Selasa, 19 Agustus 2008

Dzikir terus..kapan berubah ini negara ?

Ini bukan maksud menghina atau menyindir suatu agama, tetapi menurut penulis setiap kali ada spanduk tentang kegiatan ini tidak ada perubahan yang berarti bagi negara ini jadi percuma saja.

Memang untuk mendekatkan kepada yang kuasa untuk supaya berubah banyak segelintir orang melakukan ritual keagamaaan seperti yang dilakukan oleh seseorang yang mungkin julukan penulis kepada beliau adalah Bapak Dzikir Indonesia, tetapi dari setiap kegiatan yang beliau lakukan dengan stempel Dzikir Nasional untuk mengatakan bahwa kegiatan ini untuk menyelamatkan bangsa, tetapi pemikiran penulis kok selama beberapa kali melakukan kegiatan ini negara tidak ada yang berubah bahkan semakin tidak jelas.

Sebenarnya sah-sah saja melakukan itu untuk menyelamatkan bangsa ini dari keterpurukan tetapi alangkah lebih nikmat dan elegannya kalau kita sendiri dari hati merenungkan apa yang kita sudah lakukan terhadap kemajuan negara ini, apakah kita masih sering melakukan pungli atau memberikan tips kepada pejabat ketika membuat KTP atau surat keterangan lainnya ? atau kita sudah melakukan amal dan membantu orang lain yang kesulitan ekonomi ? justru pertanyaan seperti itu yang harus kita renungkan bukannya melakukan ritual seperti yang selalu dibuat oleh tokoh ini.

Percuma saja melakukan ritual itu kalau hatinya masih mengambang, masih melakukan apa yang tidak pantas dihadapan Tuhan, atau jangan-jangan Tuhan tidak mau merubah negara ini lebih baik karena doa-doa itu berasal dari orang-orang yang menurut Tuhan tidak pantas dilakukan makanya Tuhan tidak mau merubah negara ini lebih baik.

Jadi saran penulis sich, lebih baik intropeksi diri sendiri sajalah, tanyalah kepada hati nurani anda sudah pantaskah anda untuk merubah negara ini, dan kalaupun melakukan ritual akankah lebih baik kalau dilakukan secara personal daripada harus ramai-ramai..dan ditempat ibadah yang besar dengan disiarkan ke seluruh penjuru tanah air tapi hasilnya O besar betul tidak ?

Tidak ada komentar: