Rabu, 20 Agustus 2008

Tidak Konsistennya Para Calon Pemimpin Negara ini


Gendering pesta demokrasi tahun 2009 sudah terdengar bahkan kabar terakhir sejumlah partai politik sudah memasukkan data anggota partai mereka yang akan berebutan kursi manis di Senayan untuk periode 2009-2014, mulai ada partai yang mengusung anak muda, ada juga yang mengusung artis-artis karbitan dan ada juga partai sebagai tempat penampungan anggota partai lain layaknya TPA Bantar Gerbang kalau TPA Bantar Gebang itu sampah kalau bidang politik adalah orangnya.

Kenapa RKM mengatakan itu, ini terkait dengan adanya pemberitaan bahwa ada salahsatu anggota dewan dari salahsatu parpol yang didepak karena menghina Presiden dan menganut paham poligami tiba-tiba masuk kedalam partai yang dibina oleh seorang yang telah dihinanya yaitu siapa lagi kalau bukan Partai Demokrat.

Adakah yang salah dengan orang ini ? penulis memang sengaja tidak mencantumkan nama seseorang ini bukan karena takut kena pasal pencemaran nama baik tetapi biarlah para pembaca yang mengiranya dan mungkin juga sudah tahu siapa orangnya. Memang disatu sisi tidak ada salahnya pindah partai tiap ada pesta demokrasi tetapi yang RKM heran adalah kenapa beliau masuk ke partai yang jelas-jelas beliau hina pembina dan pendiri dari partai itu, mau dikemanain itu muka ?

Alasan beliau karena mimpi ? tidak mungkinlah kalau menurut RKM masuk democrat karena mimpi belaka, apa yang dilakukan oleh orang ini lebih kepada pencitraan dia yang sudah rusak karena tuntutan penghinaan Presiden dan berpraktek poligami yang mana mungkin partai yang beliau bernaung dahulu melarang praktek Poligami, sehingga orang ini keluar.

Tetapi kalau menurut catatan seperti berita yang sering RKM baca dan lihat orang ini agak sedikit pengecut dan munafik kenapa ? RKM pernah mencatat ketika partainya mengadakan Munas yang mana beliau mencalonkan diri sebagai ketua umum bersaing dengan kandidat lainnya, kemudian beliau pernah berkomentar dengan lantang kalau saya kalah maka saya mundur dari jabatan Wakil Ketua DPR, ternyata Munas tidak mengkehendaki beliau duduk sebagai orang nomor satu dipartainya yang konyolnya adalah apa yang beliau ucapkan tidak sesuai dengan perilakunya karena sampai ada kasus pencemaran dan penghinaan Presiden beliau masih tetap duduk manis di podium Senanyan, apakah ini mental ksatria ?

Yang perlu ditanyakan kepada beliau adalah, apa alasan masuk ke Demokrat apakah ingin dikasihani karena tidak ada partai yang mau menerimanya atau hal lain ? RKM agak sedikit prihatin dengan sikap Demokrat yang jelas-jelas secara institusi dan nurani sudah dirusak oleh tokoh ini tapi kok bisa begitu saja diloloskan menjadi anggota partai bahkan masuk jajaran anggota legislative walaupun katanya menerima tokoh ini dengan jiwa besar tapi apakah tidak rusak citra democrat dengan masuknya tokoh ini yang pernah menghina dan mencemarkan sang Pendiri partai sudah begitu menganut paham Poligami, bukankah kalau tidak salah istri dari pendiri partai ini pernah merekomen salahsatu menteri dikabinet untuk diganti karena menganut paham poligami, kalau sudah begini bagaimana partai memberikan penjelasan kepada konstituennya yang sejalan dengan paham sang istri pendiri partai ?

Seharusnya KPU sebagai otoritas dalam hal administrasi partai harus membuat semacam kebijakan yang berbadan hukum dimana seorang warga negara Indonesia tidak boleh berpindah-pindah partai sampai batas waktu tertentu, misalnya warga negara Indonesia yang ingin pindah partai baru boleh dilakukan lewat dari dua kali pemilu, walaupun itu jelas melanggar HAM, tapi kalau tidak dibeginikan mau jadi apa politik tanah air kita, sementara negara lain menurut pantauan RKM tidak ada tuch seorang warga negara yang menjadi bagian partai pindah-pindah ideologinya ke partai lain..memang aneh Politik Indonesia kita ini.

Ambon 5 , 2008

Tidak ada komentar: