Selasa, 03 Agustus 2010

Antara Pong Harjatmo, Tukang Bolos dan (ngaku) Wakil Rakyat


Seperti menjadi kebiasaan penulis sebelum melakukan penulisan selalu menghaturkan permintaan maaf jika ada kata-kata atau tulisan yang penulis buat membuat sebagian pembaca merasa tersinggung atau penulis dianggap menista atau apalah, apa yang penulis tulis adalah murni dari pendapat penulis terkait masalah yang penulis lihat, baca dan dengar, sekali lagi maaf.

Ada yang menarik dalam minggu terakhir di bulan Juli dimana ada seorang aktor senior yang melakukan sensasi di sebuah gedung pemerintahan, iya beliau adalah Pong Hardjatmo yang pada Jumat (30/7) melakukan aksi corat-coret di kubah gedung Dewan Perwakilan Rakyat-DPR kawasan Senayan-Jakarta. Walaupun aksi ini akhirnya diketahui oleh Petugas Keamanan Dalam-Pamdal DPR tetapi aksi ini menurut penulis aksi yang cukup berani dan patut kita puji kenapa ?

Kita bisa seorang aktor senior yang juga nota bene mencoretkan kata JUJUR, ADIL, TEGAS pada kubah gedung DPR memberikan catatan sendiri dan menjadi tamparan bagi semua para penghuni gedung tersebut pada akhir-akhir bulan ini salah satunya adalah sikap bolosnya yang sangat-sangat terlalu.

Kata-kata JUJUR, ADIL, TEGAS bagi penulis adalah sebuah cermin daripada sikap anggota dewan ini, penulis mencoba membedah arti kata-kata ini dengan sifat dan tingkah laku daripada anggota dewan, Pertama, JUJUR apakah anggota dewan kita sepanjang negara ini berdiri tepatnya memasuki Orde Baru hingga saat ini dalam kerjanya selalu JUJUR terutama Jujur kepada rakyat ? jawabnya pasti beragam tetapi bagi penulis para anggota dewan ini tidak jujur dalam tugasnya sebagai anggota dewan kita bisa lihat ketika kampanye mereka selalu berslogan rakyat akan di perhatikan, pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis, segala administrasi seperti pengurusan KTP akan digratiskan, jalanan di seluruh daerah pemilihannya akan mulus beraspal, atau akan menyeret dan memberantas korupsi di negara ini tetapi NYATAnya ketika mereka sekarang sudah di duduk kursi anggota dewan SUDAHKAH mereka melaksanakan janji-janji mereka ketika berkampanye ?

Kedua, Adil. Adakah para anggota dewan ini bersikap adil dalam menjalankan tugasnya terutama yang berkaitan dengan rakyat dan bangsa kita bisa lihat bagaimana posisi KPK saat ini perangkat hukum yang menunjang KPK bekerja pun diusik dengan alasan dengan bahasa halusnya agar semua bisa sama di mata hukum tetapi kenyataannya kenapa perangkat hukum kerja KPK di usik biar para anggota dewan ini tidak bisa dipegang atau di proses hukum oleh KPK jika terbukti bersalah, atau banyak anggota dewan kita yang bebas berkeliaran padahal mereka bersalah tetapi dengan posisi mereka sebagai anggota dewan dimana harus ada surat ijin dari Presiden Republik Indonesia jika ingin diperiksa membuat permasalahan hukum terkatung-katung sementara rakyat kecil yang tidak bersalah harus dibuat bersalah seperti kasus Minah, seorang nenek yang dituduh mengambil bibit kakao, atau linggar yang jelas-jelas menjadi korban tabrak yang dilakukan oleh seorang Polisi yang mengakibatkan istrinya tewas justru sekarang menjadi pesakitan dengan pasal UU lalu lintas..

Kemudian adilkah para anggota dewan ini menerima gaji besar berikut tunjangan yang besar juga setiap bulan tetapi ketika rapat paripurna atau rapat-rapat anggota dewan tidak pernah datang kalaupun datang hanya duduk, mainkan telepon selular, membaca koran atau mengobrol dengan sejawat di sebelah atau bahkan tidur pulas tanpa mendengarkan apa yang pimpinan bacakan sementara diluar gedung masih banyak rakyat yang membutuhkan bantuan untuk kehidupannya entah itu untuk biaya pendidikan anaknya atau hanya sekedar untuk membeli kebutuhan dapur dan perut mereka.

Ketiga, TEGAS. Menurut penulis para anggota dewan ini tidak mempunyai ketegasan dalam melihat suatu masalah, seharusnya mereka sebagai penyambung lidah, telinga, nurani dan otak rakyat harus tegas bahkan melindungi rakyat dari kepentingan-kepentingan yang bisa berdampak pada rakyat tetapi kenyataannya ? kita bisa lihat bagaimana kasus Lumpur yang di lakukan oleh Lapindo Brantas, apakah para anggota dewan ini melindungi rakyat Sidoarjo dengan meminta Presiden Republik Indonesia untuk menegur keras dan meminta PT. Lapindo Brantas untuk mengganti kerugian dari dana operasional Lapindo dalam kurun waktu tertentu dalam perjanjian hitam diatas putih ? ternyata tidak bahkan dana untuk mengganti rugi korban Lapindo malah mempergunakan dana APBN yang nota bene adalah uang rakyat sendiri sementara pihak Lapindo dengan mudahnya hanya mengatakan mereka tidak sanggup untuk membayar kerugian dan menutup itu semua..

Melihat kasus Lapindo ini sangat kontras sekali dengan apa yang dilakukan pemerintahan Obama terkait kasus yang hampir sama dengan Lapindo yaitu kebocoran minyak lepas pantai yang dilakukan oleh perusahaan minyak asal Inggris, BP dimana Presiden Obama meminta dengan tegas agar kebocoran itu harus segera ditutup dan mengganti semua yang telah rusak serta mengembalikan apa yang ada sebelum terjadinya kebocoran itu dan itu selalu di pantau oleh Gedung Putih bahkan akibat ancaman dan desakan dari Gedung Putih membuat CEO BP mundur pada Oktober nanti karena (mungkin) stress dengan apa yang dilakukan oleh anak buahnya dan juga tekanan dari Amerika walaupun kita tahu Amerika dan Inggris adalah sahabat sejati dalam memberantas terorisme dan menggulingkan Saddam Hussein.

Atau kasus bank Century, ketika diawal kasus ini bermasalah para anggota dewan ini bersemangat 45 dengan mengatakan bahwa sebagai amanat rakyat mereka siap membongkar siapa-siapa saja yang menerima aliran dana sebanyak 6,7 T dan tidak akan ditutup-tutupi tetapi NYATAnya mana ? PRREEEETTTTT…. Aja lah buat anda semua anggota dewan apalagi sekarang katanya ada indikasi kasus ini akan di tutup mana itu katanya sebagai amanat dari rakyat anda akan mengawal dan membongkar kasus ini ?!

Jadi jangan salahkan Pong Hardjatmo yang melakukan itu sebagai cari perhatian tetapi berkaca lah dengan cermin dan nurani wahai anggota dewan, sudah benarkah anda kerja mana janji-janji anda ketika anda berkampanye di daerah pemilihan anda ketika itu sudah kah anda menjalankan janji-janji itu, itu baru coretan bagaimana nanti kalau kedepannya anda semua akan tersandera oleh para rakyat dengan brutal datang ke ruangan anda untuk meminta pertanggung jawaban anda sebagai wakil rakyat seperti layaknya kudeta atau seperti pendudukan mahasiswa pada tahun 1998 !

Sudah saatnya negara ini JUJUR, ADIL, TEGAS !!!

14th floor, 300710 15:45

Rhesza
Pendapat Pribadi

1 komentar:

Thomi Irfan Mulia mengatakan...

DUKUNG PONG
http://www.facebook.com/pages/Dukung-AKSI-Pong-Harjatmo-JUJURADILTEGAS/107241322662338?v=wall&ref=ts