatan ini juga yang membuat PBB pada tahun 2000 membuat semacam kesepakatan dalam hal pembangunan ke depannya, kesepakatan itu yang bernama Millenium Development Goals-MDGs dimana 192 kepala negara menandatangani kesepakatan itu untuk membuat negara-negara di dunia lebih maju daripada sebelum millenium nantinya pada tahun 2015.

Sudah waktunya negara ini lebih memperhatikan kesehatan jasmani daripada rakyatnya bukankah masa depan ini ada di tangan-tangan anak-anak, bagaimana bisa negara ini maju kalau kesehatan mereka tidak diperhatikan penuh dan masih ada jurang antara miskin dan kaya ?!

14th floor 170510 13:45

Rhesza
Pendapat Pribadi

Apa Kabar Kasus Kakek Tua Bangka Itu ?

Seperti menjadi kebiasaan penulis dan blog ini sebelum memulai menulis dan menganalisa adalah menghaturkan permintaan maaf jika ada dalam penulisan ini membuat beberapa orang tersinggung atau marah atau memojokkan, tulisan ini adalah pendapat pribadi penulis dan tidak ada untuk menghasut atau mewakili beberapa orang sekali lagi mohon maaf.

Tidak terasa REFORMASI di negara ini sudah berumur 12 tahun, hampir 32 tahun kita “di jajah “ yang namanya Orbe Baru yang dipimpin oleh dinasti Cendana dan selama 32 tahun itu hak-hak kita sebagai manusia yang ingin demokrasi selalu di set layaknya pertunjukkan wayang akhirnya pecah juga dimana tanggal 12 Mei Pukul 17.05 terjadi penembakan 4 mahasiswa dan dilanjutkan keesokkan harinya selama 3 hari terjadi kelumpuhan ekonomi total dimana ribuan pusat ekonomi di jarah dan dibakar oleh massa dan mahasiswa pun mengkudeta gedung DPR/MPR meminta mereka yang katanya wakil rakyat untuk mendesak pemimpin negara ini yang kabarnya (ketika itu) sedang berada di Cairo-Mesir.

Setelah berhari-hari para mahasiswa ini berorasi dan bertempat tinggal di Gedung DPR/MPR akhirnya apa yang mereka minta terpenuhi dimana pada tanggal 21 Mei 1998 bertempat di Istana Negara sang Dinasti itu dihadapan ratusan kamera , mikrophone dan tape recorder dan juga disaksikan oleh ratusan juta rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke dari Miangas hingga Rote menyatakan MUNDUR sebagai Presiden Republik Indonesia dan untuk menggantikan posisinya maka di tunjuk Wakil Presiden Republik Indonesia kala itu Prof Ing BJ Habibie sebagai Presiden Republik Indonesia hingga Pemilu, dan bersuka cita lah para mahasiswa dan juga rakyat Indonesia yang selama 32 tahun terbelenggu oleh dinasti yang selalu bercap ABS-Asal Bapak Senang ini menuju ke era yang bernama REFORMASI.

Salah satu tuntutan REFORMASI yang diusung oleh mahasiswa seluruh Indonesia adalah memberantas Korupsi Kolusi Nepotisme-KKN termasuk diantaranya sang Dinasti ini, lantas pertanyaannya apa kabarnya kasus ini sementara sang kakek kini (mungkin) sudah tenang di akhirat ? ternyata selama 12 tahun reformasi proses hukum sang Dinasti ini tak kunjung di proses dengan stempel SAKIT yang selalu diusung oleh para pengacaranya !

Alasan sakitnya adalah tidak bisa terlalu lama berpikir dan lelah sehingga setiap pihak penyidik mengajukan surat atau meminta sang Dinasti ini di periksa selalu terkendala saktinya dia yaitu SAKIT.

Siapa yang tidak kenal dengan H.M. Soeharto Presiden (kalau penulis menjulukinya) Abadi Republik Indonesia seseorang yang bagi sebagian orang adalah orang yang ramah dengan senyum khas tetapi oleh beberapa orang lagi di balik senyuman khas itu berapa banyak orang yang diputus kontrak hidup duniawi nya oleh beliau karena selalu menyimpang dari apa yang dia lakukan dengan nama “atas nama rakyat” kita bisa lihat kasus waduk di Jawa Tengah dimana ratusan rakyat harus diusir tanpa ada penggantian, atau kasus “disneyland”nya Indonesia di kawasan Pd Gede dimana tanah warga di sana HANYA di ganti atau dihargai Rp. 100,- permeternya dan masih banyak lagi kasus-kasus di era pemerintahan beliau.

Seperti kasus Talang Sari, kasus pembunuhan buruh dan wartawan Yogya Marsinah dan Syaifuddin, Tanjung Priok’84 apakah kasus-kasus ini selesai dan orang-orang dibalik peristiwa ini terutama kalangan tentara di hukum ?

Itu baru soal catatan kejahatan selama beliau memimpin negara ini lantas bagaimana dengan harta-harta beliau selama juga beliau memimpin negara ini ternyata tidak jauh berbeda coba perhatikan di bawah ini .

Contoh harta-harta dari para anggota keluarga sang kakek ini yang penulis himpun daripada sumber-sumber seperti di wilayah Britania Raya dimana ada lima rumah senilai 1-2 juta Poundsterling (silakan konversikan sendiri ke Rupiah ) yang mana masing-masing anak sang kakek dan juga adik tiri memiliki rumah

Kemudian ada lagi harta sang keluarga kakek ini di Amerika Serikat yaitu di Massachussets dan Waltham yang ditempati sejak tahun 92 dan 95 serta ada villa sang keluarga di kampung halamannya Presiden Amerika saat ini, Hawaii. Kemudian rumah peristirahatan keluarga di Kepulauan Bermuda dan Cayman, itu baru rumah secara fisik bagaimana dengan yang lain ?

Ternyata masih ada seperti yang terjadi di Selandia Baru di mana sebuah kawasan wisata buru yang seluas 24,000 Ha yang bernama Lilybank Lodge berada di kaki Mount Cook dan di tepi Danau Tekapo di Southern Island di beli lisensinya dari Pemerintah Selandia Baru oleh salah satu putra kesayangannya senilai NZ$ 6 juta pada bulan Februari 1998. dan masih banyak lagi kekayaan keluarga ini di beberapa negara lewat perusahaan-perusahaan mereka seperti di Australia, Singapura, Philipina, Brunei Darussalam, China.

Bukan maksud penulis menggurui para penyidik ini sebenarnya para penyidik ini bisa mengadili sang kakek tua ini walaupun kondisinya sakit bisa dengan pengadilan in absensia ( maaf kalau salah ngeja hehehe) dan juga negara memerintahkan para penyidik mulai dari Kepolisian Republik Indonesia dan juga Kejaksaan Agung Republik Indonesia untuk menyita dan dirampas oleh negara.

Kenapa dirampas oleh negara karena harta daripada sang kakek tua ini dan anak-anaknya cukup banyak, dan kalau ini dirampas kemungkinan negara ini TIDAK ADA lagi rakyat yang harus makan nasi aking, atau gizi buruk benar tidak ?!

Kiranya para anggota dewan ini beserta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia membuat perangkat hukum berkaitan dengan tindak korupsi dimana jika ada warga negara Indonesia yang terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan tindak korupsi dan merugikan negara dan rakyat kiranya memperoleh hukuman beberapa tahun beserta denda ratusan juta dan milyar Rupiah dan tentunya harta benda yang selama ini dimiliki oleh warga negara yang terbukti korupsi di RAMPAS oleh negara karena selama ini penulis melihat para koruptor yang ditangkap hanya di hukum beberapa tahun dan denda ratusan juta tetapi harta mereka bisa membayar denda yang dibebankan negara begitu keluar mereka akan melakukan lagi, kalau seperti ini MANA EFEK JERA dan TAKUT UNTUK KORUPnya ? benar tidak!

Apakah 12 tahun REFORMASI hanya sekedar selebratis sesaat setiap bulan Mei setiap tahun hanya untuk menyingkirkan rezim saja tanpa ada perubahan sama sekali dari negara ini berdasarkan tuntutan dari apa untuk menyingkirkan rezim, kalau hanya sekedar selebratis tetapi tuntutan dari tujuan Reformasi TIDAK di jalankan, BUAT APA harus ada genangan darah daripada 4 mahasiswa yang tewas, atau rintihan ratusan wanita yang di perkosa ?!

Slipi, 210510 13:40

Rhesza
Pendapat Pribadi

Senin, 10 Mei 2010

MDGs # 5 : Masih Adakah Ibu Meninggal Ketika Melahirkan di Negara ini ?


Bagi seorang wanita akan lebih terhormat derajatnya sebagai seorang ibu jika bisa hamil dan melahirkan bahkan sampai mendidik anaknya menjadi orang yang berguna bagi keluarga dan tentunya bangsa dan negara, tetapi bagaimana dengan wanita yang sudah bersusah payah melakukan itu tetapi ketika anaknya telah lahir dia tidak bisa melindungi dan mendidik karena dipanggil sang Khalik ?

Kita bisa lihat bagaiamana di negara ini atau belahan dunia lain dimana masih banyak ibu yang meninggal beberapa jam setelah melahirkan sang anak ke dunia setelah sembilan bulan sepuluh hari berada dalam rahimnya yang selalu ia jaga dan lindungi.. ada banyak faktor yang membuat banyak Ibu yang tidak bisa melihat anaknya tumbuh ketika melahirkan.

Kita bisa lihat kebanyakan atau rata-rata ibu yang meninggal ketika melahirkan adalah berlatar belakang kemiskinan tetapi tidak menutup juga banyak ibu yang berlatar belakang keluarga mapan tetapi kembali kebanyakan berasal dari keluarga miskin. Tidak bisa dipungkiri karena faktor miskin inilah banyak ibu yang tidak mengindahkan apa yang harus diperhatikan sang ibu untuk anak dan juga ibu itu sendiri seperti asupan gizi baik ibu dan sang bayi, bagi keluarga miskin jangan kan memikirkan asupan gizi untuk bertahan dan bernapas saja sudah cukup bagi mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Selain faktor gizi ada juga kurangnya informasi soal kehamilan mulai ketika sang calon bayi tumbuh dirahim hingga persiapan ketika akan melahirkan salah satunya adalah kurangnya tenaga medis untuk memantau para ibu hamil ini di karenakan faktor geografis dimana misalnya terkendala karena jarak antara rumah bersalin atau rumah bidan ini dengan sang pasien hamil sangat jauh naik-turun bukit dan memakan waktu bisa berhari-hari, atau sarana sanitasi air dan sterilisasi yang ada di klinik-klinik bersalin yang jauh dari harapan bisa juga membuat tingkat kematian ibu melahirkan sangat tinggi dan masih banyak lagi faktor yang membuat angka kematian ibu hamil dan melahirkan ini sangat tinggi..

Karena di dunia tingkat kematian ibu melahirkan ini sangat tinggi membuat badan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB membuat semacam program tujuan pembangunan millenium pada tahun 2000 dimana 192 negara satu kesepakatan dalam awal tahun 2000 hingga 2015 ini seminimal mungkin menekan angka kematian ibu melahirkan, kesepakatan itu tertuang dalam nama Tujuan Pembangunan Millenium-Millenium Development Goals, kesepakatan ini tidak mempunyai efek dimana jika sampai tahun 2015 masih ada negara yang tidak bisa menekan seminimal mungkin angka kematian ibu melahirkan akan di hukum oleh PBB tetapi yang menghukum adalah rakyatnya sendiri karena bagaimanapun negara ini sudah berjanji kepada PBB dan masyarakat negaranya bahwa yang ada di kesepakatan itu akan dijalani hingga batas yang sudah ditentukan oleh PBB.

Sudah saatnya Republik Indonesia ini terutama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia lebih memperhatikan kesehatan ibu dengan cara memberikan akses informasi seluas-luasnya bagi para ibu hamil di seluruh pelosok desa karena bagaimanapun negara ini akan dipimpin oleh anak-anak cerdas yang tentunya harus dipasok kebutuhan gizi yang cukup dan baik tentunya juga kesehatan dari ibunya itu sendiri.

14th floor, 090510

Rhesza
Pendapat Pribadi

Yang Miring Gedung Dewannya atau….. ?


Beberapa hari ini disemua media baik cetak maupun elektronik dan online memuat berita dimana gedung tempat anggota dewan kita bekerja mengalami kemiringan 7 derajat dan membahayakan para wakil rakyat, akibat kemiringan ini banyak anggota dewan meminta pimpinan agar mengeluarkan anggaran untuk membangun gedung baru yang lebih kuat, lebih besar yang bisa menampung lebih dari 700 orang dan anggaran yang di minta tidak tanggung-tanggung yaitu Rp. 1,8 T !

Anggota dewan mengatakan kenapa gedung tempat mereka bertugas mengalami kemiringan 7 derajat di karenakan akibat dari dampak gempa yang terjadi di Jawa Barat yang menyebar hingga ke Jakarta, pertanyaannya adalah benarkah miring 7 derajat dan pentingkah wakil dewan ini meminta Rp. 1,8 T kepada pemerintah untuk membangun gedung baru disaat rakyat masih membutuhkan untuk kebutuhan perutnya ?

Menurut penulis apa yang anggota dewan permasalahkan soal kemiringan gedung hingga 7 derajat ini sangat berlebihan atau bahasa anak sekarang adalah anggota dewan ini LEBAY ?! kenapa lebay atau berlebihan ? kita tahu gedung yang mereka tempati dan berkata miring itu adalah gedung baru dan usia daripada gedung itu mungkin belum masuk 10 tahun karena dari bangunan fisiknya saja masih kinclong, kecuali kalau sudah lama barulah boleh kita bilang miring atau perlu di ganti.

Soal miring gedung, apakah para anggota dewan dan para pembaca blog ini tahu Gedung Sarinah, sebuah tempat pembelanjaan yang sangat terkenal di tahun 70-an hingga sekarang sebagai titik temu dari berbagai wilayah jika ingin berjanjian soal apapun ? gedung ini yang sudah berdiri sejak kalau tidak salah tahun 1960-an hingga sekarang masih berdiri kokoh walaupun di beberapa titik mengalami amblas tanah dan kemiringan tetapi TIDAK ADA pengaduan dari pengelola gedung kepada Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta-DKI Jakarta agar direvonasi atau ijin untuk memugar karena kalau tidak salah gedung ini masuk cagar budaya, padahal setiap hari selama 24 jam penuh selalu di injak oleh ratusan bahkan ribuan kaki warga Jakarta dan lainnya yang berbelanja di sana !!

Bukan maksud mencemarkan atau memojokkan bahkan menghina anggota dewan, tetapi kita sudah tahu lah bagaimana kinerja dari anggota dewan ini kepada rakyat Indonesia, sudah beratus kali mereka ini berbuat ulah mulai dari kedok studi banding ke Eropa ternyata malah belanja-belanja barang mewah tetapi ketika ditanya hasil nyata dari studi banding mereka ke negara-negara Eropa, Amerika terhadap negara ini DIAM SAJA?! bahkan ketika disodorkan beberapa pose photo mereka ketika menenteng tas-tas yang berisi sepatu mereka nomor wahid di Eropa yang dipublikasikan kepada mahasiswa Indonesia disana mereka ini hanya diam dan coba membela diri ya dengan stempel studi banding tadi !

Pertanyaan sekarang soal usulan gedung baru ini adalah, kalau memang dana itu di tanda tangani oleh negara dalam hal ini Kementerian Keuangan Republik Indonesia selaku pemegang uang negara dan Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia selaku pelaksana atau yang mengerjakan gedung baru pengganti gedung yang miring 7 derajat ini BISA memaksimalkan kinerja mereka terhadap negara dan rakyat Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dari Miangas hingga Rote ?

Sebenarnya anggota dewan kita jumlah keseluruhan ada berapa banyak sich ? Penulis ingin bertanya kepada anggota dewan YANG KATANYA wakil rakyat, kepanjangan tangan daripada rakyat, APA PRESTASI anda terhadap rakyat anda ? apakah gedung-gedung sekolah di seluruh Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke dari Miangas hingga Rote sudah layak huni dan sama bagusnya dengan Pos Polisi Bunderan HI ? apakah rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke dari Miangas hingga Rote memperoleh kehidupan yang layak, makan nasi sama seperti anda BUKAN nasi raskin yang kuning keruh seperti (maaf) air seni yang mengandung obat kemudian bau karung , rumah yang layak BUKAN seperti kandang sapi, sehat secara jasmani dan batin ? SUDAH kah ini anda BERIKAN kepada rakyat YANG TELAH memilih anda ?

Bapak/ibu anggota dewan Rp. 1,8 T itu BUKAN jumlah yang kecil, kalau dana Rp. 1,8 T ini diberikan kepada Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia maka bisa membangun dan memperbaiki LEBIH DARI 12.000 sekolah di seluruh Indonesia, lagi pula penulis bingung dan heran dengan bapak/ibu anggota dewan, sebenarnya kerja anda di sana apa ? kalau memang anda sebagai wakil dari rakyat Indonesia KENAPA ketika rapat-rapat paripurna seperti acara pembahasan APBN-P atau hasil Pansus Century dan masih banyak lagi banyak kursi-kursi yang kosong tetapi oleh pimpinan itu telah mencapai kuorum, BAGAIMANA BISA kuorum kalau banyak kursi kosong bahkan satu blok bisa kosong penuh !? penulis BERPIKIR JANGAN-JANGAN para anggota dewan ini MEMANG seperti habis manis sepah di buang karena kita bisa lihat KALAU MEMANG ketika kampanye JANJInya anggota dewan ini AKAN menyejahterakan dan memakmurkan rakyat Indonesia terutama kebutuhan perut dan pendidikan SEHARUSNYA 6 BULAN SETELAH mereka terpilih APA YANG MEREKA JANJIKAN SUDAH dirasakan oleh rakyat yang memilih mereka ketika di bilik suara tetapi KENYATAANNYA ?!?!

Kalau penulis boleh saran, okelah gedung baru itu di buat tetapi ada catatan, catatan itu adalah dimana setiap ruang kerja anggota dewan, semua perangkat kerja daripada anggota dewan dan semua sudut-sudut gedung baru itu di taruh kamera CCTV yang menyala selama 24 jam penuh dan tayangan dalam CCTV itu bisa diakses oleh semua kalangan terutama media sehingga rakyat TAHU APA YANG wakil mereka KERJAKAN di ruangannya, sehingga harga gedung Rp. 1,8 T itu SEBANDING dengan kerja dan JANJI-JANJI MANIS mereka ketika kampanye, jadi KITA BISA LIHAT apakah lagu dan lirik Gosip Jakarta yang di bawakan oleh Slank sempat heboh beberapa waktu lalu soal sindiran kepada wakil rakyat ini TERBUKTI atau TIDAK dan bisa dibuktikan hanya lewat CCTV itu ?!

Jadi sekarang yang miring itu BENAR gedungnya atau….. ?

Senayan, 090510 08:50

Rhesza
Pendapat Pribadi

Mang Kenapa Kalau di World Bank


Seperti biasa penulis menghaturkan permintaan maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan atau bersifat memojokkan seseorang karena tulisan ini adalah pendapat dan pandangan pribadi penulis, sekali lagi mohon maaf..

Bak petir di siang bolong negara ini tiba-tiba pagi-pagi sekali ada kabar kalau Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati-SMI mengundurkan diri sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia, alasan pengunduran dirinya karena mendapat pekerjaan sebagai Direktur Pelaksanaan Bank Dunia

Karena adanya permintaan Bank Dunia ini mau tidak mau Presiden Republik Indonesia menerima pengunduran diri daripada Menteri Keuangan, alasan Bank Dunia meminta SMI untuk duduk di jajaran pejabat Bank Dunia sebagai Direktur Pelaksana di karenakan adanya prestasi SMI dalam menjaga keuangan Indonesia.

Bagi SMI duduk di kursi lembaga Internasional bukan hal yang baru bagi Ibu 3 anak ini, karena sebelum menjabat sebagai Menteri Keuangan, SMI sudah pernah merasakan kerja dengan jaringan Internasional dimana pernah menjabat (kalau tidak salah) Direktur Eksekutif IMF untuk wilayah Asia Pasifik.

Pertanyaannya adalah ada yang salah dengan pos baru SMI sebagai Direktur Pelaksana ? tapi menurut penulis memang ada seperti dua sisi mata uang jika melihat kasus SMI ini dimana satu sisi SMI sedang tersandung kasus yang menurut beberapa pihak ada kesalahan tetapi di lain pihak mengatakan tindakan SMI ini dipuji tetapi sisi lain seharusnya kita bangga karena ada anak bangsa yang mewakili bangsanya untuk duduk di lembaga internasional yang mengurusi keuangan-keuangan dunia !

Bagi penulis terlepas dari kasus yang sedang mendera beliau, penulis bangga dengan kerja beliau dan karena kerja beliau membuat jajaran pejabat Bank Dunia terkesima dan akhirnya menyurati Presiden RI untuk meminta ijin agar SMI bisa bergabung dan dikabulkan. Siapa yang tak kenal dengan Bank Dunia, sebuah lembaga Internasional selain IMF yang selalu memantau perkembangan keuangan di seluruh dunia, dan juga selalu memberikan pinjaman kepada negara-negara yang membutuhkan ketika masalah keuangan dalam negerinya mengalami kesusahan seperti yang terjadi di salah satu negara Eropa ketika krisis keuangan sedang melandanya, Bank Dunia pun tak segan-segan untuk mengucurkan dananya kepada negara itu karena satu negara mengalami krisis keuangan maka negara-negara lain pun akan mengalami dampaknya.

Lalu bagaimana dengan negara kita apakah negara kita pernah meminjam atau dipinjamkan dana oleh Bank Dunia ? ternyata berdasarkan catatan penulis negara kita pernah dipinjamkan beberapa kali dana segar oleh Bank Dunia sebesar kalau tidak salah sekitar USD 10 juta lebih dan dana itu belum di kembalikan, yang menjadi pertanyaan apakah negara kita ini mempunyai dana untuk mengembalikan dana itu ke kantong Bank Dunia ? kalau Bank Dunia hanya meminta mengembalikan dananya secara utuh bagaimana kalau sekalian dengan bunganya ?

Seharusnya kita sebagai rakyat Indonesia dengan duduknya Ibu SMI di jajaran teras Bank Dunia bisa kita maksimalkan, maksudnya ? begini, Bank Dunia meminjamkan dananya kepada negara kita untuk kebutuhan negara kita tetapi kita belum bisa melunasinya kalau itu disertakan bunga, dengan adanya SMI di sana paling tidak kita bisa minta SMI agar melobi para pejabat teras Bank Dunia untuk melihat ulang utang kita dalam hal waktu pelunasan apakah bisa diundur syukur-syukur dikurangi nilai pengembaliannya benar tidak ? memangnya duit dari mana negara ini bisa mengembalikan dana yang dipinjam Bank Dunia, sementara persoalan negara ini masih banyak yang harus dipenuhi terutama dalam mengurangi ke/pe miskinan, betul tidak ?!

Selamat kepada Ibu Sri Mulyani Indrawati, disaat Ibu di hujat, di caci maki oleh orang-orang yang MENGAKU PINTAR tetapi berkedok preman ternyata masih ada yang membutuhkan pengetahuan ibu dan sikap ibu untuk dunia, penulis sama Ibu…Selamat Bekerja bu..semoga lewat ibu dunia tahu akan dan bagaimana keuangan Indonesia di tangan ibu sebelum masuk ke Bank Dunia, sekali Selamat Bekerja…

Juanda I, 080510 14:00

Rhesza Ivan
Pendapat Pribadi