Sabtu, 16 Agustus 2008

Indonesian Artist be a Member of Indonesian Parlieament and be a leader regional government ? F*#* Off Go to Hell


Pesta demokrasi 2009 sudah di depan mata, banyak parpol yang mulai merapatkan posisi terhadap segala bidang dalam mengamankan suara untuk partai mereka ketika pesta itu akan dilaksanakan, berbagai upaya dilakukan mulai dari iklan, rayuan-rayuan maut kepada rakyat jelata agar memilih partai mereka termasuk menjaring tokoh-tokoh yang bisa menjalankan roda partai mereka di rumah rakyat jika memang 3 persen dari jumlah rakyat Indonesia yang mencoblos partai mereka dan menempatkan orang-orang dari partai mereka di rumah rakyat..


Soal pemilihan atau pengkaderan dari suatu partai sekarang semakin hari semakin tidak jelas, kalau dulu bolehlah pengkaderan yang dilakukan sebuah partai sudah sesuai, tapi kalau sekarang penulis agak ragu dan tidak percaya dengan konsep pengkaderan dari partai saat ini baik yang baju lama atau baru yang membuat penulis tidak percaya dengan konsep pengkaderan partai politik saat ini adalah banyak artis-artis baik yang baru terkenal hingga yang sudah tidak terkenal lagi sebagai anggota partai bahkan anggota dewan, yang menjadi pertanyaan saat ini adalah sudah sebegini parahkah atau tidak sanggup lagi partai menjaring masyarakat untuk dicalonkan menjadi anggota dewan sehingga artis yang digunakan, atau hanya sebagai bumbu penyedap supaya bisa naik popularitas dari partai itu di mata masyarakat walaupun jelas-jelas sudah bobrok.


Tapi pantaskah artis masuk rumah rakyat dengan segala jenjang karier di bidang politik yang boleh dibilang masih bau kencur ? bagi penulis artis masuk rumah rakyat adalah tindakan bodoh atau bunuh diri, karena apa ? pertama, kita tahu bagaimana kehidupan artis itu apalagi yang sering wara-wiri masuk redaksi infotainment dengan berita perceraian, menikah berulang-ulang, selingkuh atau intinya dunia artis itu tidak ada positifnya ditambah dengan masuk ke rumah rakyat..


Kenapa penulis menulis judul di atas dengan nada sedikit marah dan sedikit arogan (mohon sujud maaf kepada artis yang ingin nyalek ke Senayan atau jadi pemimpin daerah), karena ya itu selebritis kita belum bisa menjadi politisi atau yang bahasa halusnya adalah selebritis kita masih bau kencur walaupun ada beberapa mengklaim pernah ikut organisasi seperti OSIS di sekolahnya, dan terbukti sudah banyak artis kita yang periode tahun 2004-2009 saat ini hanya sebagai macan ompong atau mau lebih tragis artis kita yang jadi politisi hanya makan gaji buta yang bermiliar-miliar rupiah sambil planga-plongo itu tanpa ada bukti konkret buat warga Indonesia termasuk konstituennya yang telah memilihnya dengan harapan hidup mereka di negara ini bisa terangkat dari dibawah garis kemiskinan paling tidak naik sedikit tepat di Garis Kemiskinan Setidaknya ada lima artis yang menghuni rumah rakyat periode 2004-2009, tapi bukti nyata buat rakyat termasuk konstituennya mana ? BBM tetap naik, kemiskinan masih ada, korupsi masih ada bahkan dirumah rakyat sendiri yang nota bene pembuat undang-undang anti korupsi, dan tidak pernah penulis baca koran atau nonton di televisi ada anggota dewan yang latar belakang artis berkoar-koar sampai marah besar banting meja trus buang mic hingga melakukan Walk Out menolak apa yang menjadi kebijakan Lembaga mereka tanpa melihat nasib rakyat, kemudian apakah anggota dewan yang akan tugas mulai Juli 2009 hingga 2014 dan yang duduk di kursi orang nomor satu atau nomor dua di daerah seperti mulai dari Gubernur hingga Bupati yang berasal dari kalangan artis nasibnya sama planga-plongo atau lebih maju ?Coba anda tanyakan kepada lima artis yang kebanyakan Planga Plongo di Senayan, terus tanyakan kepada wakil Bupati Tangerang, kemudian Wakil Gubernur Jawa Barat sudahkah mereka bekerja dengan nyata yang sesuai dengan ucapan mereka ketika kampanye kepada rakyatnya paling tidak dalam jangka pendek 100 hari sampai dengan hari ini ? BELUM TUCH ? karena penulis belum membaca semua harian tentang berita kegiatan mereka, kemudian tanyakan kembali kepada Bung H.Y Calon Gubernur Sumatera Selatan, terus Calon Walikota Serang Bang S.J, kemudian Kang D.C. calon Wakil Bupati Garut, lalu Kang P.Y. calon wakil Bupati Sumedang.


Jadi menurut penulis, artis yang nyalek ke Senayan sampai jadi pemimpin di daerah belum bisa menjadi wakil rakyat karena mereka bagi penulis tidak mengerti dan paham akan politik, percuma saja kalau mereka jualan untuk mendapatkan dan menaikkan suara partai dan kursi dia lewat paras dan body yang aduhai cantik dan ganteng, sering masuk Tipi lewat sinetron sampah tapi begitu masuk ke Senayan hanya planga – plongo kayak wong deso katro apa yang mesti di kerjakan karena mereka hanya di beri pengkaderan tentang sistem politik, demokratisasi secara instan paling Cuma 3 bulan di intensifkan seperti anak sekolah yang mau ikut ujian SPMB di tempat bimbingan belajar.Jadi pesan penulis untuk kalangan selebritis Indonesia yang katanya nuraninya diminta bergerak untuk mensejahterahkan rakyat agar berpikir dua kali ini bukan sinetron yang biasa anda bintangi dimana dapat rating dan ada bonus untuk anda, TAPI ini pengabdian ibaratnya anda itu Budak yang harus bekerja apa yang Tuan anda yaitu rakyat anda sendiri minta seperti kesejahteraan ya..anda harus bisa memanjakan mereka, bukan sekedar tebar pesona atau tebar kepopuleran biar banyak yang milih, rakyat sekarang BUTUH bukti nyata di depan mata mereka BUKAN tebar pesona atau jualan kecap yang semua orang terhanyut akan jualan anda.Apakah Senayan akan dipenuhi oleh artis-artis yang sudah kalah pamor di dunianya sehingga Senayan menjadi pelampiasan kantong mereka yang sudah menipis, atau dengan kata lain Senayan tempat pengungsian artis yang sudah tidak popular lagi, atau mereka bisa merubah negara ini menjadi lebih baik dengan keVOKALan mereka melihat rakyat makin miskin berkaitan dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah.


Kita nantikan saja kiprah mereka…


Cawank..Agustus 2008

Tidak ada komentar: