Selasa, 19 Agustus 2008

Enaknya “ main “ di mobil

Ini bukan maksud ingin mencoba mengirimkan cerita panas ke blog-blog dewasa berdasarkan pengalaman pribadi tapi inilah realita yang terjadi dan apa yang penulis lihat.

Jadi kejadiannya itu kemarin hari Kamis, 14 Agustus 2008 sekitar pukul 20.00 malam kebetulan penulis disuruh orangtua (maklum anak yang berbakti kepada orangtua harus mengikuti apa yang orangtua minta ) pergi beli sesuatu, karena tempat yang di tuju berada dalam komplek mau tidak mau harus melewati ketika melewati penulis lihat ada mobil sedan buatan Jepang dengan Nomor Polisi
B 2240 NY ( tolong sampaikan salam penulis kalau pengunjung atau pembaca Blog kenal dan tahu siapa pemilik nomor polisi ini )

Ketika sedang berkaca ( maklum agak sedikit banci kaca ) tiba-tiba tak disangka didalam ada sepasang yang tidak jelas apakah resmi atau tidak sedang tiduran dengan posisi kursi di dorong ke belakang seperti kursi malas, penulis tidak menghiraukan walaupun tangan dari wanita itu berada pas dibawah perut atau lebih jelas berada diantara pinggang.

Yang bikin geleng-geleng kepala adalah ketika kembali dari membeli apa yang orangtua penulis suruh itu mobil masih berada diposisinya yaitu ketika pas berada didepan mobil itu tiba-tiba tangan dari lelaki itu menaikkan kembali celananya dan sang wanitanya menghindar dari depan celana itu (upss! ) sambil memegang dan mengelus bagian depan celana sang pria dan setelah penulis berlalu mungkin mereka kembali melakukan aktifitas itu kembali.

Sudah separah inilah kelakuan daripada warga Indonesia, sampai dimobil pun dan dalam kompleks perumahan mereka harus melakukannya, memangnya sudah mahal ya harga satu malam kamar jenis melati di Jakarta sampai harus melakukan di mobil dan di areal komplek perumahan.

Ya.. kita tidak usah heranlah, bagaimana kelakuan dari pada warga kita terutama yang muda-muda sebagai korban dari kecanggihan teknologi, jaman bapak-ibu kita muda mana ada yang namanya Handphone bahkan handphone yang pakai kamera, pacaran pun bukan seperti sekarang yang ujung-ujung naik ranjang walaupun tidak semua tapi survey telah membuktikan.

Contohnya pada decade tahun 1990-an akhir Indonesia sempat digegerkan dengan survey yang dilakukan oleh beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mengatakan bahwa hampir 85 % wanita di Jogjakarta terutama kalangan pelajar tidak perawan ! walaupun penulis pada tahun itu mencoba mencari data dan kepastian itu nihil hasilnya, tetapi kalau hasil dari penelitian itu ada benarnya berarti sangat disayangkan sekali secara kota Jogjakarta menyandang predikat Kota Pelajar hingga sekarang.

Penulis dalam hal ini tidak munafiklah masalah itu, kita bisa maklum kok karena dari lingkungan kita sendiri terutama keluarga tidak pernah duduk bersama membahas masalah urusan esek-esek ini yang ada malah ketika ada yang bertanya soal itu orangtua langsung marah bahkan mensentil bibir kita untuk tidak mengulangi lagi betul tidak ? dan juga masalah ini juga masalah negara karena setahu penulis disetiap negara dalam kurikulum pendidikannya selalu ada kurikulum khusus pendidikan sex, kenapa di negara kita tidak ada ya ?

Tapi paling tidak untuk menjaga-jaga saja, daripada kita malu, setidaknya peran orangtua untuk menjelaskan secara jelas walaupun agak berat menceritakan dan Kementerian Pendidikan Nasional merumuskan kurikulum dan memasukkan materi pembelajaran pendidikan seks ( sex education )

Bukan penulis menggurui pemerintah tetapi paling tidak kita bisa berkaca kenapa dalam beberapa tahun ini banyak sekali berita yang menampilkan kejahatan seksual entah itu pelecehan seksual sampai kepada pemerkosaan dan pembunuhan, dan hanya dengan pendidikan seks yang tentunya benar dan tepat dengan bahasa yang dimengerti dan ilmiah, tidak mungkin tingkat kejahatan seksual atau hasrat ingin mencoba menurun, kalau memang mereka ingin melakukannya kita tidak bisa menolak karena itu hak mereka..betul tidak ?

Tidak ada komentar: