Sabtu, 28 Agustus 2010

Katakan TIDAK untuk Pelaku Kriminal di Olahraga !!


Bicara tentang organisasi sepakbola di negara ini maka tidak akan ada habisnya selalu ada saja kehebohan yang terjadi dari kantor tersebut dan sekarang pun terjadi dimana PSSI menantang kebijakan yang dikeluarkan oleh Komite Olimpiade Internasional (KOI) Indonesia.

Seperti kita ketahui bahwa beberapa waktu yang lalu KOI mengeluarkan pernyataan terkait dengan dikeluarkannya kebijakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang disahkan pada tanggal 4 Juni 2010 dalam AD/ART tersebut tertulis dimana salah satu prasyarat yang harus di penuhi oleh setiap induk organisasi olahraga (PB/PP) yang akan menjadi anggota KOI adalah keharusan untuk memiliki AD/ART yang di dalamnya mengatur persyaratan atas setiap anggota pengurusnya, yakni (1) sehat jasmani dan rohani yang didukung oleh keterangan tertulis dari dokter atau rumah sakit, dan (2) tidak pernah tersangkut perkara pidana dan/atau dijatuhi hukuman penjara

Akibat dari regulasi yang di luncurkan ini ada dua organisasi olahraga yang menentang dan protes keras yaitu, Persatuan Atletik Seluruh Indonesia-PASI dan tentunya siapa lagi kalau bukan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia-PSSI mereka protes karena aturan AD/ART yang baru sangat mengarah kepada ketua umum mereka

Penulis tidak akan membahas soal PASI tetapi lebih kepada PSSI terkait dengan isu AD/ART ini, yang penulis heran adalah kenapa PSSI dan (juga) PASI menentang keras isi dari AD/ART ini soal tidak bolehnya seorang kriminal memimpin organisasi olahraga padahal kalau dilihat sebenarnya sudah dari dulu-dulu kali semua organisasi olahraga melarang seseorang yang terpidana atau tersangkut oleh tindak kejahatan seperti contoh FIFA dalam artikel mereka yang tertulis “ They..must not have been previously found guilty of criminal offense” tetapi oleh PSSI tiga kata dalam statuta “have been previously” dihapus sehingga dalam statuta versi PSSI adalah “ They..must not found guilty of a criminal offense”

Seharusnya para individu yang bermasalah dengan hukum di negara ini agar berpikir dua kali jika ada orang-orang yang memintanya untuk menjadi ketua atau pemimpin dalam organisasi olahraga padahal kita tahu bahwa yang namanya olahraga itu harus bebas daripada semua kepentingan baik kepentingan politik atau apapun termasuk hukum dan kriminal, penulis coba bertanya kepada dua organisasi ini apakah ada seorang kriminal entah itu koruptor, maling, atau penjahat perang memimpin suatu organisasi olahraga di negaranya di belahan bumi ini ? tidak ada kan ?! yang ada cuma di Indonesia saja seorang penjahat bisa memimpin organisasi olahraga.

Kemudian bukan maksud untuk memojokkan seorang kriminal dengan kerja mereka di organisasi tetapi perlu juga kita cermati, adakah prestasi yang memuaskan dari sebuah organisasi olahraga yang dipimpin oleh seorang kriminal ketika berlaga di kompetisi internasional misalnya Olimpiade, SEA Games, ASIAN Games atau kejuaraan yang eskalasinya bintang lima paling tidak juara umum kalau tidak mendapatkan medali lebih dari sepuluh atau sapu bersih pada nomor tertentu ? tidak ada bahkan PSSI mulai dari kepengrusan NH hingga detik ini belum bisa memberikan gelar satupun kepada pecinta sepakbola Indonesia walaupun pasti oleh pihak PSSI mereka mengatakan telah berprestasi dengan meraih gelar Piala Kemerdekaan tahun 2008 lalu tapi itu didapat tidak dengan semangat Fair Play yang didewakan oleh FIFA tetapi dengan intimidasi dan ancaman betul tidak ?

Sudah saatnya organisasi olahraga di pimpin oleh orang-orang yang bersih dari dunia politik atau kriminal kalau bisa yang mengerti dan pernah menggeluti olahraga itu dan bekerja dengan penuh waktu sehingga tidak seperti sekarang kebanyakan kalangan birokrasi pemerintah yang memimpin organisasi ini hanya sebagai sambilan, pantas saja olahraga kita tidak pernah berprestasi secara penuh bahkan kita tidak bisa membalikkan keadaan ketika negara ini berjaya olahraganya di tangan dinasati Cendana dan sekarang malah sering jadi pecundang…

Jadi buat pengurus dan atlet tolonglah berpikir dengan akal sehat dan nurani anda, anda mau dipimpin oleh orang yang bersih dan bukan kriminal demi prestasi yang gemilang ATAU orang kriminal tetapi terus menjadi pecundang bukan pemenang ?

Senayan, 250810 15:30
Rhesza
Pendapat Pribadi

Tidak ada komentar: